Share

Menjenguk menantu

Penulis: Liya Mardina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-23 11:37:35

Mobil mewah yang mereka tumpangi baru saja berhenti di halaman rumah sakit. Suasana sore itu cukup ramai, kendaraan keluar masuk silih berganti, membuat klakson sesekali terdengar. Sopir segera turun dan membuka pintu mobil untuk Calista. Namun langkah wanita paruh baya itu terhenti ketika mendengar suara lirih sang putri memanggilnya.

“Ma.”

Suara lembut itu membuat Calista menoleh. Wajahnya yang semula datar berubah lembut, namun juga menyiratkan sedikit penasaran. “Ya?” sahutnya singkat.

Lara tampak gelisah. Jemari lentiknya menggenggam erat ujung rok, seolah sedang menahan sesuatu yang berat di hatinya. Tatapan matanya menunduk, suaranya ragu, hampir tak terdengar jelas. “Lea... boleh minta uang?” tanyanya penuh sungkan.

Calista terdiam sejenak, lalu bibirnya melengkung geli. Ia bahkan sempat mendesah ringan. “Astaga, mama kira mau bilang apa. Tentu boleh. Memangnya uang di kartumu sudah habis terpakai semua?” tanyanya sembari merogoh tas kecil yang terletak di pangkuannya.

Lara me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Kamera tersembunyi

    “Jawab aku, Pras,” suara Medina pecah, getir sekaligus keras.Pertanyaan itu seolah menggantung di udara. Prasetya menatap istrinya lekat-lekat, kemudian menarik napas panjang.“Aku akan selamatkan Lea terlebih dahulu,” jawabnya tenang, tanpa ragu.Medina membeku. Seluruh wajahnya tegang, sorot matanya berubah sendu sekaligus murka.Namun sebelum ia sempat meledak, Prasetya menambahkan kalimat lain sembari terkekeh pelan. “Karena kau bisa berenang. Medina, jangan konyol.”Tawa ringan itu menusuk lebih dalam daripada jawaban pertama. Medina menggertakkan gigi, tangannya mengepal, sementara dadanya naik-turun menahan emosi.Prasetya mendekat, duduk di sisi sofa berlawanan. “kau sudah menghapus dan memblokir kontak Lea dari ponselku? Dan sekarang kau mengaitkannya dengan tuduhan yang tidak-tidak.”Medina terperanjat sejenak. Ingatan itu memang nyata. Sejak kejadian di cafe Hallyu, rasa cemburunya tak bisa ditahan lagi, ia merampas ponsel Prasetya, mencari nama Lea, lalu tanpa berpikir pa

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Pilih aku atau Lea?!

    Hening seketika menyelimuti ruang tamu besar itu. Kristal lampu gantung memantulkan cahaya redup yang terasa menusuk. Nafas Pak Brata masih memburu, dadanya naik turun menahan gejolak amarah yang hampir meluap tanpa kendali. Medina berdiri dengan tubuh gemetar, kedua tangannya tetap memeluk perut buncitnya, seakan hanya itu benteng terakhir yang mampu melindunginya dari badai kata-kata ayahnya.Namun di dalam kepalanya, suara-suara itu saling bertubrukan. Ia tak ingin kehilangan Prasetya, pria yang dicintainya, ayah dari bayi yang kini tumbuh di rahimnya. Tetapi di sisi lain, ia pun tak sanggup membayangkan hidup terlepas dari kekuasaan, kemewahan, dan perlindungan yang telah menjadi dunianya sejak kecil.“Papa…” suaranya lirih, hampir seperti bisikan yang tertelan udara. “Aku… aku tidak bisa begitu saja meninggalkan Prasetya. Ia adalah suamiku… ayah dari anakku. Tapi aku juga tidak ingin Papa menganggapku bukan anak lagi…”Air mata jatuh semakin deras, membasahi pipi pucatnya. Ia men

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Harta atau Prasetya?

    Kantor pusat Alpha News mendadak geger. Layar-layar televisi di ruang redaksi yang biasanya menayangkan berita terkini kini dipenuhi dengan wajah panik para karyawan. Suara gaduh terdengar ke segala arah—dari telepon yang berdering tanpa henti, reporter yang berteriak-teriak menanyakan perintah, hingga produser yang mondar-mandir sambil memegangi kepala.Pak Brata, pemilik sekaligus petinggi tertinggi Alpha News, baru saja keluar dari ruang rapat ketika kegaduhan itu menghantam telinganya. Seorang staf berlari tergesa menghampiri, wajahnya pucat pasi.“P-pak… siaran wawancara dengan Direktur Nirvana… b-bukan itu yang muncul di layar,” ucapnya terbata.Pak Brata menyipitkan mata. “Maksudmu apa?” tanyanya datar, tapi nada suaranya mengandung ancaman.Staf itu gemetar, menelan ludah sebelum melanjutkan. “Video yang tayang… bukan wawancara, Pak. Itu… itu rekaman… putri Bapak… dengan Pak Prasetya.”Deg.Wajah Pak Brata mendadak pucat. Untuk sesaat, ia tak mampu berkata-kata. Namun hanya se

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Kejutan untuk Lara

    "A-aku akan melakukannya. T-tapi bisakah Anda singkirkan benda ini dulu?" suara pria itu gemetar, patah-patah, seolah setiap kata keluar dari kerongkongan yang tercekik ketakutan. Matanya membelalak, pupilnya bergetar, sementara keringat dingin mengalir dari pelipis hingga membasahi rahang. Sesekali ia melirik pistol yang menempel di dahinya, napasnya terengah seakan paru-parunya kekurangan oksigen.Kris, dengan ekspresi tetap datar tanpa setitik emosi, menurunkan pistol itu. Namun tindakannya sama sekali tidak memberi kelegaan. Dalam sekejap, kakinya yang berbalut boot hitam menghantam dada pria itu keras, membuat tubuh kurusnya terjungkal ke belakang. Suara tubuh menghantam lantai apartemen yang dingin terdengar menyakitkan, diikuti erangan tertahan dari mulut korban. Kris melangkah masuk dengan tenang, gerakannya tegap dan penuh kendali, lalu menutup pintu rapat-rapat.Pria itu masih terbaring, tubuhnya menggeliat lemah berusaha bangun. Namun dengan cepat, sepatu boot Kris kembali

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Antara cinta dan dendam

    Abian berusaha keras menahan refleks tubuhnya yang hampir memuntahkan kembali cairan merah muda yang baru saja mengalir ke dalam tenggorokannya. Jus jambu itu terasa begitu asing dan menusuk lidahnya, pahit sekaligus manis dengan aroma menyengat yang justru membuat perutnya bergejolak. Namun, ia menundukkan wajah sedikit, pura-pura santai agar Lara tidak menyadari betapa sulitnya ia menelan cairan itu. Tenggorokannya naik turun, menahan rasa mual yang hendak pecah, sementara matanya berkedip cepat untuk menutupi kegelisahan.Lara yang berdiri di depannya justru menatap takjub. Bibir mungilnya perlahan membentuk huruf "O", seakan-akan tidak percaya bahwa Abian benar-benar menghabiskan jus jambu yang selalu ia hindari. Kedua matanya berbinar, dipenuhi rasa kagum sekaligus lega. Ketika Abian akhirnya menyerahkan gelas kosong itu padanya, Lara menerimanya dengan tangan yang sedikit gemetar karena terharu. Senyum kecil terbit di wajahnya.Tanpa membuang waktu, Lara meraih sekotak sayur dar

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Jus jambu biji

    Dalam keheningan yang menegang itu, langkah pelan Calista menggema di ruang rawat. Setiap hentakan sepatunya menimbulkan gema halus, seperti dentuman yang menusuk ke hati masing-masing orang di sana. Tatapan dinginnya tertuju pada ranjang, pada sosok putrinya, atau mungkin pada sang menantu yang masih terbaring di sana.Lara yang duduk di sisi ranjang seketika merasakan hawa dingin. Genggamannya pada tangan Abian menguat tanpa ia sadari. Ia berjalan perlahan, posisinya kini membelakangi sang suami, seolah menjadi tameng di hadapan Calista. Tatapannya penuh kewaspadaan, menahan napas agar tidak terlihat gentar, meski jantungnya berdetak kacau.Calista menatap putrinya dalam diam, bibirnya perlahan melengkung. Sebuah senyum sinis tersungging, membuat ruangan semakin tegang. Melihat Lara yang berdiri di depan Abian, seakan-akan melindungi lelaki itu, justru membuatnya semakin tak senang.“Lea, Mama harus cepat pulang,” ucapnya lembut, namun intonasinya dingin.Wajah tegang Lara seketika

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status