Share

Tujuh Belas

Luna tak membuang waktu, dia bergegas memanggil dokter dan perawat. Jim langsung ditangani dengan melakukan serangkaian pemeriksaan. Cukup lama, sekitar tiga puluh menit.

Luna hanya mengamati dari jauh laki- laki itu. Setidaknya dia bisa bernafas lega, laki-laki itu selamat. Itu yang terpenting saat ini.

"Syukurlah! Masa kritis sudah terlewati, doa kita bersama dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa." Dokter yang rambutnya mulai memutih itu tersenyum lega.

"Alhamdulillah, Dok. Terima kasih banyak."

"Sama-sama, untuk saat ini semuanya normal, tapi kita belum bisa menyimpulkan lebih jauh. Karena efek operasi ini beragam, kita berdoa saja. Semoga semuanya baik-baik saja dan pak Jim segera pulih."

"Amin. terimakasih, Dok."

"Oke, saya tinggal dulu. Mungin anda bisa ajak komunikasi dengan kontak mata terlebih dulu."

"Baik, Dok." Luna mengangguk.

Sepeninggal dokter, Luna melangkah perlahan menuju ranjang milik Jim. Mengambil tindakan hati hati termasuk menggeret kursi di dekatnya supaya tidak meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status