In her last life, Ailina is fooled my her fiancé and half-sister and died miserably... However, heavens give her a second chance and in this life, Ailina decides to lover herself and make the people pay thousand times pain what she had bear in her last life... "Ailina, is so ugly! How can she compare to the beautiful and caring Hallie!" Someone said. However, when they saw a beautiful Ailina walking out of the stairs they are dumfounded. "If this is how ugly people look, then I hope I also became ugly like this!" "Emily is working with biggest director, Ailina that fool, can she compared to her?" someone said. "I am sorry, I am the director of that movie and I didn't hire her!" Ailina said. One by one Ailina revealed her multiple identies and many young man chased after her... Suddenly, a cold CEO held her waist and said, "Wife, I am here to pick you up."
View More"Bagaimana, Dok?"
Sebenarnya tanpa perlu tanya, Brian sudah bisa melihat bahkan memeriksa sendiri kondisi gadis ini. Tetapi itu menyalahi dan akan menyinggung sejawatnya kalau dia hanya diam saja tanpa menanyakan kondisi gadis yang tadi dia tabrak pada sejawatnya di rumah sakit ini."Semua baik, tidak ada cidera serius. Hanya tinggal menunggu dia sadar saja dan memastikan sekali lagi bahwa tidak ada cidera dalam yang dia alami."Plong!Lega rasanya hati Brian mendengar kalimat itu. Ia mengangguk pelan dan tersenyum menatap sejawatnya."Baik kalau begitu, terima kasih banyak, Dokter." desis Brian tulus.Sosok dengan kacamata itu tersenyum, kepalanya terangguk pelan. "Kalau begitu saya permisi dulu. Bisa panggil saya kalau ada apa-apa, ya?"Kini gantian Brian yang mengangguk, tersenyum dan membiarkan sosok itu melangkah pergi meninggalkan dia dan gadis ini seorang diri.Pandangan Brian teralih, menatap risau gadis yang terbaring di brankar. Di tangan kanannya ada bekas parut yang lumayan menganggu mata dan pasti sangat perih sekali rasanya. Dahinya juga berdarah tadi, untungnya sih tidak harus dijahit. Dan yang membuat Brian ketar-ketir sekarang adalah kondisi gadis itu yang masih belum sadar meskipun sudah diberi penanganan medis.Semua terjadi begitu saja. Brian yang post jaga malam terkejut ketika mendadak motor itu nyelonong begitu saja memotong jalannya. Perpaduan antara lelah dan mengantuk membuatnya tidak bisa memaksimalkan usahanya menghindari tabrakan dan boom! Motor yang dikendarai gadis ini sukses dia tubruk sampai terseret beberapa meter. Ya hanya beberapa meter. Untung saja dia pakai helm, kalau tidak, sudah bisa dipastikan Brian membuat anak gadis orang gegar otak!Kini kantuk yang tadi menyergap dan menguasai Brian hilang seketika. Digerus perasaan khawatir yang luar biasa pada gadis cantik yang entah siapa namanya. Brian sendiri tidak berani pergi dari sisi brankar. Dia harus pastikan gadis ini baik-baik saja dan tidak perlu sampai cacat atau menderita sesuatu yang parah karena ulahnya."Dek ... Bangun dong!" Desis Brian sambil meraih tangan itu.Vital sign-nya bagus. Dokter jaga yang memeriksa gadis ini mengatakan demikian tadi. Dan jangan lupa, Brian sendiri sudah memeriksa dan memastikan juga bahwa gadis ini baik-baik saja, kecuali lengan dan dahinya. Tapi kenapa dia tidak kunjung sadar juga?Brian meletakkan tangan itu kembali ke atas brankar. Ditatapnya wajah itu dengan saksama. Hidung mancung itu begitu alami, beda dengan hidung para artis yang merupakan hasil permak dari senior di bagian bedah plastik. Bulu matanya lentik, apakah itu alami atau hasil eyelash extension? Entah, Brian tidak tahu. Rasanya ingin Brian pastikan dengan menyentuh langsung bulu mata itu, namun itu tidak sopan! Dan bibirnya ... bibir itu tipis dengan rona pink yang begitu cantik! Ah ... rasanya Brian ingin ... Tidak! Itu tidak etis dan sedikit kurang ajar!Akhirnya setelah bertahun-tahun memproklamirkan hanya ada satu gadis yang tercantik menurut Brian, kini predikat itu sudah berganti. Bukan hanya Karina sudah bersuami, tetapi karena memang wajah gadis ini cantik! Sangat cantik dan menarik di mata Brian!Ada secercah perasaan pedih yang teramat sangat ketika Brian teringat pada gadis itu. Siapa lagi kalau bukan Karina? Adik dari sahabat Brian sendiri, Kelvin. Gadis yang sudah sejak dulu sekali Brian cintai dan mendadak dia mendapat kabar bahwa dia sudah menikah? Masih ingat betul Brian dengan suara Kelvin yang menelpon dan memberinya kabar kala itu."Besok Karina kawin."Suara itu begitu lirih, namun di telinga Brian, suara itu mendadak berubah macam petir yang menggelegar, menyambar hati dan perasaannya."Lawak lu! Mana mungkin Ka--.""Gue serius! Besok pagi Karina kawin."Hati yang tadi coba Brian besarkan kini hancur sudah! Karina? Adik Kelvin itu akan menikah? Yang benar saja! Karina harusnya baru lulus sarjana, kan? Kenapa mendadak ..."Dia kawin sama dosen dia sendiri. Sudah spesialis." Lanjut Kelvin yang makin membuat Brian membeku tidak berkutik sama sekali."Vin, elu nggak lagi nyoba nge-prank gue, kan?" Brian merasakan matanya memanas. Dia masih belum percaya, Karina besok menikah?Terdengar helaan napas dari seberang. "Untungnya gue nge-prank elu apaan sih? Gue serius!""Berapa minggu, Vin? Bilang ke Karina, gue aja yang tanggungjawab nikahin dia!"Tentu itu yang ada di dalam pikiran Brian saat ini. Karina baru saja lulus, mendadak dia hendak menikah, apalagi alasannya kalau bukan karena hamil duluan?"Berapa minggu pala lu? Dia kagak hamil, Yan! Adek gue nggak bakalan seliar itu!"Brian melongo, jadi bukan karena hamil duluan? Brian membisu, merasakan perih yang menjalar di hatinya. Tidak dia hiraukan Kelvin yang mengomel di seberang telepon karena fokusnya sekarang hanya satu, merasakan sakit dan perih hatinya karena berita itu.Brian mengusap wajahnya dengan kedua tangan ketika ingat obrolan itu. Lelucon macam apa ini? Padahal demi Karina, Brian rela sampai merengek pada om-nya agar diberi posisi di rumah sakit tempat dia bekerja. Rumah sakit yang kebetulan merupakan rumah sakit tempat Karina menjalani pendidikan kepaniteraan klinik selepas mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran. Dan ketika Brian pindah ke sini, Karina malah sudah resmi jadi istri orang lain? Benar-benar sialan!Brian mendesah, mana suami Karina bukan sembarang orang! Tapi memangnya apa yang hendak Brian lakukan jika suami Karina lelaki biasa? Dia akan jadi perebut bini orang, begitu? Rasanya itu tidak etis!Brian kembali memandangi wajah itu. Kekhawatirannya makin menjadi-jadi. Bagaimana kalau gadis ini amnesia? Ah! Brian lihat betul kepalanya hanya terantuk stang motornya sedikit kok. Potensi untuk amnesia sangat minim kecuali mereka sedang bermain peran untuk drama di Indosiar, orang kepleset aja bisa amnesia kok di sinetron itu.Brian menutup wajahnya dengan kedua tangan, menghirup udara banyak-banyak ketika kemudian Brian menyadari ada sebuah pergerakan kecil yang diikuti suara rintihan kecil."Aw."Brian langsung membuka matanya lebar-lebar, hatinya lega luar biasa melihat kelopak mata dan tangan itu mulai bergerak. Ia sontak bangkit dan memberi sentuhan lembut di tangan gadis itu untuk membantu responsnya."Dek ... Bisa denger saya, nggak?" Panggil Brian lirih. "Dek? Bangun, Dek! Ada yang kerasa sakit lagi, nggak?" Kembali Brian memancing respons gadis itu. Bagaimana pun gadis itu harus sadar sepenuhnya.Berhasil!Kelopak mata itu perlahan-lahan terbuka. Rasanya Brian ingin melompat untuk mengekspresikan kelegaan hatinya. Namun, harus dia tunda, karena dia harus cek lagi betul-betul apakah benar gadis ini baik-baik saja? Fisiknya memang hanya luka di beberapa bagian yang tadi Brian sebutkan, tetapi itu tidak menjamin untuk bagian dalam tubuhnya, bukan?Mata jernih itu menatap Brian dengan saksama, sebuah mata yang menyadarkan Brian bahwa gadis ini tidak hanya cantik, tetapi juga menarik!Mata itu terus menatapnya, membuat Brian kembali panik. Jangan-jangan dia benar-benar amnesia? Atau bagaimana? Atau ada yang salah dengan matanya? Dia tidak pakai kacamata tadi, bisa dipastikan itu artinya mata gadis ini sehat wal afiat!"Dek, kenapa?"Six months later.Wearing a white wedding dress, Adriana slowly walked toward Rican, who stood on the stage smiling at her.As she walked, memories from her previous life replayed in her mind over and over again. She didn’t know what kind of good deeds she had done in the past to deserve this second chance from God—a chance to protect her loved ones, to take revenge on those who had hurt her, and most importantly…A chance to meet the love of her life.Adriana knew there were still many challenges ahead, but she also knew that, from now on, she would never be alone. There was someone she could rely on when she was tired. Someone who would support her when she fell.After taking their vows, Rican and Adriana exchanged rings, and the crowd of family and friends erupted into applause and cheers."Now, the groom may kiss the bride," the officiant announced.Hearing this, Rican gazed at her deeply, lifted her veil, and then lowered his head to kiss her passionately."Thank you, Ailina, for
Patrick’s POV:Then, I began to apply makeup for Ailina. Her good skin speeded up her makeup, and her styling was also fast. I gave Ailina a white gauze dress. “Please change into this.”I looked at the dress with a frown, wondering, “What event do I have to wear a wedding dress for?”“It’s normal dress, not a wedding dress. Hurry up and change. The event will start soon.” I pushed her.Ailina had changed into the dress.She seemed to look elegant and extraordinary like a lotus after putting on the dress.“So beautiful. Alright, go ahead.” I snapped.Ailina’s POV:I looked at my appearance and felt that something was wrong.But I didn’t think too much about it. I asked Patrick, “Where is the event?”He said, “Go and ask others. They will take you there.”“Okay,” I walked out of the door.As soon as I walked out, a woman greeted me with a smile. “Miss Wilson, are you going to participate in the event? Let's go, I will take you there. I will be responsible for picking up the guests toda
Ailina’s POV:The hot air balloon we rode gradually took to the sky. The view at night was very different from the view during the day. Looking down from the sky, the lights were bright.I sat in the heart of the balloon and said, “I had rather be a part of the down there.”As soon as I finished speaking, something came in front of my eyes. I then saw a swarm of fireflies flying out of the hot air balloon. The fireflies that filled the sky were like stars, flashing.I was surprised, “Why are there so many fireflies?”Ricky hugged me and answered, “That’s a secret. Well, does it look good?”I nodded and reached out to catch the fireflies. He held my hand and said, “Be careful. You will fall.”I quickly grabbed the rope beside me and looked up. Suddenly, I found a very bright star. “The star is so bright. I am curious what the name of the star is.”He replied, “Let’s take a look.”I blinked, “Take a look?”He nodded and controlled the hot air balloon to fly up. “Yes.”I felt a little am
Ailina’s POV:Ricky raised his phone up and I could not reach it. We noisily ran to the edge of the island.There was a ship to pick us up there.We took a boat out of the island and then back to the shore.As soon as we landed, we saw our grandpas wearing beach clothes and hats and having a barbecue.Martin kept putting chill sauce on the roast. Grandpa stopped him and said, “No more chill sauce!”Martin ignored Grandpa’s words.Grandpa tried to snatch the brush from Martin’s hand.“Ailina likes spicy food,” Martin said.“Ricky doesn’t eat spicy food.” Grandpa disagreed.The two old men said at the same time. They looked at each other and laughed.Martin patted Grandpa’s shoulders and said, “Didn’t expect you to still remember that. Ricky doesn’t eat spicy food. Ricky is so lucky!”The grandpa also laughed. His eyes were full of gratitude. He replied, “I am so glad that you remember that Ailina loves to eat spicy food. Well, I’m reviled now. She must be happy living with you looking
At the moment, our paraglider landed on the ground.Before I could react, Ricky untied the equipment on my hand and walked towards me, holding my hand.In front of us was a sea of flowers with various colors. I did not even know any flowers. The wind blew gently, and the petals danced with the wind.“Where is it?” I looked at the sea flower, surprised, and walked into it.He followed me and said, “It’s called Jade Island.”“Jade Island?” I looked at him in surprise. “Why have I not heard such an island? Is it a name you gave?”“Yes,” he nodded.“You know how to give a name?” I laughed. “Then what is the original name of this island? I never knew there was such an island.”“I built this island, so I named it Jade Island. Is there a problem?” He raised his eyebrows.“No, absolutely not. You have a lot of money, so you have the final say.”“What kind of tone of your words?” He reached out and pulled me into his arms. His voice became deep. “This Island was built for you.”“Built for me?”
Ailina’s POV:I looked at Ricky’s jealous expression and could not help bending my lips, “They are fresher than you.”He said, “You rotten thing who loves the new and loathes the old.” He bit my gently.He lifted my clothes and with his finger.“I am still on my period.” I held his hand.“What?” He was stunned for a while and suddenly understood what I meant. He hugged me and said, “What day?”“The last day.” I lowered my eyes and blushed,“Alright, then, I will restrain myself.” He kissed me on the lips, bent down and picked me up from the ground. “The ground is cold. Go to the bed and rest.”He placed me on the bed and lay beside me. He asked, “Are you tired?”“Not bad.”“Are you hungry?”“No.”“Then lie down for a while. It’s time to eat later. After eating, I will take you to play something exciting.” He pitched my little nose, stretched out his arm and pulled me into his embrace.He said, in a low voice, “Ailina, in the future, no matter what happens, please believe me. We must n
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
Comments