Penerimaan resmi ke dalam Perguruan Beladiri Sejati adalah sebuah upacara yang khidmat dan penuh dengan tradisi kuno.Saat menunggu upacara dimulai Chen Long mendengar kasak kusuk diantara para murid di sekitarnyaMereka membicarakan tentang puncak-puncak di dalam perguruan bela diri sejati ini mereka menyebut nama guru-guru puncak dan ada satu yang menarik minat Chen Long karena salah satu guru bernama Peramal Pedang Beku yang menjadi guru besar di Puncak Pedang Beku"Peramal Pedang Beku itu pasti peramal yang dimaksud oleh Master Wei, dengan demikian di situlah aku harus pergi," batin Chen Long. Dia sekarang memiliki kepastian untuk memilih Puncak saat waktunya memilih.Chen Long, bersama dengan puluhan calon murid lainnya yang berhasil lulus, berdiri di aula utama yang megah, mengucapkan sumpah kesetiaan di bawah patung pendiri perguruan.Namun, bagi Chen Long, ini hanyalah formalitas, sebuah langkah yang diperlukan dalam pencariannya yang sebenarnya. Pikirannya tertuju pada satu h
Pesan Master Wei masih segar dalam pikiran Chen Long, bergema seperti gema di gua yang sunyi."Perguruan Beladiri Sejati. Seorang peramal yang lebih kuat. Yang mungkin bisa menemukan keberadaan Wu Meiling."Itu adalah benang terakhir yang Chen Long pegang, sebuah petunjuk samar yang mungkin bisa menuntunnya keluar dari jalan buntu.Dengan Mei Lin yang masih aman tersembunyi di dalam Ruang Bagan Bintang dan bayangan para pemburu Ilmu Iblis yang mengintai, dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti petunjuk ini.Perjalanan ke Perguruan Beladiri Sejati memakan waktu beberapa hari. Perguruan itu terletak di jantung pegunungan yang menjulang tinggi, puncaknya menyembul di atas awan seperti pulau-pulau di langit.Udara tipis dan dingin, dipenuhi dengan energi qi yang murni dan terkonsentrasi.Gerbang perguruan itu megah, terbuat dari giok putih yang diukir dengan naga dan phoenix yang terjalin, dijaga oleh dua murid senior yang berdiri tegak dengan aura Alam Inti Emas yang stabil.Kebetu
Ketenangan di dalam rumah kecil itu hancur berantakan oleh teriakan sang ahli.Kayu-kayu tua berderak di bawah tekanan energi brutal yang memancar dari luar. Lin, murid pria tua buta itu, wajahnya menjadi sangat pucat, tubuhnya gemetar tak terkendali."Guru, tidak!" teriak Lin, meregang lengan pria tua itu. "Kau tidak bisa! Kekuatanmu... setelah pertempuran dua tahun lalu... kau hanya berada di puncak Alam Jiwa Baru Lahir sekarang! Kau tidak akan bisa melawannya!"Pria tua buta itu, Master Wei, mengangkat wajahnya yang berkerut ke arah suara muridnya. Ekspresinya lembut namun tak tergoyahkan, seperti batu yang telah terkikis oleh angin dan hujan namun tetap kokoh. "Lin, anakku, beberapa pertempuran harus dilakukan, terlepas dari peluangnya. Terkadang, harga yang harus dibayar adalah untuk memastikan yang lain bisa melarikan diri."Dia menoleh ke arah Chen Long, meskipun matanya yang kosong tidak bisa melihat. "Chen Long, bawalah gadis itu dan pergi. Lin akan menunjukkan jalan rahasia.
Pria misterius itu bergerak seperti bayangan, menyusuri jalan-jalan sempit dan gang-gang belakang yang semakin sepi dan kumuh. Chen Long mengikutinya dengan langkah cepat, indranya waspada terhadap setiap suara, setiap gerakan.Dentuman energi yang mengerikan dari ahli yang tidak dikenal itu semakin menjauh, tertinggal di belakang keributan Paviliun, tetapi Chen Long tahu itu hanya soal waktu sebelum dia menemukan mereka.Akhirnya, mereka sampai di sebuah rumah kecil yang terpencil, terletak di ujung jalan buntu yang terlupakan, terpisah dari rumah-rumah lainnya oleh sepetak tanah kosong yang dipenuhi dengan rumput liar. Rumah itu sederhana, terbuat dari kayu tua yang lapuk, atapnya miring, dan sebuah lentera kecil menggantung di depan pintu, memancarkan cahaya kuning yang redup dan tidak menentu.Pria misterius itu akhirnya berhenti dan menoleh kepada Chen Long. Di bawah cahaya lentera, wajahnya tampak lebih muda dari yang diduga Chen Long, mungkin baru berusia dua puluhan, tetapi ma
Keputusan untuk membeli gadis itu dilakukan dengan keyakinan yang membara, tetapi kini Chen Long dihadapkan pada masalah yang sangat praktis dan segera.Apa yang harus dilakukannya dengan seorang wanita yang tidak sadarkan diri? Dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja, dan tentu saja tidak bisa menggandengnya di tengah kerumunan orang.Cincin penyimpanannya, seperti semua kantong spatial pada umumnya, hanya bisa menampung benda mati. Memasukkan makhluk hidup ke dalamnya adalah hukuman mati—jiwa mereka akan terputus, tubuh mereka akan layu.Dia berdiri di sana, di depan kotak yang berisi gadis itu, merasakan tatapan penuh arti dari kerumunan.Beberapa penuh dengan rasa ingin tahu, yang lain dengan keserakahan, dan beberapa dengan kecurigaan. Apa yang akan dilakukan oleh kultivator muda ini dengan "pembelian"-nya?"Tuan muda," kata Pengurus Chan dengan sopan, namun dengan nada bertanya. "Apakah Anda membutuhkan bantuan untuk... memindahkan barang Anda?" Matanya menyiratkan pertanyaan
Kertas yang tergulung di tangannya terasa seperti sepotong timah, berat dengan janji bahaya dan petunjuk."Kedai Lotus yang Terbayang."Nama itu sendiri berbisik tentang rahasia dan pertemuan tersembunyi.Chen Long berbalik, siap untuk menyelidiki distrik kumuh kota, untuk mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh pria misterius itu.Xiao Bai mendesis pelan di pundaknya, seolah-olah merasakan ketegangan yang tiba-tiba.Tapi tepat saat dia akan melangkah pergi, sebuah suara yang diperkuat oleh proyeksi qi yang halus namun kuat menggelegar di seluruh alun-alun, memotong keriuhan perdagangan."Para tamu terhormat, kultivator yang perkasa, dan para pencari harta karun yang budiman!"Semua kepala menoleh ke arah panggung utama di tengah alun-alun, di mana seorang pria paruh baya dengan jubah mewah berwarna biru tua dan janggut yang rapi berdiri, tersenyum pada kerumunan.Aura-nya yang halus namun dalam menandakan seorang ahli di puncak Alam Formasi Inti, mungkin bahkan menyentuh Alam Jiwa Bar