Emabell adalah seorang putri manusia dari Clossiana Frigga, ayahnya hanyalah seorang petinggi desa yang bisa dibilang masih sangat baru. Emabell memiliki dua mata yang indah, Hazel dan Brown. Ia juga di kenal berani dan penolong bagi warga desa yang sedang terkena penyakit langka, namun sayang. Meski berhasil menolong warga desa yang sakit, Emabell sulit menyembuhkan sakit dalam dirinya sendiri. Bukan jamur langka di hutan pinus, atau ramuan ajaib dunia, tetapi darah sang raja utaralah yang bisa menyembuhkan Emabell. Sedangkan raja utara dikenal kejam, istananya saja punya kolam kepala prajurit yang gagal, taman gantung dan ruangan-ruangan penuh jerit neraka. Peraturan dunia juga membuatnya kesulitan. "hanya calon ratu utara saja yang bisa memiliki darah sang Raja utama dunia Elydra!" Namun semuanya berubah saat Emabell berhasil menarik rasa penasaran sang raja, dan ia berhasil menginjakkan kakinya di istana hitam, kerajaan utara. Sebagai perwakilan Clossiana Frigga termuda pertama dalam pertemuan umum per 7 tahun sekali. Bagainana kisahnya? langsung baca aja:)
View MoreSelamat membaca.
Terbakar!Rasa panas menjalar menembus tulang, suara teriakan terdengar. Jeritan dan erangan pilu makin menjadi, tetapi aku terkurung dalam ruang yang gelap.Tidak bisa bergerak.Tap! Tap! Tap!Suara langkah kaki berat mendekat, aku tak bisa menoleh. Tubuhku tak bisa dikendalikan, seperti bukan milikku.Tiba-tiba. Sebuah tangan melingkar pada pinggangku. "Syuttt, kamu tidak akan mati!" Seseorang memelukku dari belakang. 'siapa?'Akhhh!!!Mati...dia bilang aku tak akan mati. Ta-tapi mengapa, leherku begitu sakit. Seolah-olah terbakar?!***Dia adalah awal dan akhir sebuah Tradegy. Yang berarti indah, dan bisa berarti menyakitkan.Cahaya yang berbunyi di langit Elydra yang gelap, lahir dan tumbuh di sebuah desa kecil bernama Clossiana Frigga. Tempat manusia tinggal dan hidup dari bayang-bayang hutan pinus penuh misteri, dibatasi gunung batu utara yang curam, serta memiliki lautan dan sugai bening yang tak terjama kedalamannya.Warga desa percaya, kalau ada sesuatu yang mengerikan dalam lautan. Jadi kami mengambil, tidak menyelam. Meski hidup dalam ketakutan dunia luar, desa ini cukup damai dan sejahtera, indah dengan pohon-pohon berwarna jingga layaknya musim gugur. Ada juga yang hijau, tetapi sebagai pohon yang tumbuh di wilayah Clossiana Frigga, adalah jingga, kekuningan, dan coklat. Tumbuh secara natural dari tanah yang subur.***"Emabell!" panggil seseorang, padaku yang sedang menikmati pemandangan dari jembatan kokoh yang menghadap langsung ke utara.Bahkan jebatan ini bisa menampung seluruh warga desa jika sedang banjir, dari sini, bangunan-bangunan desa terlihat sangat kecil. Konon katanya, jembatan ini dibangun oleh raja dari utara ke dua, untuk kekasihnya. Yang berujung perpecahan dunia Elydra.Sekarang, jembatan ini tinggal sejarah saja."Nike?!" Aku tau, orang yang suka datang ke jembatan ini selain aku. Ada Nike—Gadis cantik dengan perawakan tomboy. Nike itu cuma nama samaran, aslinya adalah Nirmala, tetapi ia lebih suka dipanggil Nike biar lebih keren saja katanya."Sedang memikirkan hal fantastis lagi tentang dunia ini Emabell?" tanyanya dengan nada mengejek. Akupun tertawa, "sekarang apa? Menciptakan jalan dengan membelah gunung utara? Atau, menciptatakan sayap untuk menjelajahi hutan pinus?" pikir Nike menyindir semua keinginan Emabell yang sangat mustahil.Tetapi aku tak pernah marah atau tersingung. Nike justru benar, mimpiku hanya terlalu luar biasa.Andai saja tak Aada aturan territory, mungkin hutan pinus bisa dijelajahi, dan gunung utara bisa didaki. "Hah!" Aku menghela nafasku berat. "Mungkin raja yang tinggal disana bisa mengerti, kalau bersama-sama akan jauh lebih baik bagi setiap territory," kataku sembari menatap ke arah gunung utara."Tapi mereka berbeda Abelll!""Memangnya kenapa kalau berbeda Nike? Kita 'kan, sama-sama bernafas!" ujarku sembari membari memayumkan bibirku ke kanan cemberut.Nike malah gemes. "Iya tahu, tapi bukan seperti itu juga konsepnya. Ingat, mereka yang hidup di balik pohon pinus, lautan, dan gunung. Bernafas selamanya, sedangkan kita hanya harus menikmati hidup dengan damai. Abell, bersama ck! Jangan mimpi!" jelasnya lagi."Benar, tapi Nike. Pernahkah kamu berpikir, untuk menaiki kuda, memakai jubah dan anak panah. Melintasi gunung dan lembah, atau berlari di hutan tanpa halang, serta berenang tanpa rasa takut?" tanyaku diakhir.Semuanya terdengar penuh dengan keinginan dan harapan.Nike makin bingung denganku."Bukan berlari di tengah hutan, tapi jadi santapan, bukan juga berenang, tapi mati sia-sia, bukan mendaki...tapi diperkosa oleh penduduk utara!" urainya membenarkan semua akibat dari keinginan Emabell barusan. "Kita manusia, fana, lemah...."Aku menimpali. "Tapi kita punya hati yang tulus....""Dan mereka tidak punya hati untuk membalas ketulusan kita!" sambung Nike kali ini di sertai tawa menyerigai—sebelum Nike mengambil alih keranjang buah yang ada di sampingku yang kosong. "Kita pulang dalam 10 menit lagi, jangan terlambat Emabell!" seru Nike sembari melambaikan tangannya padaku.Sebenarnya, memetik buah adalah tugasku. Akan tetapi, Nike selalu mengambil alih agar aku punya waktu mencari jamur obat untuk warga di dekat hutan pinus.Setiap datang aku hanya melihat sekilas, tak berani masuk karena itu bukanlah wilayah manusia. Jadi, aku hanya mencari di pinggir-pinggir hutan saja.Tetapi beberapa saat kemudian, aku menatap ke arah kiri dan kanan. Mengawasi, sebab di belakang pohon pinus ada jamur putih yang kubutuhkan.Namun saat aku hendak melangkah, lenganku malah di cekal oleh tangan seseorang. "Itu bukan bagian dari Clossiana Frigga!"DEG! Mataku membelalak.Satu yang kupikirkan, 'berbahaya!'Bersambung....Selamat membaca. Tabir pelindung yang terbentuk di atas dunia Elydra itu mampu menyerap setiap api kemarahan Darka, meski terlambat. Tapi kekuataan itu begitu besar sampai setiap kaki yang berdiri akhirnya tak mampu lagi untuk berdiri—semua mahkluk akhirnya menghormati Emabell, bahkan para tetua yang tersisa menundukan kepalanya.Bukan karena kekuataan lagi. Tapi karena pengorbanan seorang manusia biasa pada dunia yang dengan hebatnya menolaknya sebagai ratu, tapi dengan sangat luar biasanya ia bela dengan mengorbankan nyawanya sendiri."Mungkin agak terlambat, tapi kini kau akan menjadi ratu kami. Satu-satunya ratu kami, Emabell kami."Aku menang. Tapi tunggu, aku kewalahan karena menahan kekuataan Darka. Keringat dingin memenuhi tubuhku, tapi tidak apa-apa. Ini bukan pertama kalinya aku di panggang!WUSH!Lenyap. Ah, rupanya aku juga tumbang. Baginda…tolong aku?!Gelap.***Beberapa hari kemudian, akhirnya aku sadar. Seolah tersadar dari mimpi, atau terbangun di dalam mimpi.Aku me
Selamat membaca.Raja dan Ratu, dan setiap makhluk yang mengisi aula utama Gratarus yang mengag dan indah saling tatap. Mereka kebingungan dengan alis yang mengerut sempurna—bagaimana tidak, pasalnya aku yang sudah seperti kehilangan kendali akan dirinya sendiri tiba-tiba saja menjadi tenang."Kau baik-baik saja Nak?" tanya ayah. Melirik ke arahku yang sedang berjalan menuju altar. "Emabell?""Ya ayah? Aku baik. Sangat baik." ucapku sembari tersenyum. Meski hatiku sangat ragu sekarang—"ternyata benar ya ayah, memilih itu sangat mudah. Yang susah itu, adalah bertahan." Kataku sambil mengumbar senyuman khas seorang Emabell dari Clossiana Frigga.Dan yah. Mata ayahku berbinar, dapat ku rasakan kalau hatinya tergetar atas perkataanku yang sepertinya sangat menyentuh hatinya. "Kau a-akhirnya mengerti Emabell?""Iya.""Ayah bangga padamu."Aku tersenyum. "Ayah akan semakin bangga. Karena kini aku mencintai Dunia Elydra.""Kenapa?" Karena dunia ini mencintai Bagindaku, rajaku, pilihan hatiku
Selamat membaca.Kau mengurungku. Lalu memintaku untuk melangsungkan upacara pernikahan yang tidak seharusnya terjadi Vardiantura? Baik, lakukan. "Aku akan mengukur waktu!"Mataku berubah warna menjadi keemasan, dan darah keluar dari mataku meski hanya sedikit. Itu karena Sakana mencoba melakukan lelepati denganku yang ternyata berhasil—baginda, hanya menyuruhku untuk menunggu sampai ia datang."Kalau kau tidak bisa bersabar, Baginda bersumpah akan memperkosaku setiap malam dan membunuh kami di depanmu! Jadi jangan lakukan hal gila. Kau mengerti!" tegas Sakana mengingatkan.Mataku membulat sempurna. Dan dengan susah payah aku menelan salivaku, "iya a-aku mengerti." jawabku.Karena semakin pusing. Jadi Sakana memutuskan telepati.Setelahnya, aku menatap ke arah pintu. Tapi percuma, pintu itu dikunci dari depan. 'hah' aku tidak suka di paksa—runtukku dalam hati.***-sementara itu, istana hitam. Utara yang membeku. Terjadi penangkapan besar-besaran di empat wilayah di Utara. Kota Devika
Selamat membaca.Berkat kecurigaan yang sepenuhnya benar. Aku di sidang di hadapan raja Vardiantura, di temani pangeran Edanosa dan Raja Nesessbula sebagai saksi atas kesalahanku."Bagaimana bisa rasa rindu menjadi kesalahan? Rindu itu tidak menyakitiku maka itu bukanlah sebuah kesalahan." Aku membela diriku sendiri. Tidak peduli seberapa hebatnya para ratu serta ibu dan ayahku yang terus memberiku kode agar aku diam saja tak mengatakan apapun—maaf tapi dia bukan Bagindaku, dan aku tidak akan pernah tunduk padanya."Berarti kamu berkomunikasi dengannya." ucapnya dingin."Itu hakku!" "Sejak kapan kamu memiliki hak Emabell?""Dan sejak kapan kau memiliki hak untuk bertanya padaku?" balasku tak ingin kalah. karena aku benar, ini adalah hakku.Edanosa menatapku dengan alis yang mengerut ke atas lagi. Tapi aku tidak bisa diam lagi, aku menatapnya sekali lalu tersenyum padanya seolah mengatakan kalau aku akan baik-baik saja meski hasilnya."Lihat aku!" Titah Vardiantura. Dan aku menatapnya
Selamat membaca.Gartarus. Kerajaan yang yang akan menjadi yang utama setelah Utara, indah, asri dan sangat nyaman namun sedikit mencekam.Orang-orangnya berkulit sawo matang dan hampir dari 99% warganya adalah pengendali tumbuh-tumbuhan. Merekalah yang membuat tumbuhan dapat bergerak, tapi ada juga tumbuh-tumbuhan yang sudah memiliki nyawa sejak lahir.Dedaunan yang jatuh bahkan bisa terbang kembali ke udara seperti ribuan burung-burung.Mereka ramah, dan alami saat tersenyum padaku."Huh! Senang rasanya melihat semua saling bahu membahu dalam mengurus kerajaan. Tamu tak diundang bahkan di sambut dengan baik," Ucapku sambil tersenyum manis menghirup udara segar menyambut hari pernikahanku. "Anehnya hanya Raja Nesessbula yang berbeda." Tambahku."Apa maksud Anda Emabell?!""Kau seperti orang mati, berkulit pucat, dingin dan terlihat seperti bukan berasal dari wilayah ini."Dia tersenyum smirk. "Timur. Tidak selalu tentang warna kulit. Dan lagi, aku adalah keturunan asli kerajaan Grata
Selamat membaca.Akhirnya hari itu tiba juga. Aku dan gaun pengantin di hadapanku, perhiasan bahkan mahkota yang akan ku kenakan terpajang dalam lemari kaca yang begitu mewah.Pernikahanku dan Vardiantura. Mereka berpikir kami akan menjadi 'lawan mencintai lawan' harusnya begitu. Tapi aku sudah mencintai lawanku yang sebenarnya—pria brengsek itu bukan Vardiantura tapi Baginda.Aku tersenyum membayangkan. "Kau tersenyum?" Edanosa muncul di sampingku. "Kau suka gaunnya?""Ya.""Aku mengenal guruku Emabell, dia memiliki dua senyuman. Yang satunya tulus, dan yang satunya lagi tulus dengan rencana.""Hm?" Ku kerutkan keningku pada pangeran Edanosa yang ada di sampingku. Sebelum tersenyum padanya. "Benarkah? Jadi, apa arti senyumanku ini?!" "Tulus dengan rencana." Aku tersenyum senang. "Emabell. Aku mohon!" Dia mengerutkan keningnya padaku. Mengandeng tanganku dengan mata berkaca-kaca."Lepas.""Alasan kau koma, bukan karena kekuataan misterius yang membutakan. Tapi karena…." Aku buru-bu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments