Share

85. Bodyguard

“Siapa yang percaya, Jek? Ditembak kok nggak ada bekas luka tembaknya,” ucap Ario dan segera diamini oleh Wira.

“Gue sih mau aja lapor, Jek. Tapi kan polisi butuh bukti. Sedangkan gue nggak punya. Lagian dari kemaren gue dikejar-kejar terus. Baru ini lah gue bisa ngobrol sama orang,” terang Wira seraya menerima kaus bersih dari tangan Niken.

“Iya juga sih,” lirih Jaka sebagai pertanda ia menyerah berargumen.

“Mending sekarang kamu istirahat, Wir. Biar kami jaga gantian,” ucap Niken menenangkan hati.

Waktu di jam dinding ruang tamu pak kamis sudah pukul 2 dini hari. Jaka dan Ario segera keluar bergabung dengan beberapa warga untuk berjaga. Sedang Wira akhirnya berusaha tidur di tuang tamu. Niken masuk ke dalam kamar setelah memastikan Wira mendapatkan tempat nyaman untuk beristirahat.

***

Adzan subuh selesai berkumandang. Wira melaksanakan sholat wajib dua rekaat di sisi dua sahabatnya yang baru saja tidur pukul 4 pagi. Pintu rumah dikunci dan Pak Kamis sholat subuh di Musholla tak jau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status