Share

Bab 6

Author: Elias
Begitu menerima telepon itu, wajah Ibu langsung menjadi muram. "Dasar anak sialan, bisa nggak kamu jangan terus-terusan nyuruh Nenekmu untuk membuatku marah?"

Namun, suara di seberang telepon terdengar berat, "Halo, apakah ini keluarga dari Shelly?"

Mendengar suara pria, Ibu mengerutkan kening. "Ada apa? Kenapa kamu megang ponsel Shelly?" tanyanya dengan nada dingin.

"Kami menemukan identitas dan ponsel Shelly di sebuah rumah kontrakan. Mohon Anda datang ke kantor polisi untuk mengonfirmasi beberapa hal."

Mendengar hal ini, ekspresi Ibu sedikit melembut. "Jadi benar, anak itu pindah rumah. Suka sekali buat masalah." Dia menutup telepon dan kembali makan dengan santai.

Sierra menatapnya dengan mata berkilat, lalu bertanya, "Ibu, itu bukan Shelly ya?"

"Dia kehilangan ponselnya. Polisi cuma mau keluarga datang untuk mengambilnya kembali, nggak usah buru-buru. Kita selesaikan makan dulu," jawab Ibu acuh tak acuh.

Sierra memasang ekspresi seolah-olah khawatir dan berkata dengan tergesa-gesa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ida ifah
kenapa susah buka perbab nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Roh Jiwa Putri yang Teraniaya   Bab 10

    Mengetahui bahwa aku meninggal dengan begitu tragis, kondisi mental Ibu hampir hancur. Setiap hari, dia memeluk syal sutra yang kupesan khusus untuknya dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti.Meskipun hatinya terluka, Ayah berusaha lebih tegar sebagai seorang pria. Dia merawat Ibu yang terpukul dan berusaha mempertahankan keluarga yang kini berantakan.Bibi Lucy datang untuk menghibur Ibu dan membicarakan tentang banyak hal yang sebelumnya tak pernah Ibu dengarkan dengan sabar."Kamu masih ingat waktu Shelly baru masuk SD? Dia mengikuti lomba menggambar di sekolah. Setelah selesai mengerjakan PR setiap malam, dia menggambar untuk membuat lukisan yang indah untukmu. Dia menggambar sampai larut malam tanpa merasa lelah dan akhirnya memenangkan hadiah.""Dia senang sekali dan langsung berlari pulang untuk menunjukkannya padamu. Dia sangat mencintaimu dan selalu memikirkanmu. Tapi di dinding rumahmu, hanya ada piala dan penghargaan milik dua anak lainnya, tak pernah ada tempat unt

  • Roh Jiwa Putri yang Teraniaya   Bab 9

    Sierra terlihat sangat gelisah, kedua tangannya terkepal erat. Namun, dia tak bisa menghentikan polisi untuk melanjutkan penjelasan, "Ada beberapa riwayat komunikasi yang dihapus.""Hasil forensik menunjukkan bahwa Shelly meninggal karena dikubur hidup-hidup. Panggilan terakhirnya yang dialihkan ke ponsel Anda adalah panggilan darurat. Tapi, Anda sama sekali nggak mengangkatnya?"Mendengarnya, wajah Ibu seketika memucat, "Nggak mungkin! Hari itu aku memang menunggu teleponnya untuk meminta maaf, tapi dia sama sekali nggak menelepon!"Ibu buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk membuktikan pada polisi, tetapi akhirnya menemukan catatan panggilan di kotak sampah. Rupanya, panggilan-panggilan tersebut telah ditolak saat ponsel Ibu ada di tangan Sierra.Ibu duduk terpaku di tempat, seolah-olah jiwanya telah menghilang.Sierra panik, mencoba menjelaskan, "Aku ... aku hanya marah padanya. Dia mendorongku, jadi aku nggak mau Ibu menjawab teleponnya. Aku bukan ingin dia celaka!""Dia lagi di al

  • Roh Jiwa Putri yang Teraniaya   Bab 8

    Di ruang interogasi.Ibu memeluk Sierra dengan erat. "Aku adalah wali anak ini. Kalau ada pertanyaan, tanyakan padaku saja. Sierra masih muda, jangan membuatnya ketakutan begini."Sierra meringkuk dalam pelukan Ibu, tubuhnya sedikit bergetar. Penampilannya tampak benar-benar menyedihkan dan tak berdaya. Seorang polisi menatap adegan ini dengan ekspresi sinis dan berkata, "Dua puluh enam tahun, sudah nggak muda lagi."Ibu menepuk punggung Sierra dengan lembut untuk menenangkannya, lalu menatap polisi, "Aku mengerti Anda sedang menjalankan tugas, tapi Sierra benar-benar nggak tahu apa-apa. Walaupun dia dan Shelly adalah saudara, mereka punya kehidupan masing-masing."Polisi lalu bertanya, "Kami mendapat laporan bahwa kemarin ada yang ditangkap karena berjudi di sebuah rumah kontrakan di Area A dan petugas menemukan beberapa barang milik Shelly di sana. Benar nggak Sierra yang pergi mengklaim barang-barang itu?"Ibu terdiam sesaat. "Ya, ponsel dan kartu identitasnya sudah kami serahkan ke

  • Roh Jiwa Putri yang Teraniaya   Bab 7

    Di acara ulang tahun ke-60 Nenek, hanya keluarga dekat dan sahabat baik yang diundang. Di aula perayaan, Ayah dan Ibu terus mencari-cari keberadaanku. Bahkan Ferdy tampak agak terkejut, "Ayah, Ibu, Shelly benar-benar nggak datang? Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya?"Sierra menepuk tangannya, "Jangan ngomong sembarangan, Shelly sudah dewasa. Apa yang mungkin terjadi padanya?"Ucapan itu langsung melegakan kedua orang tuaku. Ibu berkata, "Kalau si anak nggak tahu diri itu nggak datang, nanti para kerabat dan teman-teman bakal nyindir aku dan ayahmu lagi."Mendengar hal ini, aku hanya bisa tersenyum pahit. Rupanya begitu alasannya. Kukira mereka benar-benar khawatir padaku.Mengabaikan soal kehadiranku, Ibu menginstruksikan Sierra untuk memanfaatkan kesempatan ini. Dia meminta Sierra maju dengan membawa hadiah besar untuk memberikan selamat kepada Nenek. Di depan banyak orang, Nenek pasti tidak akan tega untuk menolak.Sierra menyetujui dengan antusias.Nenek dikenal sebagai sosok pen

  • Roh Jiwa Putri yang Teraniaya   Bab 6

    Begitu menerima telepon itu, wajah Ibu langsung menjadi muram. "Dasar anak sialan, bisa nggak kamu jangan terus-terusan nyuruh Nenekmu untuk membuatku marah?"Namun, suara di seberang telepon terdengar berat, "Halo, apakah ini keluarga dari Shelly?"Mendengar suara pria, Ibu mengerutkan kening. "Ada apa? Kenapa kamu megang ponsel Shelly?" tanyanya dengan nada dingin."Kami menemukan identitas dan ponsel Shelly di sebuah rumah kontrakan. Mohon Anda datang ke kantor polisi untuk mengonfirmasi beberapa hal."Mendengar hal ini, ekspresi Ibu sedikit melembut. "Jadi benar, anak itu pindah rumah. Suka sekali buat masalah." Dia menutup telepon dan kembali makan dengan santai.Sierra menatapnya dengan mata berkilat, lalu bertanya, "Ibu, itu bukan Shelly ya?""Dia kehilangan ponselnya. Polisi cuma mau keluarga datang untuk mengambilnya kembali, nggak usah buru-buru. Kita selesaikan makan dulu," jawab Ibu acuh tak acuh.Sierra memasang ekspresi seolah-olah khawatir dan berkata dengan tergesa-gesa

  • Roh Jiwa Putri yang Teraniaya   Bab 5

    Dulu, Nenek takut Ibu akan menderita jika menikah dengan Ayah yang miskin, sehingga dia tidak menyetujui pernikahan mereka. Ibu pun melampiaskan dengan mabuk semalaman. Tak disangka, malam itu dia dilecehkan oleh sekelompok pemuda berandalan dan akhirnya hamil.Saat itu, Ibu masih muda dan sebetulnya punya pilihan hidup yang lebih baik. Namun, demi membuat Nenek merasa bersalah, dia memutuskan untuk tetap melahirkankuKetika aku berusia tiga tahun, Ibu tidak sengaja melihat bayangan Ayah di wajahku dan buru-buru melakukan tes DNA untuk memastikan. Hasilnya menunjukkan bahwa aku benar-benar anak kandung Ayah, bukan anak dari berandalan itu.Ibu sangat lega dan berhasil mempertahankan hubungannya dengan Ayah. Namun, di mata mereka berdua, aku tetap dianggap sebagai "noda" dalam kisah cinta mereka. Karena itulah, mereka meninggalkan diriku yang masih kecil ini untuk diasuh Nenek, sedangkan mereka sendiri bepergian jauh.Saat itu, Ayah baru saja bercerai dengan istri pertamanya dan Ferdy y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status