Share

Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita
Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita
Author: Cici aremanita

Seperti Mimpi

last update Last Updated: 2024-01-08 14:02:45

Ling Li yang seorang yatim piatu sudah mengasah kemampuannya menjadi pembunuh bayaran sejak berusia enam tahun, semakin lama Ling Li menjadi semakin kuat dan akhirnya menjadi pembunuh bayaran wanita terhebat, Ling Li memiliki anggotanya sendiri yang mengaguminya, tapi karena kehebatannya dan keberhasilannya yang membuat iri banyak yang tidak menyukainya dan sangat mengharapkan kematiannya.

"Hidup Ketua, jika Ketua yang turun tangan semua pasti selesai dengan sangat cepat," teriak salah anak buah Ling Li.

"Benar, aku sangat iri pada Ketua. Andai aku bisa sekuat dan sepintar Ketua," sahut anak buah Ling Li lainnya.

"Berhentilah bermimpi kalian tidak akan pernah bisa seperti ketua kita," ucap bawahan Ling Li.

Mendengar ucapan anak buahnya Ling Li hanya tersenyum, dirinya sudah menjadi pembunuh bayaran sangat lama mana bisa anak buahnya yang baru beberapa tahun atau beberapa bulan menandingi kehebatannya.

Duaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar.

Di tengah sorakan kegembiraan atas keberhasilan Ling Li membunuh targetnya ledakan besar terjadi, ledakan tepat di mana Ling Li berada menghancurkan seisi markas dan membuat tidak ada satu pun orang yang berhasil melarikan diri dan selamat.

***

"Bunuh!"

"Kita harus segera membunuh Naga itu."

Suara samar-samar kembali terdengar di telinga Ling Li, suara ciri khas pertarungan hanya bisa terus di dengarkan oleh Ling Li tanpa bisa membuka matanya yang terasa sangat berat.

"Ling Li bangun, ku mohon Ling Li bangunlah jangan mati di sini."

Suara teriakan yang berlari ke arahnya membuat Ling Li berusaha perlahan membuka matanya. "Aku di mana." kata itu yang pertama diucapkan oleh Ling Li sesaat setelah membuka mata.

Ling Li memperhatikan sekelilingnya dengan penuh kebingungan, mata Ling Li saat itu tertuju pada puluhan orang yang sedang menyerang hewan bersayap besar.

"Bukannya itu Naga," ucap Ling Li tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini.

"Aku terlahir kembali. Hahahahaha, saat ini aku terlahir kembali, semua ini seperti mimpi," sambung Ling Li tertawa keras.

"Ling Li, aku tau tidak semudah itu kamu untuk mati," ucap seseorang yang berjalan ke arah Ling Li membawa bambu di tangannya.

Ling Li hanya diam menatap pria yang berjalan ke arahnya, belum sempat Ling Li bertanya siapa dan di mana sekarang dirinya berada tiba-tiba Ling Li merasa kepalanya sangat sakit dan tak lama samar-samar ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya berputar di kepala Ling Li.

Seorang anak gadis berusia 17 tahun dari keluarga Li yang sangat polos terpaksa mengikuti perburuan naga karena permintaan sang Adik tiri, tujuan sang Adik tiri sangat jelas untuk menjebak Ling Li agar selamanya lenyap dari muka bumi karena sudah lama adik tiri dan ibu tiri membenci Ling Li.

Pemilik tubuh sebelumnya selalu ditindas saat ayahnya tidak mengetahuinya, Ling Li terus menerus menjadi sasaran kemarahan keduanya tanpa alasan dan karena berpikir Ling Li akan mengadu suatu hari nanti pada ayahnya ibu dan adik tirinya melakukan rencana terakhir.

"Kamu kenapa?" tanya Duan teman dekat Ling Li yang merasa sangat khawatir.

Duan adalah pemuda yang selalu bersama Ling Li, Duan sangat kasihan pada Ling Li yang dijebak oleh ibu dan adik tirinya, tidak jarang Duan akan membantu Ling Li diam diam agar tidak ketahuan oleh Adik tiri dan ibu tiri Ling Li.

"Aku tidak apa-apa," sahut Ling Li pelan.

Ling Li bergegas mengambil pedang usang berkarat di sampingnya dan langsung berdiri, Ling Li menatap sosok Naga besar yang tidak jauh darinya, mata Ling Li tidak berkedip melihat Naga itu membunuh semua manusia yang ingin membunuhnya.

Kuku Sang Naga yang panjang dan tajam sudah seperti mata pisau, sekali tebas manusia yang menjadi lawannya langsung mati banyak tubuh manusia yang terbelah menjadi dua, tidak banyak juga yang kepala terlepas dari leher mereka.

Ling Li yang melihat itu tersenyum sendiri, Ling Li baru pertama kali melihat pertarungan seperti itu, Ling Li berpikir sang Naga sama seperti dirinya yang tanpa ampun.

"Naga itu sama sepertiku sebelumnya, dia tidak segan membunuh yang mencoba mengancam nyawanya," ucap Ling Li berbicara sendiri.

Ling Li langsung berjalan pergi mendekati sang Naga tanpa takut sedikitpun, sambil terus mendekati sang Naga Ling Li terus menatapnya dengan erat.

"Hei kamu mau ke mana?" teriak Duan yang melihat Ling Li berjalan mendekati sang Naga.

"Apa anak itu sudah gila, dia tidak memiliki kekuatan dan tidak bisa bela diri untuk apa dia kembali lagi ke sana, apa dia ingin mati lagi," sambung Duan bergegas menyusul dari belakang.

Tidak jauh dari sang Naga yang masih terbang rendah Ling Li menghentikan langkahnya dan terdiam, Ling Li berpikir apa mungkin dirinya mampu membunuh hewan yang dianggap mitos olehnya dulu dan sekarang benar benar ada di depannya.

"Tambah lagi manusia sampah yang ingin membunuhku, sebenarnya apa yang ada dipikiran mereka, apa mereka mengira Naga itu lemah dan bisa dibunuh dengan mudah," ucap sang Naga kesal dan langsung mengeluarkan cakar panjangnya.

"Aku tidak ingin membunuhmu, aku sangat yakin aku bahkan tidak bisa melukaimu," sahut Ling Li.

"Apa kamu bisa mengerti yang aku katakan?" tanya sang Naga heran karena ada manusia yang bisa mengerti apa yang dikatakan nya.

"Tentu saja, memangnya kenapa?" tanya Ling Li balik.

"Hahahahaha. Akhirnya aku menemukan manusia yang selama ini aku cari," ucap sang Naga sambil terus tertawa.

Ling Li yang kebingungan hanya mengernyitkan dahinya, apa maksudnya manusia yang dicari sang Naga memangnya apa yang sudah dilakukannya pikir Ling Li dengan heran.

Sang Naga perlahan turun dan duduk tidak jauh dari Ling Li, tatapan membunuh yang sebelumnya ditunjukan sang Naga ke Ling Li kembali menjadi tatapan biasa seperti sebelumnya dan terlihat lebih bersahabat.

"Kemarilah," ucap sang Naga meminta Ling Li berdiri tepat di depannya.

"Apa kamu ingin membunuhku?" tanya Ling Li.

"Aku tidak akan membunuhmu, kemarilah," sahut Sang Naga.

Ling Li berjalan pelan ke arah arah sang Naga, sebagai pembunuh dikehidupan sebelumnya saat ini dirinya tidak boleh menjadi pengecut yang hanya bisa melarikan diri.

Tepat saat berdiri di depan sang Naga Ling Li baru menyadari ada permata bersinar terang di kepala sang Naga, Ling Li yang terus menatap permata Merah itu tiba-tiba saja melihat permata itu terbang ke arah kepalanya dan masuk ke dalamnya.

"Akhirnya aku bisa beristirahat," ucap suara sang Naga.

Ling Li merasa kaget melihat Naga di depannya yang tiba-tiba menghilang, hanya suara tanpa wujud yang didengarnya membuatnya semakin kebingungan apa yang sebenarnya terjadi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Anak Tangga Neraka

    Ling Li menarik nafas panjang menatap ke anak tangga di depannya, setelah yakin sudah siap Ling Li melangkah naik ke anak tangga pertama. Breeeeeees. Di anak tangga pertama Ling Li merasa seperti disiram air yang cukup panas, Ling Li menatap ke tangannya yang masih baik-baik saja setelah tersiram air itu. "Ini baru anak tangga pertama," ucap Ling Li. Tap tap tap. Ling Li kembali melangkahkan kakinya menaiki anak tangga kedua, di tempatnya saat ini berdiri Ling Li merasa hawa panas mengelilinginya, hawa panas yang dirasakannya berbeda dari yang pernah dirasakannya selama ini. Sambil menahan hawa panas yang mengelilinginya Ling Li melangkah naik ke tangga ketiga, hawa panas seketika menghilang, dari bawah Ling Li tiba-tiba merasa kakinya kepanasan seperti menginjak bara api. Ling Li menundukkan kepalanya, setelah melihat kakinya menginjak bara api yang sangat panas Ling Li mengeluarkan unsur airnya menyiram bara api dibawahnya dan langsung naik ke anak tangga selanjutnya.

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Anak Tangga Surga

    Sin yang terbang menuju tempat sebelumnya tiba-tiba terpikirkan sesuatu, Ling Li sangat terobsesi dengan menjadi kuat sepertinya ada tempat yang bisa membuatnya menjadi kuat selain menyerap inti monster. "Jika aku katakan ada tempat yang bisa membuatmu menjadi kuat apa kamu akan pergi ke sana?" tanya Sin. "Itu tentu saja," sahut Ling Li. "Kalau begitu aku akan membawamu ke sana ke tempat yang bisa membuatmu menjadi lebih kuat," ucap Sin. "Kenapa tidak mengatakannya dari awal, kalau begitu Cepat bawa aku ke sana," sahut Ling Li penuh semangat. Sin langsung terbang dengan kecepatan penuh selama beberapa hari, Setibanya di suatu tempat Sin bergegas turun ke bawah membuat Ling Li yang masih berada di atasnya terus memperhatikan menara di depannya. "Di menara itu terdapat menara surga dan neraka Aku sangat yakin di tempat itu Cocok untukmu," ucap Sin. "Kalau begitu aku tidak akan membuang waktu lagi," sahut Ling Li yang bergegas turun dari Sin dan Sin kembali masuk ke dalam lar

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Menyerap Inti Monster

    Sin yang melihat Ling Li berjalan menuju perkotaan bergegas ke luar dari dalam tubuhnya, Sin lupa memberitahu Ling Li satu hal inti hati monster sangat sulit di dapat orang biasa yang tidak mengetahui kelemahannya, jika Ling Li menyerapnya di kota pendekar dari beberapa penjuru pasti akan mendatanginya dan berusaha merebutnya Sin yang tiba-tiba ke luar mengejutkan Ling Li, tidak seperti biasanya jika ingin ke luar Sin akan bilang dulu padanya tapi sekarang Sin tiba-tiba saja ke luar dan berdiri di depannya. "Ada apa?" tanya Ling Li. "Cepat naik," ucap Sing membuat Ling Li semakin tidak mengerti. Ling Li langsung menaiki Sin tanpa banyak bertanya, baru saja Sin membawa Ling Li terbang dari beberapa arah Ketua dari berbagai perguruan mendatangi tempat Ling Li sebelumnya. "Ada apa? tidak biasanya kamu langsung ke luar begitu saja," ucap Ling Li. "Apa kamu tidak sadar beberapa orang sedang ke arahmu," sahut Sin. "Aku memang merasakan getaran, tapi aku tidak terpikir jika mer

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Reruntuhan Arkas

    "Apa kamu akan langsung berburu?" tanya Sin yang melihat Ling Li yang berulang kali menarik nafas panjang. "Tidak, aku masih harus singgah ke sebuah tempat," sahut Ling Li. "Tempat apa?" tanya Sin lagi. "Nanti juga kamu akan mengetahuinya," ucap Ling Li. Ling Li langsung terbang kembali menuju kediaman keluarga Li yang sudah di bakarnya. Ling Li berdiri di antara kuburan ayah pemilik tubuh dan bibi Cie, setelah mengucapkan beberapa kata Ling Li menundukkan kepala memberi penghormatan terakhir. "Ahhhhh, ternyata datang kemari," ucap Sin. Kali ini semua yang berkaitan dengan tubuh asli sudah terlepas olehnya, Ling Li merasa jauh lebih tenang seakan tubuh yang digunakannya saat ini benar-benar miliknya seutuhnya. "Haaaaaaah," Ling Li menghela nafas panjang sambil berjalan pergi, sekarang dirinya sudah bisa kembali ketujuan awalnya. "Jadi apa kamu akan pergi ke reruntuhan Arkas sekarang?" tanya Sin. "Tentu saja, bukankah itu tujuan awal kita," ucap Ling Li. "Setelah

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membunuh Adiknya

    Ling Li berjalan pergi meninggalkan rumah ibu tirinya yang penuh dengan genangan darah, satu tugasnya selesai Ling Li bergegas ke Pangeran Yan yang berada tidak jauh dari istana. "Bagaimana?" tanya Pangeran Yan pelan. "Selesai," ucap Ling Li sambil tersenyum puas. "Apa kita serang sekarang?" tanya Pangeran Yan lagi. "Pasukan yang kamu bawa kalau banyak dengan mereka, aku akan pergi ke barak prajurit setelah selesai aku akan bertelepati padamu," ucap Ling Li. "Baiklah, akan ku tunggu," sahut Pangeran Yan. Salah satu prajurit yang melihat Pangeran Yan selalu menuruti perkataan Ling Li memutuskan untuk bertanya, sebenarnya apa yang membuat Pangeran Yan selalu menurut pada Ling Li. "Kamu tidak akan tau, karena semua yang direncanakannya sudah pasti berhasil, aku sudah membuktikannya sendiri," ucapan Pangeran Yan membuat prajurit yang bertanya terdiam. Di tempat berbeda Ling Li yang mendatangi barak prajurit langsung mengeluarkan racunnya, Ling Li sengaja hanya menyebarkan racunnya

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membunuh Ibu Tiri

    Ketua Along tersenyum tipis sambil bersiap menyerang Ling Li, Ketua Along meyakini dirinya memiliki pertahanan yang sangat kuat dan penyerangan yang sangat cepat, dirinya sangat yakin pria yang akan menjadi panglima perangnya tidak sehebat dirinya sendiri. Wheeeeeeeessssss. Ketua Along bergerak cepat menyerang Ling Li yang hanya diam, diamnya Ling Li menjadi kesempatan untuk Ketua Along menyerangnya bertubi-tubi. Serangan kaki tangan yang sudah dikerahkan Ketua Along sama sekali tidak membuat Ling Li merasa kesakitan, Ling Li sengaja hanya diam membiarkan Ketua Along menyerangnya agar merasa puas. Ini tidak mungkin, kenapa serangan ku tidak berpengaruh padanya, aku akan mencobanya sekali lagi," dalam hati Ketua Along. Buuuug, buuuuuug, buuuuuuug. Ketua Along terus menendang Ling Li tanpa henti, setelah merasa kelelahan sendiri Ketua Along menghentikan usahanya dan menatap Ling Li. "Apa sudah selesai?" tanya Ling Li. "Sekarang giliranku," ucap Ling Li dengan nada serius

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status