Share

86. Mencari Firman

Sudah dua malam akhirnya Wira bisa tidur dengan lelap. Meski kerap mendapatkan teror melalui telepon, hidupnya relatif lebih tenang setelah Aisya memilih untuk menyewa bodyguard. Dan demi menjamin keamanan, Aisya menyediakan rumah yang nyaman untuk Mamak dan kekasihnya itu. Sedang pekerjaan bisa Wira lakukan via daring.

“Apa kabar rumah kita ya, Wir? Mamak masih ada pesanan jahitan yang belum kelar,” ucap Mamak setelah duduk di sofa bersebelahan dengan meja kerja putranya.

“Mamak pengen pulang?” tanya Wira tanpa menoleh. Layar laptop masih menjadi pusat perhatiannya.

“Kalo memungkinkan, Wir. Mamak mau batalin aja pesenannya,” pinta Mamak sendu. Sungguh tak nyaman baginya tinggal terlalu lama di rumah yang disediakan Aisya meski jauh lebih mewah dari pada rumahnya sendiri.

“Nanti aku omongin sama Aisya ya, Mak? Bodyguard-bodyguard itu kan dia yang bayar,” kilah Wira.

Mamak mengangguk dan meraih remot TV sekaligus menyalakan alat elektronik berlayar 32 inch itu. Sesaat kemudian sayup-sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status