Share

14. Surat Kaleng

Suasana di meja makan berlangsung hening. Semua orang sibuk dengan makannya. Binna dan Betty saling melirik, Eyang putri memasang wajah dingin sedangkan Eyang Kakung memilih makan dengan lahap dibantu oleh mbah Maman.

"Bagas."

"Iya Eyang"

"Bagaimana perkebunan kita?"

"Bagas masih berusaha Eyang."

"Hehehe. Baiklah. Eyang tunggu kabarnya."

"Kamu gak usah merendah Gas, kita semua tahu kok dalam sebulan ini perkebunan sudah mulai stabil. Pabrik teh pun sudah mulai berproduksi lagi khan?" Bisma bersuara.

"Wuihhhh. Keren. Gak percuma ya Gas kamu kuliah di Biologi." Budi berkata sambil berkelakar namun terlihat jelas nada sindiran pada setiap kata-katanya.

Bagas hanya menanggapi keduanya bagai angin lalu. Dia sudah hafal kelakuan semua sepupunya itu.

"Asal gak kamu jual aja, nanti mau makan apa kamu kalau dijual," ketus Bulik Bet

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status