Share

Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita
Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita
Penulis: Cici aremanita

Seperti Mimpi

Ling Li yang seorang yatim piatu sudah mengasah kemampuannya menjadi pembunuh bayaran sejak berusia enam tahun, semakin lama Ling Li menjadi semakin kuat dan akhirnya menjadi pembunuh bayaran wanita terhebat, Ling Li memiliki anggotanya sendiri yang mengaguminya, tapi karena kehebatannya dan keberhasilannya yang membuat iri banyak yang tidak menyukainya dan sangat mengharapkan kematiannya.

"Hidup Ketua, jika Ketua yang turun tangan semua pasti selesai dengan sangat cepat," teriak salah anak buah Ling Li.

"Benar, aku sangat iri pada Ketua. Andai aku bisa sekuat dan sepintar Ketua," sahut anak buah Ling Li lainnya.

"Berhentilah bermimpi kalian tidak akan pernah bisa seperti ketua kita," ucap bawahan Ling Li.

Mendengar ucapan anak buahnya Ling Li hanya tersenyum, dirinya sudah menjadi pembunuh bayaran sangat lama mana bisa anak buahnya yang baru beberapa tahun atau beberapa bulan menandingi kehebatannya.

Duaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar.

Di tengah sorakan kegembiraan atas keberhasilan Ling Li membunuh targetnya ledakan besar terjadi, ledakan tepat di mana Ling Li berada menghancurkan seisi markas dan membuat tidak ada satu pun orang yang berhasil melarikan diri dan selamat.

***

"Bunuh!"

"Kita harus segera membunuh Naga itu."

Suara samar-samar kembali terdengar di telinga Ling Li, suara ciri khas pertarungan hanya bisa terus di dengarkan oleh Ling Li tanpa bisa membuka matanya yang terasa sangat berat.

"Ling Li bangun, ku mohon Ling Li bangunlah jangan mati di sini."

Suara teriakan yang berlari ke arahnya membuat Ling Li berusaha perlahan membuka matanya. "Aku di mana." kata itu yang pertama diucapkan oleh Ling Li sesaat setelah membuka mata.

Ling Li memperhatikan sekelilingnya dengan penuh kebingungan, mata Ling Li saat itu tertuju pada puluhan orang yang sedang menyerang hewan bersayap besar.

"Bukannya itu Naga," ucap Ling Li tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini.

"Aku terlahir kembali. Hahahahaha, saat ini aku terlahir kembali, semua ini seperti mimpi," sambung Ling Li tertawa keras.

"Ling Li, aku tau tidak semudah itu kamu untuk mati," ucap seseorang yang berjalan ke arah Ling Li membawa bambu di tangannya.

Ling Li hanya diam menatap pria yang berjalan ke arahnya, belum sempat Ling Li bertanya siapa dan di mana sekarang dirinya berada tiba-tiba Ling Li merasa kepalanya sangat sakit dan tak lama samar-samar ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya berputar di kepala Ling Li.

Seorang anak gadis berusia 17 tahun dari keluarga Li yang sangat polos terpaksa mengikuti perburuan naga karena permintaan sang Adik tiri, tujuan sang Adik tiri sangat jelas untuk menjebak Ling Li agar selamanya lenyap dari muka bumi karena sudah lama adik tiri dan ibu tiri membenci Ling Li.

Pemilik tubuh sebelumnya selalu ditindas saat ayahnya tidak mengetahuinya, Ling Li terus menerus menjadi sasaran kemarahan keduanya tanpa alasan dan karena berpikir Ling Li akan mengadu suatu hari nanti pada ayahnya ibu dan adik tirinya melakukan rencana terakhir.

"Kamu kenapa?" tanya Duan teman dekat Ling Li yang merasa sangat khawatir.

Duan adalah pemuda yang selalu bersama Ling Li, Duan sangat kasihan pada Ling Li yang dijebak oleh ibu dan adik tirinya, tidak jarang Duan akan membantu Ling Li diam diam agar tidak ketahuan oleh Adik tiri dan ibu tiri Ling Li.

"Aku tidak apa-apa," sahut Ling Li pelan.

Ling Li bergegas mengambil pedang usang berkarat di sampingnya dan langsung berdiri, Ling Li menatap sosok Naga besar yang tidak jauh darinya, mata Ling Li tidak berkedip melihat Naga itu membunuh semua manusia yang ingin membunuhnya.

Kuku Sang Naga yang panjang dan tajam sudah seperti mata pisau, sekali tebas manusia yang menjadi lawannya langsung mati banyak tubuh manusia yang terbelah menjadi dua, tidak banyak juga yang kepala terlepas dari leher mereka.

Ling Li yang melihat itu tersenyum sendiri, Ling Li baru pertama kali melihat pertarungan seperti itu, Ling Li berpikir sang Naga sama seperti dirinya yang tanpa ampun.

"Naga itu sama sepertiku sebelumnya, dia tidak segan membunuh yang mencoba mengancam nyawanya," ucap Ling Li berbicara sendiri.

Ling Li langsung berjalan pergi mendekati sang Naga tanpa takut sedikitpun, sambil terus mendekati sang Naga Ling Li terus menatapnya dengan erat.

"Hei kamu mau ke mana?" teriak Duan yang melihat Ling Li berjalan mendekati sang Naga.

"Apa anak itu sudah gila, dia tidak memiliki kekuatan dan tidak bisa bela diri untuk apa dia kembali lagi ke sana, apa dia ingin mati lagi," sambung Duan bergegas menyusul dari belakang.

Tidak jauh dari sang Naga yang masih terbang rendah Ling Li menghentikan langkahnya dan terdiam, Ling Li berpikir apa mungkin dirinya mampu membunuh hewan yang dianggap mitos olehnya dulu dan sekarang benar benar ada di depannya.

"Tambah lagi manusia sampah yang ingin membunuhku, sebenarnya apa yang ada dipikiran mereka, apa mereka mengira Naga itu lemah dan bisa dibunuh dengan mudah," ucap sang Naga kesal dan langsung mengeluarkan cakar panjangnya.

"Aku tidak ingin membunuhmu, aku sangat yakin aku bahkan tidak bisa melukaimu," sahut Ling Li.

"Apa kamu bisa mengerti yang aku katakan?" tanya sang Naga heran karena ada manusia yang bisa mengerti apa yang dikatakan nya.

"Tentu saja, memangnya kenapa?" tanya Ling Li balik.

"Hahahahaha. Akhirnya aku menemukan manusia yang selama ini aku cari," ucap sang Naga sambil terus tertawa.

Ling Li yang kebingungan hanya mengernyitkan dahinya, apa maksudnya manusia yang dicari sang Naga memangnya apa yang sudah dilakukannya pikir Ling Li dengan heran.

Sang Naga perlahan turun dan duduk tidak jauh dari Ling Li, tatapan membunuh yang sebelumnya ditunjukan sang Naga ke Ling Li kembali menjadi tatapan biasa seperti sebelumnya dan terlihat lebih bersahabat.

"Kemarilah," ucap sang Naga meminta Ling Li berdiri tepat di depannya.

"Apa kamu ingin membunuhku?" tanya Ling Li.

"Aku tidak akan membunuhmu, kemarilah," sahut Sang Naga.

Ling Li berjalan pelan ke arah arah sang Naga, sebagai pembunuh dikehidupan sebelumnya saat ini dirinya tidak boleh menjadi pengecut yang hanya bisa melarikan diri.

Tepat saat berdiri di depan sang Naga Ling Li baru menyadari ada permata bersinar terang di kepala sang Naga, Ling Li yang terus menatap permata Merah itu tiba-tiba saja melihat permata itu terbang ke arah kepalanya dan masuk ke dalamnya.

"Akhirnya aku bisa beristirahat," ucap suara sang Naga.

Ling Li merasa kaget melihat Naga di depannya yang tiba-tiba menghilang, hanya suara tanpa wujud yang didengarnya membuatnya semakin kebingungan apa yang sebenarnya terjadi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status