Share

Ruang hati
Ruang hati
Author: Aqila Hasna

Prolog

Kayra terbelalak membaca deretan huruf kapital diselembar kertas yang sengaja orang jatuhkan dilorong sekolah,dengan cepat dia bergerak mengambil kertas itu,setelah dirasa bahwa keadaan disekitarnya telah aman terkendali.

Tiba tiba saja mata kayra tertuju pada cowok yang sedang asik bermain ponsel disamping Mading sekolah.Kayra menekan bibir bawahnya karena geram setelah melihat tampang cowok dihadapannya itu.

"Sok cool!"umpat nya dalam hati. "Padahal amit amit."

"Lo udah dengar belum Kay,hots news hari ini?"tanya Dinda teman sebangku kayra dengan wajah cemberut sambil berjalan menuju kelas " Si Tian katanya korupsi!"

Tiba tiba kedua pipi kayra memanas setelah nama Tian disebut oleh Dinda. " Maksudnya korupsi?"tanya kayra penuh selidik dengan rasa cemas."kalau cerita yang jelas nda,jangan setengah setengah,gue kepo ni."

"Dia kemarin korupsi nilai Kay,"

"Korupsi apaan?"tanya nya menahan rasa cemas.

"Kemarin dia ternyata beli nasi tumbeng untuk tugas keterampilan tataboga,dan si Tian nggak sendiri Lo?"kata Dinda antusias ujung matanya berdenyut  menahan kesal karena ulah Tian dan teman temannya."Gara gara dia ni,kita satu kelas disuruh ujian ulang, Bu Dewi akan menyelediki kasus ini,siapa saja yang ikut dalam komplotan korupsi nilai si Tian ,Kay."

Kayra menelan ludah. "Apa mengulang?Lo tahu berita ini dari mana nda?"suara kayra terdengar bergetar karena gugup.

Dinda menghela nafas cukup panjang.

"Gue sih nggak tahu siapa yang pertama kali yang sebarin berita ini,tapi tadi gue denger dari anak anak ekskul tari waktu kita lagi rapat."

"Bahkan kelas lain sudah dengar cerita ini?"tanya kayra sedikit cemas yang dibalas Dinda dengan anggukan kepala. "Terus?"

"Yang pasti udah ada yang ngelaporin mereka lah kay,nggak mungkin kan Bu Dewi tahu gitu aja!''

"Siapa ya,yang kira kira sudah ngelaporin semua ini,gara gara itu orang kita semua jadi susah karena harus mengulang ujian tataboga,keluar biaya lagi kan kita."keluh kayra

Dinda mengangkat bahu.

"Udah konfirmasi belum dengan Tian dan teman temannya?"tanya kayra lagi.

Lagi lagi Dinda hanya mengangkat bahu."Lo kok gugup banget sih Kay,nggak apa apa lah kita ngulang lagi,sekalian kita belajar cara membuat nasi tumpeng yang benar."

Kayra melotot mendengar ucapan Dinda.Bibirnya mengerucut.

"Kok Lo belain mereka sih nda?"

"Siapa yang belain,gue juga kesal sama mereka tapi kan udah terjadi mau gimana lagi,lagian Bu Dewi juga lagi menyelidikin kasus ini soalnya si Tian tidak ngaku siapa aja yang udah nitip nasi tumpeng instan itu."

Kayra hanya diam,dia meletakkan kepalanya disamping jendela.Dia merasa sangat cemas,bagaimana kalau teman satu kelasnya tahu tentang apa yang telah dia perbuat.

Ini berawal dari dia yang tak mahir memasak dan sifat malasnya,sebenarnya dia bisa saja menyuruh mamanya untuk membantu membuat nasi tumpeng untuk tugas tata boga,tapi melihat mamanya yang supersibuk karena mengurus bisnis butik yang lagi rame,membuat kayra tak enak hati untuk meminta bantuan mamanya.

  Hingga suatu hari kayra Tidak sengaja melihat Tian dan temanntemannya saat sedang membeli nasi bungkus,dari situ kayra mendengar mereka  sedang memesan  lima buah nasi tumpeng disebuah resto masakan pandang,pandangan kemereka saling beradu dan akhirnya Tian menghampiri kayra.

"Lo dengar semuanya?Gue juga akan mesenin satu buah nasi tumpeng gratis buat Lo,kalau Lo tidak lapor kepada Bu Dewi."kata Tian ketika hendak keluar dari resto tersebut.

Kayra tidak berdaya saat itu,bisikan ghoib itu membuatnya luluh,karena setelah dipikir pikir dia tidak bisa membuat nasi tumpeng dan tiba tiba ada yang nawarin nasi tumpeng asal dia mau tutup mulut.

"Oke,deal!"itu jawaban singkat dari kayra.lalu Fery menepuk pundak kayra pelan dan akhirnya mereka berempat berjalan masuk kedalam mobil.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status