Share

Sembilan Belas

Luna tergagap, beberapa detik dia lupa akan dirinya, dia larut dan hanyut. Namun saat ringisan Jim terdengar, Luna menjauh dan menutup mulutnya kaget. Tanpa permisi, dia turun dari ranjang dengan tergesa-gesa.

Luna memalingkan wajahnya yang merah padam dan penuh penyesalan kesembarang arah. Dia mengutuk dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol diri.

"Aku harus pulang, ini sudah larut. Kau sebaiknya beristirahat." Luna meraih tasnya dengan cepat.

"Lun, yang tadi...." Jim berusaha menghentikan langkah Luna.

"Lupakan! Aku hanya terbawa suasana, dan untuk masalah kau akan pulang ke apartemen setelah diperbolehkan pulang, aku belum bisa memberikan keputusan. Aku sarankan, sebaiknya kau mengikuti apa kata ibumu." Luna menggeret langkahnya menuju pintu keluar.

Jim hanya terpaku memandang punggung wanita itu.

Setiba di mobil, Luna membanting kecil keningnya ke stir mobil. Apa yang terjadi? Kenapa dia malah menikmati dan membalasnya? Bahkan perasaan asing yang belum pernah dirasakannya selama
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status