Share

Dua Puluh Tujuh

Luna memutuskan untuk mengunjungi rumah maminya. Wanita paruh baya itu tampak bahagia menyambutnya. Bahkan mami Luna langsung memakai apronnya dan berkutat di dapur.

Setelah makan siang, mami Luna membawa sebuah makanan kesukaan anaknya itu.

"Makanlah! Mami membuatnya tadi pagi, mami yakin kau sudah lama tak memakannya." Mami Luna tersenyum, memandang anaknya yang menampakkan wajah menerawang. Tidak biasanya Luna datang ke rumahnya. Datangnya Luna merupakan sebuah kejutan bagi mami Luna.

Luna menyendokkan puding jagung kesukaannya dulu ke mulutnya, rasanya sama, masih seenak dulu. Baru dia menyadari, dia terlalu asik dengan dirinya sendiri sampai lupa kapan terakhir kali dia mencicipi puding jagung buatan maminya.

"Bagaimana kabar Jim?"

Luna meletakkan sendoknya. Kemudian menghela nafas.

"Jim pergi ke Singapura untuk berobat kembali." Luna menjawab singkat. Wajah maminya terlihat heran.

"Dia baik-baik saja kan?"

"Ada pendarahan di kepalanya, ibu Jim membawa ke Singapura untuk diobati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status