Share

BAB. 18 Tante Nini Telah Pergi Selamanya

"Bu ... Ibu jangan asal menuduh begitu! Tidak mungkin aku dan Mas Kumar mencuri perhiasan Ibu. Aku juga punya banyak perhiasan dari kedua orangtuaku!" ujar Tante Nini, tidak terima dituduh oleh ibu mertuanya.

"Ya ampun, Nini! Sombong sekali kamu bicaranya!" tegur Tante Irawati.

"Saya bukannya sombong, Mbak. Tapi saya mengatakan yang sebenarnya. Lagian bisa-bisanya Jihan menemukan perhiasaan ibu di dalam lemari kami. Jangan-jangan Jihan yang mencurinya!" seru Tante Nini tajam.

"Apa?" kaget Tante Irawati dan Nenek Omas.

Seketika raut wajah Jihan berubah pucat pasi. Akan tetapi dia mencoba untuk kembali menguasai dirinya. Seraya berkata,

"Ya ampun, Tante Nini! Jangan sembarang bicara, jika tidak ada bukti! Saya seharian berada di pasar bersama Tante Irawati," tegas Jihan kepada semua orang yang ada di ruangan itu, yang sedang menatap ke arahnya dengan penuh selidik.

"Benar kata Jihan. Dia seharian bersamaku di pasar. Jangan menuduhnya sembarangan! Itu tidak baik! Apalagi kami sedang meng
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status