Share

Dua Puluh Enam

Luna belum juga beranjak dari meja makan bahkan setelah jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Dia tak lagi mempedulikan akan terlambat ke kantor, hatinya resah tak tentu arah setelah mendengar berita yang disampaikan Jim.

Luna mengaku kalah, ketidak munculan Jim diambang pintu kamar membuatnya sedikit penasaran.

Luna berjalan menuju kamar Jim, mendorong pintu itu perlahan, lalu Luna mengedarkan pandangannya menyapu seisi ruangan. Koper sudah tergeletak di atas lantai kamar dan siap untuk dibawa. Ranjang pun sangat rapi seperti akan ditinggalkan untuk waktu yang lama. Buktinya, selimut yang biasa digunakan Jim sudah terlipat di lemari dengan pintu lemari yang belum sempat ditutup.

Luna tergagap, saat pintu berderit, Jim memandangnya penuh tanya. Kapan laki-laki itu keluar dari kamar, perasaan Luna tak melihatnya kemana-mana.

"Hai...!" Jim tersenyum canggung. Menyembunyikan kantong plastik yang digenggamannya.

"Aku tak melihatmu ke luar."

"Hmm, saat aku ke luar kau sedang asik den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
Kau khawatir Lun ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status