Home / Lainnya / Ratu tak Dianggap / Lari Lewat Pintu Belakang

Share

Lari Lewat Pintu Belakang

last update Last Updated: 2024-11-24 23:38:41

Seketika itu Ratu langsung membuka pintu belakang, tampak jalan semak dan botol-botol minuman keras yang berserakan.

Tak pikir panjang ia langsung berlari ke arah sana. 

Di saat itu, Andi tampak senang karena sudah menerima uang jutaan dari Lelaki hidung belang dengan koper.

"Thanks Bos, Bos memang terbaik," jawab dengan senyum kecil.

"Okelah kalau kurang bilang saja ke Aku. Kalau begitu Aku ke belakang dulu. Aku sudah tak tak sabar mau mencicipi," kata Lekaki gagah itu.

"Sebentar Bos, biar Aku saja yang melihat. Bos santai saja, duduk di sini." 

Andi segera mengecek ke belakang. 

"Angel apa kamu sudah selesai?" tanya nya.

Suara hening tak ada suara apa pun membuat Andi bingung.

"Sayang Angel, bersuara dong...," tanya nya lagi.

Suara Andi kedengaran ke depan sehingga membuat lelaki gagah yang sudah membayar uang satu koper merasa curiga dengannya.

"Kenapa? tanya Lelaki gagah itu kepadanya.

"Gak apa-apa Bos, Angel mungkin ketiduran dalam kamar mandi, karena mungkin keletihan," jawab Andi tampak keringat dingin.

Soalnya yang Lelaki gagah itu memiliki rekam jejak buruk di kepolisian. Dia dikenal sebagai residivis pembunuh paling ganas. Tercatat hampir 100 orang sudah mati ditangannya karena kasus percintaan.

Makanya Andi kala itu, takutnya berlebihan dengan lelaki gagah itu. Tak terasa waktu sudah berjalan 10 menit berlalu, Ratu melarikan diri dari Mucikari yang sudah berpura-pura baik kepadanya.

Ratu pun sudah sampai sejauh 500 meter dari rumah bordir tersebut, Kini dia menyakini kalau rumah yang disinggahinya itu adalah rumah pekerja seks komersial. Soalnya tadi di kamar mandi tadi dia mendengar suara aneh tepat di sebelah kamar mandi, seperti suara desahan.

Ketika itu juga terdengar suara motor terdengar dari kejauhan dengan kecepatan tinggi. Ratu berusaha bersembunyi khawatir firasatnya benar, kalau pengendara yang mengarah itu, si lelaki gagah, atau Andi, atau orang suruhan keduanya.

Ratu berbelok arah ke arah timur, nampaknya sebuah kedai kecil di perkampungan di sana.

"Ibu boleh kah Aku masuk ke dalam rumah mu. Aku sedang dalam bahaya dikejar seseorang," pintanya kepada pemilik kedai.

Ia diperbolehkan masuk, bahkan Ibu pemilik kedai menyembunyikan nya di lemari pakaian dan dikunci dari luar.

Ternyata dugaan Ratu benar. Lelaki gagah yang punya nafsu bejat itu masuk menyelonong ke dalam kedai itu. 

"Mana wanita jalang itu," tanya nya sambil mengobrak-abrik barang di sana. 

"Apa tuan, siapa yang tuan maksud?" tanya Si Ibu.

"Kamu jangan pura-pura tak tahu. Tadi Aku lihhat ada wanita berlari ke arah sini." 

Gak ada basa-basi, Lelaki Gagah itu masuk mengecek ke dalam kamar mandi, halaman belakang kedai tersebut, bahkan sampai ke bawah kolong tempat tidur.

"Arrgggggh..., wanita sialan. Ini ulah mu uang ku hilang banyak." katanya penuh emosi.

Karena putus asa dan kecewa, Lelaki gagah memutuskan untuk kembali untuk mengambil uang yang dia kasih tadi untuk membeli wanita yang tidak lain adalah sang Ratu Guardians.

"Nyonya..., orang itu sudah pergi," ucapnya sambil membuka lemari.

Ratu hampir kehabisan napas, setengah jam dia berada di dalam lemari tersebut. 

"HUFFTT....,HUFFT...,HUFFT...," Ia mengembuskan napas berulang-ulang sangking paniknya berada di dalam lemari tanpa ada udara. Untungnya dia agak terbantu tadi terdapat celah lubang kecil dari itu yang tembus ke luar. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ratu tak Dianggap   Pemakaman

    Hari-hari terakhir itu dipenuhi hujan gerimis. Hari berkabung itu penuh ratusan orang mengikuti pemakaman Raja Guardians (Lomon). Semua hadirin tertunduk saat pemakaman sedang berlangsung.Ratu berlutut di tanah merangkai kata perpisahan terakhir kalinya,"Engkaulah putraku yang tampan, jiwamu akan tetap dihati. Ibu tak ingin mengingat duri yang menancap di hati. Hari ini telah kusebarkan mawar, kutitip doa. Semoga engkau ditempatkan di tempat yang paling baik di sana kelak.Dino dan Jennita terus menanti sabar, tak iba melihat Ratu. Keduanya mendekati Ratu yang berada di depan makam Lomon anaknya.Ratu melirik nama yang tertancap di situ. "Sendiri ku di sini. Kini Ibu menjalani tanpa mu nak. Aku akan berjanji terus mengunjungi makam kamu, Di sini aku akan berbagi keluh kesah. Di sini bagi ku adalah bintang saat malam hening penuh gundah." "Ibu pergi nak, Ibu akan kembali kemari,"Saat itu, keduanya memeluk ratu, penuh kehangatan. Semua penuh tangis yang mendalam. "Perintahkan semuany

  • Ratu tak Dianggap   Lomon Pergi Tak Kembali

    3 hari sudah berlalu, Lomon tak kunjung siuman. Dirinya semakin terpuruk, bahkan sekarat tak bangun. Kini ia menghadapi masa kritis."Apa kau sudah memanggil dokter? Apa anak ku masih bisa sembuh.""Dokter sedang menangani Tuan Lomon Nyonya. Dokter telah memeriksa di kamar istirahat tuan. Lalu bagaimana keadaannya?"Penjaga itu menggeleng-gelengkan kepalanya seakan memberikan isyarat kepada Ratu.Spontan mata Ratu Angel berkaca-kaca. Hatinya ingin memaksa penjaga mengatakan apa yang ia suka. Namun apalah daya, ratu tak dapat berbuat apa-apa.Ia sedikit bingung dan panik, Sebentar-sebentar kakinya melangkah maju, sebentar-sebentar ia mengurungkan kembali. "Sabar nyonya." ucap Jennita tiba-tiba datang memeluk Ratu dengan hangat."Kita tahu (Jennita), apa yang Ratu rasakan saat ini," "Terima kasih telah hadir bersama ku. Kau selalu begitu,"Tak lama, keduanya spontan terkejut. "Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untuk kita," kata Dino memegang bahu kanan Ratu dan bahu kiri Jennita.Mend

  • Ratu tak Dianggap   Rindu dan Kepergian Lomon

    Lanjutan"Tahukah kau, mungkin dengan air mata ini aku bisa menghapus semua luka-luka orang yang ku sakiti. Aku selalu hidup dengan kemewahan. Bahkan kepuasan ku terobati karena adalah seorang raja. Aku tak mengira aku bisa jadi seperti ini. Tapi semua sudah terlambat. Kini aku akan menebusnya," ujar Lomon yang terus mengeluarkan air matanya hingga mengering dengan sendirinya. "Aaaaa....," Dino berteriak."Diam kau... Tak bisakah kau cecurut Guardians." ucap penjaga yang dari arah luar.Penjaga itu masuk ke dalam, meribak sekujur tubuhnya. Di saat itu juga Lomon dengan matanya yang tertutup hanya bisa mendengar situasi yang terjadi pada Dino."Sekali lagi kau berteriak, aku akan mengakhiri nyawamu,"Dino lelah dan kesakitan. Tubuhnya dipenuhi memar dan luka. Tak lama penjaga itu pergi meninggalkannya.Dino merasa tak berarti. Ia merasa lemah di saat itu. Dia mencoba berusaha sekuat tenaga melepaskan jerat ikatan di tangannya. Di bilik depan, saat yang bersamaan Lomon merasa ada se

  • Ratu tak Dianggap   Dino Ditemukan II

    Lomon menoleh ke belakang ...Lomon terjatuh tak berdaya, namun ia lega meski tak mampu ke titik akhir. Lomon agak sedikit bangga atas apa yang diperbuatnya dulu. "Oh..., kasihannya sang Raja Agung Guardians," kata pasukan pakaian yang berbeda dengan mengangkat kepala Lomon. Saat itu pasukan memegang dagunya dengan 3 jarinya mengahadap ke langit. "Apa kau menyesal tuan muda?" kata orang itu dengan tangan masih di dagunya. "Bukan urusanmu," "Sebentar lagi aku akan menikmati apa yang kau milikku. Guardians akan ditangan-ku. Hahaha,""Kau sangat naif, ibuku akan melakukan sesuatu. Lihat saja, sesuatu akan terjadi," "Oh iya... Pangerang kecil Guardians ternyata menyebut-nyebut ibunya yang sudah diusirnya. Hahaha..., sandiwara apa lagi ini," "Apa Pangeran Kecil Guardians sadar atas apa yang dibuatnya. Hahaha." Ledek mereka. "Apa yang terjadi dengan dirimu, Pangerang Kecil Guardians?" "Kau kerasukan apa?" Ledek mereka lagi."Apa kau tahu Pangerang Kecil Guardians. Kau adalah kami.

  • Ratu tak Dianggap   Dino Ditemukan

    Lomon tak pikir panjang, ia tak memperhatikan apakah ada melihatnya atau tidak.Selang beberapa menit kemudian, ia melihat ke kanan-ke kiri. Syukur tak ada yang melihatnya saat itu."Aku pasti memenuhi permintaan ibu," ujar Lomon dalam hati.Lomon mencari tempat yang lebih aman hingga menunggu waktu malam untuk menyelmatkan semua orang di situ.Sesekali pikiran rasa bersalah itu hadir seakan menyiksa dirinya. Ia menangis dan bersandar di pohon dimana ia bersembunyi.Ketika di sana mendengar suara teriakan, tapi kali ini berbeda, ia merasa mengenal suara itu. "Dinoooo...," ucapnya spontan dengan nada panjangLomon tak berlama-lama ia berjalan penuh keheningan, ia mencoba memikirkan sesuatu bagaimana mengelurakan semua tahanan di sana.Ia sengaja kembali ke tempat tadi untuk bisa lebih jeli lagi di mana samua tahanan tersebut.Tapi sesuatu yang tak mengenakkan, karena dirinya belum mandi semua nyamuk-nyamuk hutan bersarang di tubuhnya."Haus...,haus.., tolong tuan," kata seseorang di sa

  • Ratu tak Dianggap   Menemukan Bau Tak Sedap di Dalam Istana

    LanjutanLomon melanjutkan perjalanannya kembali ke istana, tanpa pamit ke Ratu. Dia sangat terpukul setelah bertemu sang pembantu dapur istana sebelum ia menjadi Raja. Ia terus mengingat kesalahan-kesalahannya. Lomon berniat menempuh jalan yang tidak biasa. Firasatnya mungkin saja ada tanda sesuatu yang akan ditemui nanti.Pohon demi pohon ia lalu, jalan bebatuan sedikit usang sekilas tampak, karena laju kencangnya kudanya.Ia selalu berharap inilah detik di mana ia harus membayar atas apa yang telah dilakukannya.Seketika terdengar jeritan suara orang-orang dewasa dan anak-anak kecil yang menangis. Detik itu juga Lomon spontan menarik tali kekang kudanya. Ia berhenti dan langsung melompat untuk mencari tempat bersembunyi agar tak kelihatan."Ampun tuan..., ampun," terdengar lagi suara itu olehnya di tengah sana.Lomon makin penasaran, ia pelan-pelan maju mendekati mengijinjak daun-daun kering yang berserakan.Matanya tak lepas dari kewaspadaan, kaki kakinya tak sedikit melangkah b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status