Epilogue Tujuh bulan kemudian, Shashi meringkuk dalam pelukan Tian. Kelelahan setelah beberapa hari sibuk dengan rangkaian acara pernikahan mereka yang benar-benar dilakukan sesuai urutan adat Tionghoa. Dimulai dari lamaran, memasang seprei di tempat tidur, menyisir rambut, mempersiapkan gaun pengantin, menjemput pengantin wanita, tes untuk pengantin pria, dan upacara minum teh. Belum lagi pesta bujang yang dilakukan malam sebelum mereka melakukan pemberkatan pernikahan di Wihara. Namun, meskipun kelelahan rasanya Shashi tidak ingin momen itu berlalu. Apa lagi momen di mana dirinya dan Tian mengenakan Hanfu berwarna merah yang menjadi busana mereka saat pemberkatan pernikahan di Wihara tadi pagi. Tian terlihat seperti seorang pangeran dari kerajaan mengenakan Hanfu yang dipenuhi bordiran bercorak naga warna emas, ementara dirinya mengenakan Hanfu bercorak Phoenix dan mengenakan mahkota berbentuk Phoenix juga. Ia benar-benar merasa seperti berada di era kuno ribuan tahun yang lalu.
Chapter 60EndShashi mendapatkan telepon dari ibu tirinya, ayahnya memerintahkan agar ia segera kembali ke rumah saat itu juga dan ibu angkatnya juga mengatakan jika Su Yenny tengah menangis meraung-raung seraya memberitahu semua orang kalau Shashi dan Tian memiliki hubungan.Sementara setibanya Shashi dan Tian di rumah keluarga Bao, Tuan Bao menghela napas dengan berat seraya menatap Shashi yang datang bersama Tian dengan tangan saling menggenggam. "Papa lihat sendiri, 'kan?" kata Su Yenny. "Mereka merencanakan semua ini, mereka memfitnahku." "Shashi...," kata Tuan Bao. "Yenny baru saja mengatakan kalau kau dan Tian memiliki hubungan khusus." "Apa yang dibilang Yenny memang benar, Paman," sahut Tian dan semakin mengeratkan genggamannya. "Kami berencana akan segera menikah."Tuan Bao terlihat tidak senang dengan ucapan Tian. "Sayang, bagaimana bisa kau mau menikahi mantan tunangan kakakmu?" "Kami saling mencintai," ucap Shashi kemudian menggigit bibir bawahnya.Tuan Bao menggelen
Chapter 59Bukti Kejahatan "Apa yang kau perbuat pada Qian Zi" tanya Tuan Bao seraya melangkah melewati pintu. "Aku tidak melakukan apa-apa padanya, bagaimana bisa kau menuduhku begitu saja?" "Ma, aku mendengarnya. Aku tidak tuli, kau jelas-jelas mengakui telah melakukan sesuatu pada Qian Zi." "Putraku, kau salah paham," ucap nenek Bao, bibirnya gemetaran.Bao Ji Yang tersenyum masam dan menggeleng. "Sebenarnya putriku sudah menceritakan semuanya padaku." Nenek Bao menggeleng. "Dan kau percaya mulut anak pelacur itu?" "Ma, hentikan! Tolong hormati wanita yang melahirkan putriku, dia bukan pelacur seperti yang kau tuduhkan." Nenek Bao duduk di kursi, ia menatap Shashi yang berdiri di belakang Tuan Bao dengan tatapan tajam. "Kau memasukkannya ke dalam rumah ini dan belum dua puluh empat jam, otakmu sudah dicucinya. Kau bahkan menuduh ibumu dengan tuduhan yang tidak memiliki bukti." "Ma, sebenarnya aku tidak ingin mengungkit masa lalu lagi. Aku benar-benar ingin melupakannya. Tet
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 58Ketahuan Paginya di ruang makan hanya ada Shashi, An, ayahnya, dan Nyonya Bao. Tidak terlihat keberadaan Su Yenny dan nenek Bao di sana."Selamat pagi, Papa. Selamat pagi, Bibi," sapa Shashi lalu duduk di kursi yang ditarik oleh seorang pelayan. "Bagaimana tidurmu?" tanya Tuan Bao."Aku tidur dengan baik," jawab Shashi meskipun faktanya kalau harus membandingkan tidurnya semalam tidak senyaman tidur dalam dekapan Tian seperti malam-malam sebelumnya selama berada di Guangzhou. "Bagaimana dengan kamar yang kau tempati? Apa menurutmu cukup nyaman?" tanya Nyonya Bao. Shashi tersenyum. "Kamarnya sangat nyaman. Terima kasih, Bi." "Jangan sungkan kalau kau menginginkan sesuatu, katakan saja padaku. Aku akan segera menyiapkan," ucap Nyonya Bao. "Ayo, makanlah. Pagi ini aku sengaja menyiapkan bubur karena kudengar kau telah lama tinggal di Milan, aku merasa tidak percaya diri jika harus menyiapkan hidangan ala Eropa untukmu." "Semua ini Bibi yang
Hola, happy reading and enjoy! Chapter 57Bujukan Nakal "Cepat sekali rupanya berita itu menyebar, ya?" ucap Wang Yu ketika Su Yenny memasuki ruang kerjanya.Su Yenny tersenyum masam, ia menarik kursi di depan meja kerja Wang Yu lalu duduk. "Aku tidak menyangka jika semua ini terjadi." "Apa yang kau pikirkan?" "Aku sangat menghormati Nona Bao selama ini, tidak disangka dia ternyata memiliki banyak sekali rahasia." Wang Yu, pria tampan berusia tiga puluh tahun itu tersenyum seraya menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. "Apa maksudmu?" Su Yenny menghela napasnya. "Aku mempercayakan jasanya untuk membuat gaun pengantinku, tidak disangka dia sebenarnya diam-diam menargetkan keluarga Bao. Akulah yang membawa petaka ke keluarga Bao, andai aku tidak keras kepala menggunakan gaun rancangannya pasti dia tidak akan memanfaatkan kesempatan untuk memasuki keluarga Bao." Wang Yu menegakkan punggungnya dan menopangkan sikunya di atas meja kerja. "Kenapa kau berpikir begitu?" "Entahlah,
Chapter 56Perkenalan Satu pekan kemudian di perusahaan keluarga Bao, Tuan Bao mengumpulkan seluruh pemegang saham di ruang pertemuan. Tuan Bao duduk di kursi pemimpin rapat, sementara pemegang saham duduk mengitari meja yang panjangnya sekitar lima meter. "Hari ini aku mengumpulkan kalian semua di sini karena aku harus menyampaikan sesuatu yang mungkin akan membuat kalian semua terkejut," kata Tuan Bao memulai pembicaraan. "Aku sudah mempertimbangkan dan memikirkannya dengan baik. Di usiaku yang tidak muda lagi dan juga kesehatanku yang tidak begitu baik akhir-akhir ini, aku memutuskan untuk melepaskan jabatanku." Semua yang berada di sana terkejut mendengar berita itu karena selama ini tidak ada tanda-tanda jika orang nomor satu di perusahaan itu memiliki gangguan kesehatan. Nenek Bao dan istri Tuan Bao yang merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan bahkan tidak kalah terkejutnya dengan apa yang diutarakan Tuan Bao karena selama ini Tuan Bao tidak pernah mengungkitnya di