Beranda / Lainnya / Ratu tak Dianggap / Jennita Mencari Ratu

Share

Jennita Mencari Ratu

Penulis: Utha Calibrate
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-27 18:54:32

Ratu keluar dari lemari sampai panik yang luar biasa. Berulang-ulang dia tarik napas segar dalam-dalam.

"Apa kah Lelaki itu sudah pergi?" tanya Ratu.

"Iya, tapi dia sudah menghancurkan hampir semua barang-barangku." jawabnya melihat ke arah barang-barangnya.

"Hiasan kaca kenang-kenangan dari suami ku pun hancur, terus perabotan yang dititipkan anak ku juga retak sebagian." kata pemilik kedai.

"Maaf kan saya Bu, Saya akan menggantinya dengan setimpal." ucap Ratu. Setelah itu dia mengeluarkan emas batangan yang ada di sakunya yang masih aman tak hilang atau jatuh saat dikejar lelaki biadab itu.

"Wah ini terlalu berlebihan Nona," kata pemilik kedai sambil mengode dengan matanya ke arah barang-barang yang telah pecah.

"Ambil saja, Kau sudah menyelamatkan ku kalau saja Aku tidak bersembunyi di sini, tentunya kehormatan ku ternodai." ucapnya dengan berlinang air mata.

"Baiklah kalau begitu nona. Apa Kau mau minum nona?"

"Hmm, Aku tahu kamu pasti haus. Sebentar Aku ke belakang. Aku juga akan mengambilkan makanan khas di kampung ini. Semoga Kau suka?" kata Si Ibu pemilik kedai.

Mood Ratu berubah drastis yang tadinya merasa ketakutan menghadapi cobaan yang menimpanya. Ia merasa sangat letih, tak sengaja tertidur di sofa.

"Nona apa kah Kau bisa menolong ku membawa talam," pintanya dengan sedikit bervolume kuat hingga terdengar ke depan. Merasa tak dijawab, Ibu pemilik kedai itu langsung ke depan.

"Oh, nona tidur," katanya dalam hati.

Ibu pemilik kedai pun mengurungkan menawarkan makanan tersebut. Dia beralih membersihkan pecahan-pecahan guci dan kaca gara-gara lelaki yang menyelonong masuk tadi.

Sesudah semuanya bersih. Datang seseorang gadis bernama Jennita menghampiri ibu pemilik kedai.

Seorang gadis cantik berambut ikal bermata biru dan menawan, datang dari suatu desa yang di dalamnya itu banyak imigran-imigran yang berasal dari Istana Guardians pada masa lampau. Karena ditelan masa. Mereka menetap di desa tersebut. Karena mitosnya terakhir, Kerajaan Guardians telah dikhianati oleh putranya sendiri yang telah membunuh Raja Guardians, dan Ratu Guardians telah melarikan diri.

Kini Kerajaan Guardians dipimpin putra sang Ratu tersebut yang bernama Lomon.

"Permisi, apa Anda pernah melihat orang ini," kata Jennita sambil memperlihatkan gambar foto kepada pemilik kedai.

Si Ibu tersebut sempat bingung, dia merasa seperti mengenal wanita yang ada di foto itu, Karena faktor usia yang sudah lanjut, kurang lebih hampir 70 tahunan. Ingatan kurang mulai berkurang.

"Sebentar Nona, bisa kah Anda menjelaskan identitas Anda terlebih dahulu darimana?" tanya Si Ibu,

"Saya berasal dari Kampung Hijau Bu. Saya mencari keluarga saya, yang sudah 1 hari belum juga sampai ke rumah. Kami menantinya Bu," pintanya penuh harap agar Si Ibu mau membantunya.

"Masuk dulu ke dalam, mungkin kamu bisa istirahat sebentar. Sebelum mencarinya lagi," 

Si Ibu duluan masuk menuju ke tempat di mana Ratu Guardians itu tertidur.

Pandangan sofa tempat yang tadi ditiduri Ratu, kosong. SI Ibu pemilik kedai heran.

"Nona...,nona...,nonaa...," katanya. 

Jennita yang tak tahu menahu siapa Nona yang dimaksud, lantas bertanya, "Kenapa Bu? Ibu manggil siapa?" tanyanya.

"A,...nuu..., tadi ada tamu saya tertidur di sini. Tapi sebentar Saya cari dahulu. Nona Jennita duduk saja dulu," ucapnya.

Jennita mengindahkan tawaran Si Ibu, dia pun duduk manis di sofa itu.

Membuka pintu kamar tidurnya, dengan perlahan dan masuk. Si Ibu tidak menemukan Ratu, bahkan sampai ke kamar mandi. 

Si Ibu masih postive thinking soal keberadaan di rumahnya," mungkin saja Nona tadi sedang keluar dan mungkin kembali lagi ke sini," ujarnya dalam hatinya.

Dia kembali menjamu Jennita dengan membawa segelas air putih, "kenapa Bu, siapa yang Ibu cari,?" kata Jennita.

Dengan perasaan sungkan, sebenarnya dia mau merahasiakan kejadian tadi yang sempat bikin ia terkejut batin. Belum pernah ada sosok perempuan seperti yang ia temui putih bersih dan memakai pakaian yang berasal dari sutera. Soalnya selama ia tinggal di kampung itu belum ada orang kaya mana pun yang memiliki pakaian seperti itu. 

"Kenapa BU? Ada yang Ibu rahasiakan dari saya. Apa yang Ibu maksud tadi adalah orang ini?"

"Katakan saja Bu, Saya jamin keberadaan Ibu di sini aman, Saya bersama teman-teman Saya berpencar mencari orang yang ada di dalam foto ini. Dia adalah sang Ratu Guardians yang lari dari Istana karena keserakahan putranya." Imbuhnya.

Si Ibu terus memperhatikan foto dan mengingat wajah perempuan yang tadi bersembunyi di dalam rumahnya. "Iy...aaa Non. Dia orangnya yang tadi sedang dikejar-kejar sosok lelaki gagah tampak seperti preman. Saya menyelamatkan dan menyembunyikannya di dalam lemari." 

"Truss... ke mana Ratu Bu," kata Jennita dengan wajah penasaran.

"Terakhir perempuan itu tidur di sini Non. Sekarang Saya tidak tahu Non. Kita tunggu sebentar mana tahu dia kembali," balas Si Ibu,

Bersambung...  

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ratu tak Dianggap   Cahaya di Ujung Lorong

    Langkah kaki Lomon dan Ratu Angel menyusuri lorong gelap penjara bawah tanah, menggema pelan. Ular-ular kecil bergelung menjauh, seolah memberi jalan. Ratu Angel masih lemah, namun pelukan hangat dari anaknya menjadi kekuatan yang tak terduga.“Ibu... maafkan aku,” bisik Lomon, tak sanggup menatap wajah ibunya.Ratu Angel hanya tersenyum, “Tuhan akhirnya membuka hatimu, anakku.”Tiba-tiba, suara langkah mendekat. Dino muncul membawa lentera. “Cepat, kita harus pergi sekarang. Pasukan Lomon yang setia padanya sudah di gerbang utara.”Seketika Lomon menggenggam tangan ibunya erat. “Hari ini, Ibu akan ku bawa sementara jauh dari mereka."Mereka bertiga bergerak cepat menyusuri lorong rahasia yang sudah lama tak digunakan. Kabut dingin menyelimuti jalan keluar, dan sesekali suara auman singa menggema, mengingatkan bahwa mereka belum benar-benar aman.“Aku sudah menyiapkan kuda di balik hutan pinus. Tapi kita harus memotong jalur ke sungai terlebih dahulu,” kata Dino dengan napas terburu-b

  • Ratu tak Dianggap   Lomon Sadar yang Mengakui Perbuatannya

    Lomon terus mendengar ibunya sendiri (Ratu) berkisah di depannya. Air matanya terus mengalir, ia tak kuasa namun egonya masih menahannya."Taukah kamu seseorang di sana, hari ini aku akan mengutarakan isi hati ku yang selama ini terpendam. Aku menangis setiap hari melihat apa yang diperlakukan anakku yang tampan itu. Aku tak kuasa hanya menganggap apa yang telah diperbuatnya adalah candaannya di waktu kecil," katanya dengan menangis lebih kuat.Lomon tak sengaja mulutnya bergerak. "Ibu...," ujarnya.Sang Ratu bingung, heran kenapa pria yang berada di luar penjara itu, mengatakan ibu.Ia menyangka kalau ia bertemu seseorang di sana. "Apa yang anda katakan tadi? Apakah suara ku seperti suara ibu mu. Atau apakah kamu melihat seseorang lagi yang datan?" sambut Ratu.Lomon pun sengaja tidak menjawabnya. Tubuhnya roboh - serobohnya.Lomon berlutut diam tanpa kata. Seketika air mata Ratu berhenti."Tapi Aku yakin suatu saat nanti anak ku yang tampan dan gagah itu bisa bersama ku kembali," u

  • Ratu tak Dianggap   Lomon Bertemu Ibu Kandungnya

    Lomon berjalan mengikuti prajurit tersebut dengan hati-hati. Kalajengking, dan semut-semut hinggap di sepatu mereka, sekalli-kali terdengar suara aneh, terdengar ada suara perempuan yang menangis di lorong.Mereka berjalan penuh hati-hati, setelah sudah sampai ke ibu tangga yang ke 20, terdapat ribuan ular-ular kecil mengelilingi seluruh ruangan kecil, penuh kegelapan dan dimensi takhayul. Saat itu prajurit tersebut melindungi Lomon terus. Tak disangka ada satu ular yang bergerak cepat mendekati sepatu Lomon."Aaaaa..., Aaaa..., tuan tolong aku, ada ular mau masuk di sekitar belakang sepatu ku," kata Lomon dengan ketakutan. Lomon mengalami ketakutakan yang luar biasa. Tak biasanya dia takut seperti ini."Mana tuan," sambut prajurit itu dengan memegang ular tersebut penuh kehati-hatian.Prajurit itu terus menuntun Lomon hingga tampak seperti sel di depan mereka. Terlihat seseorang seperti sosok perempuan. "Kenapa aku juga baru tahu di sini ada penjara?" kata Lomon berbisik."Tuan saat

  • Ratu tak Dianggap   Raja Lomon Tak Mengetahui Ratu Angel Ditahan

    3 Tahun Kemudian Setelah kejadian di 3 tahun belakangan itu, saat berada di rumah dokter. Ratu berhasil di tahan di penjara bawah tanah istana. Status jabatan Dino dilepas, ia dituduh telah melakukan pengkhianatan kepada raja Lomon. Di samping itu, dokter yang terakhir menangani ratu Angel dan juga dokter kepercayaan. Mati mendadak tak ada yang mengetahui apa penyebabnya.Situasi di dalam istana seperti biasanya, cukup tenang. Tak problem yang terjadi di sana."Prajurit di mana Max," kata Raja Lomon. "Aku tidak melihat tuan raja. Tapi tadi pagi aku melihat turun tangga di sekitar tangga darurat bawah tanah." terang prajurit istana itu.Sejenak Raja Lomon heran atas apa yang didengarnya barusan. Dia mulai terhadap apa yang telah dilakukan Panglima barunya ini, setelah menggantikan Dino selama 3 tahun tak nampak batang hidupnya."Sssst, kemari lah," kata Raja Lomon.Prajurit itu mendekat lebih dekat sekira setengah meter dari raja. "Seberapa jauh kedekatan mu dengan panglima Max?" tan

  • Ratu tak Dianggap   Ratu Ditahan di Penjara Bawah Tanah

    Kepala ratu terasa sakit sekali setelah meninggalkan pertengkaran tadi. Ia meminta tolong kepada pengawal untuk mengambilkan obatnya, yang belum diberikan dokter pada pagi itu."Tuan bisa kah kau ambilkan obat saya, dokter hari ini belum memberiku obat," kata Ratu merebahkan badannya di tempat tidurnya."Aaa... nuuu. Non saya nggak berani pada saat sekarang ini, karena dokter diperintah ke istana. Tapi akan saya coba," jawab pengawal lalu menutup pintu kamar itu.Jauh dari situ, perkelahian pun terjadi antara keduanya, Dino terlihat seperti menerkam mangsanya. Sementara prajurit tersebut melarikan diri dengan kudanya."Awas kau, perlakuanmu ini akan kulaporkan ke raja. Bersiaplah panglima, jabatanmu taruhannya," ancam tangan kanan raja Lomon itu.Dino makin geram dan melemparkan batu yang lebih kecil dari kepalan tangannya. Kebetulan mengenai kepala prajurit tersebut, "Aduuuh," katanya memacu kuda semakin kencang."Dokter...,dokter..., nona Angel meminta anda untuk memberikan obatnya,

  • Ratu tak Dianggap   Ratu Mengingat Semuanya

    Perawat itu tak melihat Dino seperti biasanya, yang bermain catur bersama dokter di tengah taman. Suster mencarinya ke ujung taman bahkan sampai ke luar pagar. "Perawat... terima kasih, kamu tak perlu lagi mencarinya. Mungkin saja dia ke pasar membeli sesuatu buat ku," ucap Ratu yang menghampirinya ke taman.Tak lama kemudian, datanglah seorang prajurit dari istana Guardians. Pintu gerbang pagar terlihat terbuka lebar.Tiba masuk prajurit tersebut dan meletakkan tali kekang kudanya, di tengah taman. Dengan ramah Ratu pun bergerak ke arah tempat prajurit tersebut. Dengan posisi yang membelakangi Ratu, prajurit itu hendak turun."Mau mencari siapa tuan," kata Ratu. "Aku sedang mencari dokter, apakah dia ada di dalam," balas prajurit tersebut,"Mari tuan aku antar kan dokter sedang meracik obat-obatan untuk penelitiannya." kata pengawal memotong pembicaraan.Prajurit Guardians itu pun bergerak mengikuti pengawal tersebut tanpa pamit dan melihat jelas ratu."(Perempuan) itu tadi siapa?

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status