Share

Galau

Kayra menatap kertas form pendaftaran demo masak yang diberikan saka tadi kepadanya.Membayangkan memasak saja sudah membuat Kayra pusing,dapur kotor,cucian piring yang menumpuk,belum lagi cipratan minyak panas kalau lagi menggoreng.

"Yang benar saja!"batin kayra.

Kayra memegang kepalanya yang tiba tiba mendadak nyut nyut,kayra tahu sebagai seorang wanita dia harus bisa memasak,tapi memasak adalah kegiatan yang paling dibenci oleh kayra.Ada sebuah insiden yang membuat Kayra trauma dengan memasak,bahkan selama dirumah dia tidak pernah masuk kedalam dapur rumahnya.

Kayra melirik saka sekilas cowok berambut cepak itu terlihat sangat sibuk dengan tumpukan buku dihadapannya.

Saka adalah siswa multitelent mulai dari olahraga hingga pelajaran sekolah saka selalu unggul dibandingkan dirinya,itu yang membuat Kayra diam diam mengagumi saka.

"Apa kamu sudah mengisinya?"

Kayra hampir melompat dari tempatnya setelah mendengar suara yang tak asing lagi baginya. "Apa hah?"tanya kayra dengan mata yang melotot lebar baru saja dibayangkan itu anak sudah muncul saja dihadapannya.

"Apa?Apanya?"saka balik bertanya."bagaimana sudah kamu isi?"

"Apa yang di isi?"tanya kayra masih gengsi untuk langsung mengaku mengerti.

"Telmi ya?"saka mengetuk kening kayra pelan ."form yang aku kasih tadi udah di isi belum?"

"Saran aku sih kamu ikut saja demo memasak membuat tumpeng nya,lagian ini gratis,dan bisa makan gratis pula,lumayan kan hemat uang jajan."tambah saka.

"Boro boro memasak,motong bawang saja gue nggak bisa!"

"Coba dulu,kalau tidak dicoba bagaimana kamu tahu mampu atau tidak!"

Kayra masih berfikir akan menjawab apa?sebenarnya tidak ada salahnya mencoba ikut,tapi kayra gengsi untuk mengiyakan ajakan saka sekarang.

"Nanti gue pikir pikir dulu deh?tapi  makasih ya udah perhatian sama gue?"kayra meninju bahu saka lumayan keras,tapi malah disambut senyuman  manis oleh saka.

"Jangan sok akrab sama aku!"

"Siapa gue?ih males!"balas kayra cuek.

Saka menegakkan kepala.Tanpa mengucapkan sepatah katapun dia langsung berbalik dan berjalan ke mejanya.

"Ngapain si kulkas itu nyemperin Lo ?"tanya Dinda yang baru datang dan langsung duduk disebelah kayra.

"Nyerahin form pendaftaran demo masak?"

Dahi dinda mengeryit. "Nggak salah Lo,demo masak?"

"Emang kenapa?tidak ada salahnya kan kalau gue ikut,lagian ini demo buat nasi tumpeng."

"Lo yakin bisa masak?setahu gue Lo kan nggak suka masak?"tanya dinda nada bicaranya terdengar merendahkan.Semua orang satu kelas sudah tahu kalau kayra benci banget yang namanya masak.

"Nggak ada  salahnya kan dicoba,lagian juga tidak bayar,dapat makan gratis juga!"

Kedua mata Dinda berbinar mendengar kata makan gratis . "Serius,gue juga ikut dong Kay,bilangin tu sama si kulkas kalau gue juga minat!" Dinda merajuk.

"Eleh,palingan Lo cuma mau makan gratis doang,ya kan ngaku!"

Dinda meringis dan tiba tiba memeluk kayra erat.  "Apaan sih Lo nda,ih gelay banget gue,lepas."kayra berontak."Lo bilang sendiri saja sama saka,kalau Lo minat siapa tahu formulirnya masih!"

Kayra meregangkan badannya yang terasa sangat pegal kerena semalaman mengerjakan laporan OSIS yan harus dia serahkan kepada kepala sekolah secepatnya.

"Oya nda,gimana kasus nya Tian apa sudah ada titik terang?"tanya kayra tidak bisa menahan rasa ingin tahu.

Dinda melakukan hobinya yang menggerutuk tangan.

"Payah,belum ada titik terang Kay,si Tian juga belum mau ngaku siapa saja teman komplotannya,dan nggak ada yang berani jadi saksi."jawab Dinda.

Diam diam kayra menghembuskan nafas lega.

"Lagian kalau dipikir dipikir,aneh banget masa nasi tumbeng menu nya bisa samaan!"

Dinda diam "Bego,kenapa kita tidak lihat saja menu dan rasanya  siapa saja yang sama  dengan Tian itu kan bisa jadi bukti kongkrit."ucap Dinda bersemangat.

Deg.

Tiba tiba saja badan kayra panas dingin mendengar ucapan Dinda. "Kenapa dinda sampai sedetail itu ya,gawat posisi gue terancam."batin kayra panik.

"Eh nda,tapi kan menu dan rasa yang sama tidak menjamin itu komplotan Tian."kayra mencoba membuyar  angapan Dinda."lagian kan kita kemarin belum sempat foto semua tumpeng anak anak."

"Bener juga ya Kay!"Dinda terpancing."au ah ,gelap."

Kayra tidak menyangka sekalinya berbuat curang hidupnya bakal sekacau ini.Betapa dia sangat  menyesal kemarin menerima tawaran Tian,tapi nasi sudah menjadi bubur,kayra harus menerima konsekuensi akibat perbuatannya.

"Kita ke kantin yuk Kay,gue udah lapar banget ni!"ajak Dinda sambil memegangi perutnya.

"Gue belum begitu lapar nda,Lo duluan saja deh,gue mau mampir ke ruang OSIS dulu,ada berkas yang mau gue ambil."

Dinda bergegas menyusul Hida yang sudah menghambur keluar kelas bersama segerombolan anak perempuan lainnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status