Kayra terbelalak membaca deretan huruf kapital diselembar kertas yang sengaja orang jatuhkan dilorong sekolah,dengan cepat dia bergerak mengambil kertas itu,setelah dirasa bahwa keadaan disekitarnya telah aman terkendali.
Tiba tiba saja mata kayra tertuju pada cowok yang sedang asik bermain ponsel disamping Mading sekolah.Kayra menekan bibir bawahnya karena geram setelah melihat tampang cowok dihadapannya itu.
"Sok cool!"umpat nya dalam hati. "Padahal amit amit."
"Lo udah dengar belum Kay,hots news hari ini?"tanya Dinda teman sebangku kayra dengan wajah cemberut sambil berjalan menuju kelas " Si Tian katanya korupsi!"
Tiba tiba kedua pipi kayra memanas setelah nama Tian disebut oleh Dinda. " Maksudnya korupsi?"tanya kayra penuh selidik dengan rasa cemas."kalau cerita yang jelas nda,jangan setengah setengah,gue kepo ni."
"Dia kemarin korupsi nilai Kay,"
"Korupsi apaan?"tanya nya menahan rasa cemas.
"Kemarin dia ternyata beli nasi tumbeng untuk tugas keterampilan tataboga,dan si Tian nggak sendiri Lo?"kata Dinda antusias ujung matanya berdenyut menahan kesal karena ulah Tian dan teman temannya."Gara gara dia ni,kita satu kelas disuruh ujian ulang, Bu Dewi akan menyelediki kasus ini,siapa saja yang ikut dalam komplotan korupsi nilai si Tian ,Kay."
Kayra menelan ludah. "Apa mengulang?Lo tahu berita ini dari mana nda?"suara kayra terdengar bergetar karena gugup.
Dinda menghela nafas cukup panjang.
"Gue sih nggak tahu siapa yang pertama kali yang sebarin berita ini,tapi tadi gue denger dari anak anak ekskul tari waktu kita lagi rapat."
"Bahkan kelas lain sudah dengar cerita ini?"tanya kayra sedikit cemas yang dibalas Dinda dengan anggukan kepala. "Terus?"
"Yang pasti udah ada yang ngelaporin mereka lah kay,nggak mungkin kan Bu Dewi tahu gitu aja!''
"Siapa ya,yang kira kira sudah ngelaporin semua ini,gara gara itu orang kita semua jadi susah karena harus mengulang ujian tataboga,keluar biaya lagi kan kita."keluh kayra
Dinda mengangkat bahu.
"Udah konfirmasi belum dengan Tian dan teman temannya?"tanya kayra lagi.
Lagi lagi Dinda hanya mengangkat bahu."Lo kok gugup banget sih Kay,nggak apa apa lah kita ngulang lagi,sekalian kita belajar cara membuat nasi tumpeng yang benar."
Kayra melotot mendengar ucapan Dinda.Bibirnya mengerucut.
"Kok Lo belain mereka sih nda?"
"Siapa yang belain,gue juga kesal sama mereka tapi kan udah terjadi mau gimana lagi,lagian Bu Dewi juga lagi menyelidikin kasus ini soalnya si Tian tidak ngaku siapa aja yang udah nitip nasi tumpeng instan itu."
Kayra hanya diam,dia meletakkan kepalanya disamping jendela.Dia merasa sangat cemas,bagaimana kalau teman satu kelasnya tahu tentang apa yang telah dia perbuat.
Ini berawal dari dia yang tak mahir memasak dan sifat malasnya,sebenarnya dia bisa saja menyuruh mamanya untuk membantu membuat nasi tumpeng untuk tugas tata boga,tapi melihat mamanya yang supersibuk karena mengurus bisnis butik yang lagi rame,membuat kayra tak enak hati untuk meminta bantuan mamanya.
Hingga suatu hari kayra Tidak sengaja melihat Tian dan temanntemannya saat sedang membeli nasi bungkus,dari situ kayra mendengar mereka sedang memesan lima buah nasi tumpeng disebuah resto masakan pandang,pandangan kemereka saling beradu dan akhirnya Tian menghampiri kayra.
"Lo dengar semuanya?Gue juga akan mesenin satu buah nasi tumpeng gratis buat Lo,kalau Lo tidak lapor kepada Bu Dewi."kata Tian ketika hendak keluar dari resto tersebut.
Kayra tidak berdaya saat itu,bisikan ghoib itu membuatnya luluh,karena setelah dipikir pikir dia tidak bisa membuat nasi tumpeng dan tiba tiba ada yang nawarin nasi tumpeng asal dia mau tutup mulut.
"Oke,deal!"itu jawaban singkat dari kayra.lalu Fery menepuk pundak kayra pelan dan akhirnya mereka berempat berjalan masuk kedalam mobil.
Kayra menatap sebal kearah cowok yang baru saja masuk kedalam kelas,kayra mulai menerka nerka apa cowok yang sok cool dan pintar itu yang diam diam dikagumi oleh kayra itu yang telah menyebarkan gosip murahan ini. Tet..tet.Bel sekolah berbunyi tanda pergantain jam pelajaran dimulai,tapi kayra masih saja memikirkan tentang perbuatan yang telah dilakukannya.Kayra tidak bisa membayangkan bagaimana kalau satu sekolah tahu kalau dia juga termasuk dalam komplotan Tian."Kay,kata gina masalahnya Tian bakal ditutup deh?"bisik Dinda begitu jam pelajaran terakhir usai.Kayra tidak berani menatap wajah sahabatnya itu,bagaimana kalau Dinda tahu kalau dirinya juga terlibat dalam konspirasi yang dilakukan oleh tian. "Kay,gue ngomong sama Lo,kok malah diam?"tegur Dinda."gue duluan ya,soalnya ekskul tari dimajuin jam nya."Kayra mengangguk dan membiarkan sabahatnya itu berlalu terlebih dahulu bersama teman teman
Kayra langsung mempercepat langkahnya menuju kelas,setelah dia turun dari mobil ayahnya.Begitu sampai dikelas kayra terlihat heran,belum ada satu pun temannya yang datang,dia kemudian melirik jam guess miliknya ternyata masih pukul 06.08,masih pagi sekali.Kayra kemudian berjalan santai menuju tempat duduknya dibangku nomer dua dari belakang."Hai Kay?"Kayra menoleh kearah datangnya suara,keningnya berkerut merasa heran melihat jeni sudah berdiri disampingnya,kayra menatap jeni dengan ekpresi dingin."Hai,gue kok nggak lihat Lo datang,tapi tiba tiba udah berdiri aja disini?"sapa kayra dan dipaksanya untuk tersenyum lebar untuk mencairkan suasana yang mendadak canggung."Lo pasti udah baca pesan gue?"tanya jeni dingin.Kedua mata kayra menyipit mencoba mencerna perkataan jeni "pesan".kayra memang tidak terlalu akrab dengan jeni,karena jeni cenderung tertutup dan tidak mudah bergaul dengan anak
Kayra menatap kertas form pendaftaran demo masak yang diberikan saka tadi kepadanya.Membayangkan memasak saja sudah membuat Kayra pusing,dapur kotor,cucian piring yang menumpuk,belum lagi cipratan minyak panas kalau lagi menggoreng."Yang benar saja!"batin kayra.Kayra memegang kepalanya yang tiba tiba mendadak nyut nyut,kayra tahu sebagai seorang wanita dia harus bisa memasak,tapi memasak adalah kegiatan yang paling dibenci oleh kayra.Ada sebuah insiden yang membuat Kayra trauma dengan memasak,bahkan selama dirumah dia tidak pernah masuk kedalam dapur rumahnya.Kayra melirik saka sekilas cowok berambut cepak itu terlihat sangat sibuk dengan tumpukan buku dihadapannya.Saka adalah siswa multitelent mulai dari olahraga hingga pelajaran sekolah saka selalu unggul dibandingkan dirinya,itu yang membuat Kayra diam diam mengagumi saka."Apa kamu sudah mengisinya?"Kayra hampir melompat da
Kayra bergegas menghampiri jeni yang sedang membereskan buku pelajarannya."Jen,bisa kita ngomong sebentar?"ajak kayra datar dan kemudian keluar dari kelas meuju ruang OSIS."Gue mau bahas tentang permintaan Lo tadi."Jadi gimana?Lo setuju dengan tawaran gue?"tanya jeni setibanya diruang osis.Kayra menggeleng." Maaf Jen, sepertinya gue nggak bisa terima tawaran Lo,gue nggak mau jadi budak Lo,kalau Lo mau lebih paham dan pintar dari pada gue,Lo sebaiknya ikut bimbingan belajar,kalau mau sukses itu perlu pengorbanan dan modal.""Jangan sok ceramahin gue,Lo yakin nolak perminta gue?"Kayra mengangguk mantap."Dua yakin malah!""Lo nggak takut gue laporin perbuatan Lo sama Bu Dewi, bayangin deh Kay,bagaimana kalau satu sekolah tahu seorang ketua OSIS bisa melakukan perbuatan yang picik seperti itu,kalau gue sih mending langsung keluar dari sekolah ini!"
Kayra menghela nafas,kakinya bergerak memasuki kelas.Tanpa sengaja kedua matanya beradu pandang dengan saka yang sudah duduk manis dikursinya.Buru buru kayra mengalihkan pandangannya,sekilas menatap tatapan tajam jeni,kayra mengerjap dan buru buru berjalan cepat menuju kursinya,dalam hatinya kayra sedang menyiapkan rangkain kata saat nanti menghadap dengan Bu Dewi.Setelah jam akhir pelajaran selesai,kayra buru buru keluar dari kelas dan langsung bergegas berlari menuju ruang guru,ini waktu yang tepat untuk menghadap Bu Dewi,karena sebagian guru guru yang lain sudah pulang,perlahan diam diam kayra mengintip keadaan didalam ruang guru yang pintunya terbuka lebar,perasaanya saat ini campur aduk antara takut dan harus berani.Pandangannya langsung tertuju pada sosok Bu Dewi yang masih duduk manis ditempanya sambil memilah milah kertas dihadapannya."Kayra?kenapa berdiri disitu,ayo masuk,kamu mau bertemu dengan siapa?"tanya
Kayra dengan malas melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang sekolah.Degan gontai dia berjalan menuju kelasnya,tak memperdulikan anak lain yang berlarian menuju kelas masing masing,baru saja kayra duduk di kursinya,Bu Dewi dan pak Heru masuk kedalam kelas,kayra menatap sekilas lalu buru buru mengadahkan pandangannya."Selamat pagi semuanya."sapa pak Heru selaku guru kimia."Minta waktunya sebentar ya,Bu Dewi mau membicarakan sesuatu dengan kalian,silahkan bu Dewi,"kata pak Heru mempersilahkan Bu Dewi."Pagi semua!"sapa Bu dewi yang langasung dibalas seluruh kelas hampir bersamaan."Ibu disini meminta waktunya sebentar kepada kalian,untuk membahas masalah karena salah satu teman kalian ada yang berbuat curang telah memesan nasi tumpeng dan tidak membuatnya sendiri,ibu akan membatalkan nilai mereka dan akan melaksanakan ujian ulang membuat nasi tumpeng,tapi jika mereka mau mengakui perbuatan mereka,
"Teman macam apa lo Kay,padahal gue juga cerita sama Lo tentang Tian,tapi nggak tahunya Lo juga komplotan mereka,nggak nyangka ya Lo semunafik itu."kata Dinda menumpahkan kekesalannya.Kayra menarik nafas,mencoba untuk menenangkan diri. "Maaf din?""Gue nggak butuh maaf Lo Kay,gue hanya kecewa sama Lo."ucap dinda dan langsung pergi meninggalkan kayra.Kayra bergegas berlari menuju lapangan sekolah.Disana Tian dan ketiga temannya sudah menunggu,Bu Dewi sambil membawa stop watch menyuruh mereka langsung berlari,kayra melirik Tian memergoki cowok itu melirik kearahnya,kayra tidak tersenyum.Tian yang kesal dengan tingkah kayra langsung memalingkan wajahnya." Lo ngapain sih lari nyamain gue?"protes kayra kepada Tian yang sejak tadi berlari dengan kecepatan sama dengan kayra,padahal dia ketinggalan jauh dengan ketiga temannya."Nemenin Lo!"balas Tian santai.Kedua mata k
Kayra menatap cowok tersebut,ternyata saka.Kayra memang sudah dari tadi melihat saka memberi dukungan terhadapnya dengan gerakan,bukan dengan kata kata."Makasih!"ucap kayra pelan setelah meneguk air mineral itu hampir setengah botol.Alis saka terngkat,kemudian bibirnya mengembang lebar."kamu akrab banget ya sama Tian?""Hah,Tian?nggak juga kok,tu anak emang sok akrab aja sama gue,emang kenapa?"tanya kayra penuh selidik. "Lo sendiri ngapain disini,tumben amat,biasanya kan asik diperpus?""Nungguin kamu?"."Nungguin gue?"tanya kayra sambil menunjuk dirinya sendiri. "Ngapain?"Saka melihat sekelilingnya menoleh kekiri dan kekanan,memastikan daerah sekitarnya aman terkendali. "Aku mau ajak kamu makan!"Uhuk...uhuk....Kayra yang sedang meneguk sisa air mineralnya mendadak kaget kemudian reflek langsung memutahka airnya."Ada angin apa Lo ngajaki