Share

Bab 10: Halo, Jakarta!

Keukeu segera menghubungi Lilis. Ia meminta dikirimkan nomor Santi dengan alasan Santi tersesat di rest area.

Kemudian, Keukeu kembali ke lokasi tempatnya makan tadi. Ketika ditelepon, Santi mengatakan tengah menunggu Keukeu cukup lama di depan restoran.

“Aduh, Santi!!! Gue udah takut banget lu kabur. Heem, kesel deh. Ubun-ubun gue hampir aja mengeluarkan abu vulkanik,” ucap Keukeu.

Santi lantas bingung dengan maksud pernyataan Keukeu. “Kabur? Kenapa saya harus kabur? Saya teh malah khawatir Keukeu meninggalkan saya sendirian di sini.”

“Udah, udah. Kita makan aja ya. Habis itu kita langsung melaju, melanglang buana ke ibu kota.”

“Madam mau makan lagi? Bukannya tadi udah melahap dua piring?” komentar si bodyguard.

Keukeu menatap tajam si bodyguard. “Nggak usah ngingetin! Gue laper lagi gara-gara kalian.”

Santi memang tengah mawas diri, tetapi dia belum berencana untuk kabur saat ini. Pekerjaan yang dijanjikan oleh Keukeu masih belum tersingkap kebenarannya. Jika sudah tiba di Jakarta,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status