Share

Redemption: Identitas dan Masa lalu
Redemption: Identitas dan Masa lalu
Penulis: Osmosis

BAB 1

Malam itu cuaca cerah dimana taburan bintang di angkasa dapat dilihat dengan jelas, bulan purnama penuh menerangi gang-gang yang tak dipasangi lampu-lampu. Seorang dengan jubah hitam yang menutupi kepalanya berjalan dengan langkah lebar-lebar setengah berlari, tangannya memegang suatu buntalan di depan dadanya. Sesekali dia melihat kearah belakang, dia terus melangkah meninggalkan rumah-rumah dan ladang-ladang petani menuju kesebuah jalan setapak yang tampaknya jarang sekali disinggahi makhluk hidup.

Sosok itu terus melangkah hingga sampai keujung jalan, disana ia kemudian berhenti, dipandanginya hutan belantara yang hitam dan sunyi didepannya kemudian dia memalingkan pandangannya ke arah belakang. Samar-samar terdengar suara gaduh beberapa orang berlari menuju kearahnya.

Sosok itu kemudian kembali memandang kearah hutan menarik afasnya seakan memantapkan niatnya untuk terus melaju kedepan, dan itulah yang ia lakukan. Langkahnya tidak pernah berhenti dan dia tidak pernah lagi melihat kebelakang hingga sosok itu hilang ditelan kegelapan hutan sunyi itu.

×××

Beberapa tahun kemudian.

“Kau dengar? gosipnya dia bisa mengalahkan monster kepala naga sendirian hanya dengan tangan kosong” ujar seorang tentara yang sedang asyik menikmati jam istirahat mereka dengan beberapa kawannya.

“aku dengar dia memakan daging manusia” sahut seorang lainnya, wajahnya mengernyit menahan kengerian atas pikirannya sendiri.

“daging manusia? Kau dengar darimana?”

“kau tidak tahu? Alasan dia dikirim ketempat seperti ini karena dia menghajar orang kemudian dia memasak daging korban lalu dia membagikannya pada atasannya” setelah dia berbicara suasana yang tadinya sedikit bising oleh kumpulan lelaki muda yang penuh hormon tiba-tiba saja menjadi bungkam.

“apa? Kenapa?” dia merasa keheranan karena teman yang duduk dihadapannya memandang dengan wajah horor kearahnya, tapi setelah dia memperhatikan lebih lama tatapan itu ditujukan kearah belakangnya.

“Kapten!” seru semua orang kecuali dirinya kemudian dia melihat mereka semua berdiri dan memberikan sikap hormat. Kemudian dengan refleks seorang tentara dia ikut berdiri dan berbalik kebelakang. Tentu saja hal ini terjadi dalam hitungan detik.

Disana berdiri seorang yang masih sangat muda mungkin usianya bahkan belum menginjak kepala dua, tapi tubuhnya yang tinggi dan postur tubuh tegap memiliki kharisma tersendiri bagi orang-orang disekitar, belum lagi ekspresi wajahnya yang bisa dibilang tanpa ekspresi membuatnya sulit untuk didekati.

Sebenarnya jika bukan karena matanya yang selalu menatap tajam lawan bicaranya dan bekas luka yang ada di dagunya laki-laki ini akan menjadi idola para wanita. Selain itu tentu saja karena pekerjaan dan rumor yang tersebar tentang dirinya yang dibiarkan membuatnya menjadi seperti kobaran api di musim panas.

“Berkumpul dalam lima belas menit, kita akan berpatroli!” pria muda tersebut berkata.

“baik kapten” seru para prajurit. Kemudian tanpa menunjukan ekspresi apapun dia berbalik dan menghilang dari kerumunan.

***

Hutan Dibi adalah tempat besar yang sampai sekarang belum pernah ada orang yang berhasil memetakannya. Selain itu, banyak rumor yang beredar mengenai tempat ini. Beberapa mengatakan bahwa hutan itu terkutuk, atau tentang rumor yang mengatakan bahwa jauh didalam hutan hidup penyihir yang mampu mengabulkan apapun permintaan yang diajukan asalkan bisa datang menemuinya.

Rumor yang paling besar dan paling banyak dipercayai adalah hutan Dibi merupakan sebuah pembatas ke dunia baru, rumor ini dipercayai karna banyak sekali hewan-hewan aneh yang muncul dan berasal dari sana. Inilah mengapa negara Pasmia mendirikan pangkalan militer yang cukup besar di dekat hutan itu.

Tujuannya tentu saja yang pertama adalah untuk menjaga hewan-hewan berbahaya yang tidak diketahui agar tidak memasuki pemukiman dan membuat kekacauan, selain itu terdapat juga departemen penelitian mengenai hutan itu. Sebagian besar meneliti tentang hewan-hewan yang berhasil keluar dari hutan itu.

Tetapi ada tujuan lain didirikannya pangkalan militer, hal ini dilakukan untuk mencegah orang-orang untuk memasuki hutan. Karena sampai saat ini orang-orang yang berani untuk menjelajah ke kedalaman hutan tidak pernah kembali dan tak pernah ada mayat yang ditemukan.

“kita bertemu kembali disini setelah satu jam” Lefron berkata pada timnya yang terdiri dari tiga puluh orang termasuk dirinya.

Setiap regu terdiri dari lima orang pasukan, mereka akan pergi masing-masing kearah utara, selatan, timur, timur laut dan tenggara.

Perimeter 5 kilometer dari pintu masuk hutan sebenarnya masih termasuk tempat yang aman. Hal ini dikarenakan pepohonannya yang belum terlalu rapat, warga desa setempat biasanya mendatangi tempat ini untuk mencari tanaman liar yang bisa digunakan untuk lauk pangan seperti jamur yang tumbuh subur, atau tanaman liar seperti muggwort dan tanaman herbal yang biasanya dicari oleh para farmasi dari kota terdekat.

Lefron bersama beberapa orang lainnya mengambil arah ke tenggara diamana hewan buas paling sering dang paling banyak muncul dari arah sana. Serta di tenggara hutan dari arah jalan utama adalah perimeter terdalam.

Setelah berjalan selama kurang lebih lima belas menit, regu Lefron mulai berpencar untuk melihat sekitar, patroli ini dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari, pada pagi hari setelah apel pagi dan sore hari menjelang malam sebelum akhirnya para tentara yang tidak berjaga malam dapat kembali untuk makan malam dan beristirahat.

Hari ini Lefron sedang menjalankan tugas di sore hari, karna cuaca yang cenderung mendung, hutan yang harusnya belum segelap di malam hari sehingga Lefron mengeluarkan sebuah bola kristal dari dalam jubahnya kemudian dia mengetuk bola tersebut sebanyak tiga kali menggunakan pangkal pedangnya. Beberapa saat kemudian bola tersebut melayang 50 meter diatas kepalanya dan mengeluarkan cahaya putih yang amat terang.

Tidak hanya Leforn yang menyalakan bola menyala tersebut, tapi berbagai macam cahaya mulai bertebaran di dalam hutan yang gelap itu, sebagian berwarna kuning redup, ada pula cahaya biru terang tapi dari semuanya bola cahaya yang mengikuti Lefron adalah yang paling terang.

“WOAH”

Lefron mendengar suara Dan, tidak jauh dari tempat ia berdiri. Seketika wajahnya yang tidak berekspresi berubah ketika dia mengerutkan dahinya, tanpa sepatah katapun kemudian berjalan kearah Dan dengan langkah kaki yang lebar dan cepat.

Langkahnya berhenti tepat disamping Dan, dengan bola cahaya milik Lefron yang sangat terang akhirnya dia melihat apa yang Dan temukan.

Disana terbaring seorang adis yang mungkin usianya berada dikisaran 15 atau 14 tahun memakai gaun piyama putih tanpa alas kaki, wajahnya pucat pasi. Jika bukan karena dadanya yang naik turun dia lebih terlihat seperti seorang mayat daripada seorang yang sedang tertidur.

Dan melirik kearah kaptennya kemudian dia maju selangkah dan berjongkok disebelah gadis itu.

“hei..” tidak ada respon.

Dan kemudian mengulurkan tangannya kearah pipi gadis itu untuk mencoba menaparnya agar dia terbangun. Tapi baru saja ujung jarinya menyentuh kulit gadis itu dan merasakan sengatan yang sangat kuat yang membuatnya dengan refleks melompat dan mundur beberapa langkah.

“kutukan?” gumam Dan lebih pada dirinya sendiri. Kemudian Dan melihat Lefron mendekati gadis itu dan mulai berlutut, tangannya mulai terjulur.

“KAPTEN!” teriak Dan. Tetapi hal yang diharapkan tidak terjadi.

“sihir pertahanan” gumam Lefron.

Tak berapa lama kemudian suara langkah kaki mulai mendekat kerah mereka.

“ada apa?” tanya Max pada Dan yang masih terpaku dengan keadaan Lefron. Dan hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah beberapa kali percobaan untuk membangunkan gadis itu akhirnya Lefron menyerah kemudian dia mengangkat tubuh itu dan mulai berjalan kerah jalan pulang.

Barulah orang-orang disekitar tersebut tersadar setelah melihat Lefron. Karna mereka sedikit terkejut bahwa kapten mereka yang sangat terkenal dengan mysophobianya mau melakukan hal itu padahal kondisi ini bukanlah kondisi darurat.

“kapten biar aku saja” teriak Max sambil berlari kecil menyusul Lefron.

Tanpa menghentikan atau memperlambat langkahnya Lefron menjawab “Kau tidak bisa, ada sihir penangkal dan ini sangat kuat” jawabnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status