Share

Part 30.5 : Nasib

"Jadi kau memang berpidah kepada para iblis itu!?" Maretus geram kepada kakaknya yang sudah hampir membunuhnya dan sekarang malah berpihak kepada musuh.

"Seperti itulah," jawabnya singkat sambil berbalik badan dan mempersiapkan cambukan.

"Dengan santainya kau jawab seperti itu!? Memang pantas kau dikeluarkan dari keluarga kerajaan!" Emosi Maretus menjadi-jadi ketika mendengar jawaban dari kakaknya.

"Banyak omong!" Wull mulai mencambuk adiknya dengan sangat keras, sedangkan Maretus masih bisa menahan sakitnya.

"Padahal hanya warga pribumi, dapat kekuatan sedikit saja sudah mengira dirinya paling kuat!" Wull mengingat kembali sifat adiknya yang berubah drastis setelah mendapat gelar pahlawan.

___

Beberapa tahun yang lalu

Di taman istana Borlal, ada 2 orang adik kakak yang masih kecil, mereka sedang berbincang-bincang setelah kehilangan kakak tertua merek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status