Share

BAB 11

Sementara itu, orang yang sedang diperbincangkan malah sedang memikirkan tentang Al. Ia berpikir pernah melihat mata indah Al yang begitu teduh dan menenangkan. Namun, menyimpan beribu misteri di dalamnya. Akan tetapi, dirinya lupa di mana ia pernah melihat sorot mata itu.

“Seperinya perasaan itu asing. Aku hanya terlalu banyak berpikir. Lalu bagaimana dengan kabar perusahaanku sekarang, pasti mereka saat ini sedang berpesta karena aku telah tiada. Hu, dasar brengsek, akan kubalas perbuatan kalian cepat atau lambat tunggu saja tanggal mainnya.”

Cklek ...!

Kyara yang sedang bergelud dengan pikirannya lantas memperbaiki posisinya saat mendengar seseorang membuka pintu yang ternyata sang Ayahlah gerangan datang bertamu ke kamarnya untuk pertama kali setelah sekian lama.

Kyara hanya menatap Bram datar tanpa mempersilahkannya untuk duduk. Ia belum merasa puas atau pun memaafkan Ayah dari Kyara ini. Ia terlalu membencinya.

Bram lantas meminta

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status