Share

25. Bertemu mantan mucikari

Siang yang terik, sang surya bertengger angkuh dibawah naungan cakrawala. Panas menumbuhkan peluh yang tak berkesudahan menetes di dahi para pekerja yang berada di luar ruangan. Bising kendaraan yang dengan sadis menyemburkan asap pekat membuat penampakan kota itu sedemikian menjemukan.

Di sebuah ruangan rumah sakit yang terletak di sisi jalan besar, seorang pria berpakaian serba putih tengah berbincang dengan dua orang yang menghuni ruangan tersebut selama dua minggu ini.

Pria itu berwajah ramah, bertubuh pendek dan bertutur lembut nan bersahaja. Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya terasa seperti sentuhan, lembut dan menenangkan.

"Yang benar, Dok, saya boleh pulang hari ini?" mata gadis itu berbinar mendengar ucapan pria berpakaian putih tersebut.

Terlalu lama berada di dalam ruangan itu sungguh menjemukan. Kabar itulah yang selama ini ia tunggu-tunggu.

Pria itu tersenyum sembari mengangguk menanggapi pertanyaan Dewi. "Kalau begitu, saya permisi," ucapnya lalu kemudian melenggan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status