Share

Tiga Puluh

"Buka matamu, Lun! Kau harus melihatku saat ini." Suara Jim mengalun merdu menggelitik jiwa Luna dan membuat tubuhnya bergetar, tapi mata berbulu lentik itu masih enggan untuk terbuka. Dia lebih memilih merapatkan kelopak matanya dan memutup mulutnya sendiri.

"Tidak! Aku malu." Luna menggeleng, suaranya masih beradu dengan nafas tersengal, dia menutup wajahnya dengan ke dua tangannya, pipi merona itu sangat menggoda dan menggemaskan.

Jim tersenyum, menyingkirkan sebelah tangan Luna dan menyelam ke mata berkabut milik istrinya.

"Kau berkeringat, sangat banyak, Lun. Rambutmu basah." Jim mengusap rambut panjang milik Luna, sebagian dari helaian itu menempel di jemarinya, Jim tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menghirup aroma wangi yang menguat dari rambut panjang dan lebat milik wanita itu.

Luna mengerjap, dia memandang Jim dengan tatapan memuja. Tangannya terangkat menyentuh lengan Jim dan membuat laki-laki itu menahan nafasnya sendiri.

"Kau lebih berkeringat dariku." Mata Luna m
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status