Sang Naga yang berada di dalam tubuh Ling Li langsung membawa Ling Li berpindah tempat, sang Naga memindahkan Ling Li agar terpisah dari Duan karena banyak yang harus dirinya katakan pada Ling Li.
"Aku membawamu berpindah tempat karena ingin membantu mu," ucap sang Naga."Membantu ku?" Ling Li yang mendengar suara sang Naga dari dalam tubuhnya terlihat kebingungan dengan apa yang dikatakan sang Naga."Bukankah sangat jelas kamu lemah, aku akan membantu mu menjadi sedikit lebih kuat," ucap sang Naga."Kalau begitu apa yang harus aku lakukan agar menjadi kuat?" tanya Ling Li balik."Tidak bisa bela diri dan tidak memiliki kultivasi, kamu yang seperti ini tentu saja harus mempelajari keduanya," sahut sang Naga."Turuti apa yang aku katakan, sekarang kamu harus mengosongkan pikiranmu, akan aku berikan kamu pencerahan," sambung Sang Naga."Baiklah," ucap Ling Li cepat.Ling Li tahu betapa susahnya seseorang yang tidak bisa bela diri, di kehidupan sebelumnya Ling Li mengutamakan ilmu bela diri untuk permulaan menjadi pembunuh itu juga saat dirinya masih kecil, saat ini tentu saja dirinya harus bisa menguasai ilmu bela diri lagi seperti dikehidupan sebelumnya.Dari dalam dirinya Ling Li tiba-tiba merasa sesuatu memenuhi pikirannya, Ling Li berusaha mencoba mengingat dan memahami tulisan-tulisan yang terus berputar di dalam kepalanya."Apa kamu sudah mengerti?" tanya sang Naga."Aku mengerti. Yang ada di dalam pikiranku saat ini 11 teknik kuda-kuda pertahanan, 11 teknik penyerangan dan 11 titik aura nadi," ucap Ling Li."Itu semua harus kamu selesaikan dalam semalam," sahut sang Naga yang hanya disambut anggukan kepala oleh Ling Li.Di kehidupannya yang dulu 11 kuda-kuda pertahanan dan 11 teknik penyerangan sudah dikuasainya, saat ini dirinya hanya perlu mengulang kembali apa yang sudah dikusainya dulu.Hanya dalam waktu beberapa jam Ling Li berhasil menguasai 11 kuda-kuda pertahanan dan 11 teknik penyerangan, tinggal langkah terakhir 11 penyatuan aura nadi yang sama sekali tidak diketahui bagaimana cara menguasainya karena di kehidupan sebelumnya Ling Li tidak pernah mendengarnya."Aku tau kamu saat ini kebingungan, biar aku jelaskan," ucap sang Naga."Di dalam tubuh manusia memiliki 11 titik aura nadi. 2 dibagian kaki, 2 dibagian tangan 3 dibagian kepala dan sisanya menyebar keseluruh bagian tubuh lainnnya," sambung sang Naga menjelaskan."Lalu bagaimana cara aku menguasai 11 titik aura nadi itu?" tanya Ling Li yang memang tidak mengetahui sama sekali."Itu mudah, kamu hanya perlu menyatukan semua titik aura nadi menjadi satu untuk membentuk lautan nadi spiritual," sahut sang Naga."Baiklah aku akan mencobanya," ucap Ling Li.Ling Li langsung menutup matanya, tepat setelah matanya tertutup Ling Li mencoba merasakan ke 11 aura nadinya yang terpencar ke beberapa bagian tubuhnya, perlahan Ling Li merasakan aura nadi yang berada di kakinya bergerak menuju titik aura nadi lainnya.Ling Li terus berteriak menahan sakit setiap titik aura nadi menjadi satu dengan titik aura nadi lainnya, rasa sakit yang dirasakan Ling Li melebihi sakitnya tembakan yang dulu beberapa kali menyasar di tubuhnya.Setelah berusaha sangat keras Ling Li mulai merasa titik aura nadinya hampir menyatu sepenuhnya, semakin cepat aura nadinya menyatu Ling Li semakin merasakan sakit diseluruh tubuhnya."Tahanlah sebentar lagi," ucap sang Naga.Arrrrrrrrrkkkkkkkhhhhhh.Suara teriakan keras terakhir menandakan Ling Li berhasil menyatukan 11 aura nadinya menjadi lautan nadi spiritual, Ling Li yang baru membuka mata merasakan seperti memiliki kekuatan yang mengalir di dalam tubuhnya."Selamat kamu sudah memiliki kultivasi, kamu yang sekarang berada di tingkat dasar bintang akhir," ucap sang Naga."Tapi itu sangat menyakitkan," sahut Ling Li."Sakit yang kamu rasakan sebanding dengan hasilnya, kamu harusnya tidak mengeluh," ucap sang Naga."Saat ini kamu yang berada di tingkat dasar bintang 1 akhir saja sudah sangat bagus untukmu," sambung sang Naga."Benarkah, apa kamu bisa memberitahuku tingkat-tingkat kultivasi," sahut Ling Li."Pengetahuan dasar seperti itu saja kamu tidak tau, apa kamu bercanda," ucap sang Naga."Aku tidak bercanda, kamu jelaskan saja tingkat-tingkat kultivasi di dunia ini," sahut Ling Li."Baiklah, kalau begitu biar aku jelaskan.Tingkat kultivasi terdiri dari tingkat Dasar perunggu, Perak, emas, Tingkat bumi, Inti bumi, langit bumi, jendral dan Kaisar. Setiap tingkatan terdiri dari 3 bintang dan setiap bintang terdiri dari awal, menengah dan akhir."Sang Naga menjelaskan dengan detail ke Ling Li, walau sang Naga penasaran bagaimana bisa ada manusia yang tidak tau tingkatan kultivasi mereka seperti Ling Li."Hem, ternyata seperti itu," ucap Ling Li menganggukkan kepalanya."Karena kamu tidak berbakat dan tubuhmu lemah walau berguru mungkin saat ini kamu masih ditingkat perak bintang 1 awal. Kamu beruntung ada aku yang memberimu pencerahan," sahut sang Naga bangga."Kalau begitu aku sangat berterima kasih padamu," ucap Ling Li."Itu sudah seharusnya," sahut sang Naga."Aku belum memperkenalkan diri namaku Ling Li, siapa namamu?" Ling Li memperkenalkan diri."Aku tidak memiliki nama dan nama tidak penting bagiku, naga lain memanggilku Pertama kamu juga bisa memanggilku seperti itu," sahut sang Naga."Bagiku nama itu penting, bagaimana kalau kamu aku beri nama Sin," ucap Ling Ling."Sin, terdengar tidak buruk juga," sahut sang Naga."Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Ling Li."Tentu saja kamu harus menjadi lebih kuat, karena setelah kamu menjadi lebih kuat aku membutuhkan bantuanmu," sahut Sin sang Naga."Setidaknya untuk saat ini kamu harus berada di tingkat emas bintang 3 akhir, setelah itu aku akan memberitahumu apa yang akan kamu lakukan," sambung Sin."Kamu benar, lagi pula aku memang harus menjadi jauh lebih kuat karena ada dendam yang harus dibayar, jadi aku harus bagaimana agar bisa lebih kuat," sahut Ling Li."Inti hati hewan spiritual sangat cocok untuk meningkatkan tingkatan kultivasimu, dan hutan terlarang saat ini berada tidak jauh dari sini, kamu bisa pergi ke sana sekarang," ucap Sin."Kalau begitu tunggu apa lagi, aku akan pergi ke sana sekarang juga," sahut Ling Li penuh semangat.Beristirahatlah dengan tenang, serahkan semua padaku akan aku balas mereka yang dulu menindasmu," dalam hati Ling Li sambil mengepalkan tangannya.Perjalanan menuju hutan terlarang memakan waktu tiga jam, Ling Li yang berangkat tengah malam akhirnya sampai di hutan terlarang dini hari.Tulisan hutan terlarang terpasang jelas sebelum memasuki hutan, tanpa mempedulikan tulisan yang dibacanya Ling Li tanpa ragu langsung memasuki hutan terlarang begitu saja."Hei, untuk saat ini lebih baik kamu mencari hewan spiritual level 4 ke bawah, kekuatanmu yang sekarang masih belum cukup kuat untuk melawan hewan spiritual level 4 ke atas," ucap Sin memperingati Ling Li."Aku tau, tenang saja," sahut Ling Li sambil memperhatikan sekelilingnya.Di dalam hutan Ling Li mulai memperhatikan sekelilingnya, baru beberapa detik Ling Li berada di dalam hutan suara langkah kaki hewan spiritual terdengar berjalan mendekat ke arahnya.Hoss, hoss, hoss.Ling Li terkejut melihat kijang bertanduk emas yang berada tidak jauh darinya, perasaan takjub karena baru pertama kali melihat kijang bertanduk emas membuat Ling Li Melupakan seberapa bahayanya hewan spiritual itu."Jangan hanya diam, kalau kamu terus diam seperti itu siap-siap saja menunggu kematianmu," ucap Sin.Baru selesai Sin berbicara kijang bertanduk emas langsung berlari ke arah Ling Li dengan cepat, Refleks cepat dari kehidupan sebelumnya saat menjadi pembunuh bayaran menyelamatkan Ling Li yang berhasil menghindar sang Kijang ."Dasar Kijang sialan tidak tau diri," ucap Ling Li kesal sendiri, andai tadi dirinya tidak sempat menghindar badannya pasti sudah terkena tanduk kijang yang lancip itu."Itu bukan salahnya, cepat selesaikan," sahut Sin di dalam lautan spiritual Ling Li m
Gerbang besar kota Kyuri sudah dilewati Ling Li, Ling Li berhenti sejenak memperhatikan sekelilingnya, kota tempat pemilik tubuh sebelumnya yang merasa sangat tersiksa kini telah di pijaknya.Perasaan aneh dirasakan oleh Ling Li, sepertinya tubuh bahkan kakinya saat ini enggan untuk melangkah masuk semakin dalam."Itu bukannya Ling Li Anak gadis tidak berguna keluarga Li, bukannya dia sudah mati," bisik para warga yang melihat Ling Li berdiam diri tidak jauh dari mereka.Pendengaran Ling Li yang tajam bisa mendengar pembicaraan mereka, walau mendengarnya Ling Li hanya menyunggingkan bibirnya sambil terus berjalan begitu saja."Sepertinya kamu tidak mudah terprovokasi," ucap Sin."Heeeeh, menghadapi mereka tidak ada untungnya, jadi lebih baik berhadapan langsung dengan yang memulainya," sahut Ling Li santai."Pemikiran yang bagus," ucap Sin.Ling Li yang sudah sampai di depan rumah keluarga Li bergegas masuk, dua penjaga yang berjaga dibalik gerbang masih tidak percaya apa yang mereka
Ayah Ling Li sulit percaya kalau selama ini Ling Li selalu di tindas oleh Mae Li dan Istrinya, Ayah Ling Li merasa bersalah pada Ibu Ling Li yang sudah tiada karena selama ini tidak mengetahui penderitaan Putrinya dan malah sibuk mengurusi usaha dagangnya, saat itu juga Ayah Ling Li menghukum istri dan anaknya dengan cara mengurangi uang harian keduanya.Di dalam kamarnya Ling Li langsung membaringkan tubuhnya, lelah yang dirasakannya membuatnya tanpa sadar tertidur lelap seketika.Awan putih yang dikelilingi para Naga mengejutkan Ling Li yang merasa baru saja tertidur, kedamaian di depan matanya seakan bisa dirasakannya dan itu membuatnya ikut bahagia.Tok tok tok.Ling Li membuka matanya setelah mendengar pintu kamarnya diketuk terus-menerus, Ling Li tersadar ternyata yang dilihatnya tadi hanya mimpi."Nak," panggil suara dari luar kamar Ling Li."Iya sebentar," sahut Ling Li sambil berjalan membuka pintu.Ling Li menatap wanita paruh baya di depannya sambil tersenyum, wanita itu ad
Mendengar apa yang dikatakan Sin Ling Li terdiam sesaat, dirinya tidak memiliki siapapun di tempatnya saat ini, Sin adalah satu satunya yang membantunya menjadi kuat, tidak mungkin dirinya melupakan kebaikan nya dan mengabaikan permintaan nya."Aku akan membantumu walau aku tidak yakin apa aku mampu," Ucap Ling Li."Selama ada aku kamu pasti mampu, tapi sebelum itu aku Ingin mengatakan sesuatu," ucap Sin."Katakan saja," sahut Ling Li."Setiap Naga memiliki kemampuan yang berbeda, karena terlalu lama di luar Dunia Naga kemungkinan mereka tidak akan mudah memberikan permata mereka sepertiku, jadi kamu harus berusaha untuk meyakinkan mereka bagaimanapun caranya," ucap Sin."Lalu apa aku juga harus melawan mereka?" tanya Ling Li."Tentu saja, maka dari itu perjalananmu masih panjang, kamu harus memperkuat tingkat pelatihanmu," sahut Sin."Baiklah, aku juga tidak ingin terus menjadi lemah," ucap Ling Li."Kalau begitu tunggu apa lagi, sekarang saatnya kita pergi," sambung Ling Li yang lan
Ling Li berlari memutar dengan cepat ke arah Mae Li, sesuai apa yang dipikirkannya saat ini Mae Li terlihat kebingungan ingin mencambuk Long Xu ke arah mana.Wheeeeeessssss.Wheeeeeeesssssssss.Ling Li menyeringai sambil mengayunkan pedangnya dua kali berturut-turut ke arah Mae Li, dua sayatan pedang yang sengaja diarahkan ke tangan lawannya membuat Mae Li tidak lagi bisa mengayunkan cambuknya.Arrrrrrrrkkkkkhhhhh.Jeritan Mae Li disambut senyum lebar oleh Ling Li, tanpa mempedulikan jeritan adik tirinya yang berdiri di depannya Ling Li bersiap kembali mengayunkan pedangnya."Jangan bunuh Anakku," teriak Ibu tiri Ling Li."Tapi kenapa? bukankah ini pertarungan hidup dan mati," ucap Ling Li."Haaaah, ya sudahlah. Ini benar-benar membosankan, orang lemah berpura-pura kuat berakhir hanya seperti ini memalukan," sambung Ling Li."Nak Ling Li sudah menjadi kuat ya, sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa menindasmu," ucap Bibi Ae."Terima kasih karena Bibi mempercayaiku," sahut Ling Li.Da
Ling Li bergegas pergi setelah tau sang Iblis menyadari kehadirannya, Ling Li berlari sekencang mungkin sebelum sang Iblis mengejarnya."Makananku mau lari ke mana, bau wanita muda menyegarkan," teriak sang Iblis yang langsung mengejar Ling Li.Ling Li terdiam mematung saat melihat sang Iblis sudah ada di depannya menghalangi jalannya, melihat Iblis secara langsung dengan matanya membuat Ling Li menelan ludah, di kehidupan sebelumnya iblis tidak nyata dan sekarang wujud iblis benar benar ada di depannya."Ternyata seperti ini bentuk Iblis," dalam hati Ling Li."Daging muda segar, jadilah makanan yang baik jangan lari-lari lagi," ucap sang Iblis menjulurkan lidahnya."Kalau kamu hanya diam saja kamu pasti mati," ucap Sin."Jadi apa aku harus melawannya," sahut Ling Li pelan."Tentu saja, walau tidak ada harapan untukmu menang itu lebih baik dari pada hanya diam," ucap Sin.Ling Li menatap sang Iblis di depannya yang terus menjulurkan lidahnya, Ling Li merasa sedikit merasa sendiri memb
Sepanjang jalan menuju Aula Me Ling Li terus berpikir ras Elf yang tidak memiliki kultivasi melainkan sihir, Ling Li berpikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa menang di pertarungan nanti melawannya."Heeeh, sebenarnya mustahil kamu bisa menang melawan pria bangsa Elf itu, bangsa Elf bisa merubah benda apa saja menjadi senjata, sihir mereka juga sangat kuat," ucap Sin seakan tau apa yang dipikirkan Ling Li."Setiap makhluk hidup memiliki kelemahan, aku yakin pria Elf itu juga pasti punya kelemahan," sahut Ling Li.Setelah mendaftar Ling Li langsung disuruh turun ke arena bertarung, dari arena Ling Li bisa melihat pinggiran arena bertarung yang dipenuhi penonton.Ling Li yang berdiri di arena dikejutkan oleh pria tampan dengan telinga runcing yang berjalan ke arahnya, tatapan membunuh dari pria itu sempat membuat Ling Li sedikit gugup walau hanya sebentar."Ras Elf, elf.""Elf, elf."Penonton terus bersorak meneriaki nama Lulang pria bangsa Elf yang ada di depannya, tentu saja
Mata Ling Li terus memperhatikan sekelilingnya, ternyata benar setelah melewati dua pohon besar tadi mereka sampai di dunia bangsa Elf, Ling Li sebelumnya berpikir kalau dunia Elf berbeda dengan dunia manusia ternyata dirinya salah."Sepertinya tidak ada bedanya dengan dunia manusia," ucap Ling Li"Memang, semua yang ada di sini sama seperti yang ada di dunia manusia, tapi di sini selalu dingin walau ada matahari di sini tidak akan kepanasan," sahut Lulang."Lulang sudah pulang," teriak Anak perempuan yang berlari ke arah Lulang."Can kenapa ada di sini?" tanya Lulang sambil mengelus kepala Anak perempuan Elf yang memeluknya."Can sudah menunggu Lulang sangat lama, Can senang Lulang sudah pulang," ucap Can penuh semangat."Hehehehe, Alang pasti membawa banyak makanan kali ini. Ayo berikan pada Canlin," sambung Can penuh semangat dan matanya berbinar-binar."Baiklah, mari pulang dulu," ucap Luang."Ikuti aku, nanti aku akan mengantarmu ke suatu tempat," sambung Lulang."Hemmmm," sahut