pagi yang segar, mentari yang tampak kekuningan baru terbangun dari balik malam sinarnya terasa hangat di badan dan angin pagi berhembus dengan sejuknya, awal hari yang sempurna bersama secangkir kopi panas dan seseorang sahabat yang sangat berarti bagiku, Cuing. kami duduk di beranda rumah bersama mengawali pagi dengan curahan hati tentang aku dan tentang cinta yang kejam, aku bertanya padanya cara melupakan orang yang di sayangi yang telah menghianati cinta, dan tentu aku selalu terpukul saat dipermainkan seseorang
"Jangan berusaha melupakannya, kadang kita suka lupa dan seenaknya saja ingin melupakannya, padahal kita telah lama bersama dan menjalin cinta, lalu dengan sekejap mata memori itu ingin di hapus? sepertinya tidak semudah yang di bayangkan. Jangan berusaha untuk melupakannya, itu prinsipnya" jawabnya meyakinkanku
aku tampak murung mendengar nasihatnya, tapi itu harus aku lakukan demi mengembalikan kembali semangat hidupku yang kembali hilang karena cinta yang tidak memihak dan selalu seperti itu, selalu saja begitu dari dulu, aku akan kembali disaat aku terjatuh sedang aku sendiri tak pernah jera menginjak lubang yang sama, aku terseok-seok menarik diriku kembali dari jurang kehancuran yang membayangi, kemanakah aku yang dulu periang, aku yang selalu ceria dan sering tertawa bersama sahabat? kenapa kini aku jauh berbeda, jarang kutemukan kembali binar bening mataku dan cerahnya raut wajahku ketika bersama sahabat, semua padam oleh cinta yang kita anggap sebagai sesuatu yang suci, indah dan membahagiakan tetapi disisi lain kita memang tahu bahwa semua itu adalah bagian dari keindahan bila kita memandangnya secara luas dan dalam.
"Mengapa begitu ?" tanyaku kemudian
"Karena ia yang pernah menyakiti mu, ia pula yang pernah membuat mu bahagia. Jadi semakin kau berusaha melupakannya, semakin kau akan tersiksa. Mungkin kau bisa membuang semua pemberiannya Namun itu tidak akan menyelesaikan masalah, sebab kau tidak akan bisa membakar kenangan yang pernah ter ukir, ketika kau mendatangi tempat tertentu, ketika kau dan dia mendengarkan lagu bersama, atau ketika sedang bercanda dalam suasana tertentu, semua kenangan itu tidak bisa di buang. Ia akan tetap melekat pada diri dan memang itulah kenayataanya, ia pernah jadi orang yang paling dekat di hati".
"Lalu bagaimana melupakan kenangan yang kejam itu?"
"sabar dan biarlah waktu yang menuntun, jangan memaksa. Ketika mencintainya kau pun butuh waktu dan ketika akan melupakanya, ia pun butuh waktu. Jadi biarkan saja berlalu, yakin semua nya akan membaik seiring berjalan nya waktu"
"apa harus diam saja ? apa yang harus ku lakukan? aku sungguh ingin melupakan dia selamanya"
"Buat Kegiatan , Orang selalu mengingat seseorang yang disayanginya pabila ia sedang sendiri, karena kesendirian itulah ia datang. Jadi buatlah suatu kegiatan yang akan membuat mu larut di dalamnya sehingga tidak lagi memikirkannya. Mungkin dalam satu dua tiga hari tidak lah mudah, namun dengan berjalannya waktu kau akan dengan sendirinya bisa melupakannya. kau akan larut dalam kegiatan , kewajiban dan tangung jawab , Sehingga menguras energi untuk bisa menyelesaikan kegiatan daripada hanya memikirkannya".
"terkadang kita berani bercinta tapi tidak berani menderita, kemudian ketika perpisahan tiba dan sengsara melanda kita merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Padahal kalau mau di telusuri lebih jauh dan lebih logis, ketika belum bersamanya dan masih sendiri. engkau tidak punya orang yang di cintai. kemudian seseorang hadir dengan membawa harapan baru, membawa kisah baru dan membuat hidupmu menjadi bermakna. Lalu ketika ia pergi kenapa harus di tangisi, padahal dulu engkau pun sendiri?"
"Makanya ada pepatah mengatakan, cintai seseorang sekedarnya saja, karena mungkin suatu saat ia menjadi orang yang paling di benci. Dan bencilah seseorang sekedarnya saja, karena mungkin suatu saat ia akan menjadi orang yang paling di sayangi. Dan cuing dulu pernah mengalami yang kedua, cuing membenci seseorang waktu itu. Karena ini itu lah, tapi entah mengapa kemudian cuing menjadi benar benar cinta, namun pada akhir cerita, ia telah berdua dan menikah dengan orang lain. Jadi ya biarkan saja, hidup harus berjalan apa adanya".
"Ada pepatah lain bilang, ketika satu pintu di tutup, pintu lain di buka. Namun kadang kita sering terfokus melihat pintu yang di tutup sehingga tidak melihat ada pintu lain yang dibukakan untuk kita. Lihat sekeliling, mungkin ada seseorang yang sedang malu malu mendekati mu berharap bisa di beri kesempatan untuk mendekati hati mu. Beri ia sinyal, atau berilah ia peluang sedikit saja bahwa kau pun masih membuka hati untuk orang lain".
"jangan terlalu memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan mu juga, ketika kau berlarut dalam kesedihan, dalam kegundahan dan kerinduan karena masih memikirkanya. Apakah ia juga memikirkan mu? apakah ia juga melakukan hal yang sama terhadap mu, masih merindukan mu? cuing rasa tidak. Dia sudah lebih bahagia sekarang, ia sudah lebih tegar dan mantap, buktinya, ia tidak menghubungi mu lagi kan?"
"Jadi, untuk apa terlalu dalam memikirkanya sementara ia juga tidak memikirkan mu. rugi perasaan dan juga waktu, jadi, lupakanlah ia. Dengan demikian kamu akan punya cara bagaimana melupakan seseorang".
disaat seperti ini aku selalu berpikir dan mencerna semuanya, tentang ku yang selalu mencari cinta dan tentang aku yang terus menanti cintanya, layaknya sebuah lingkaran dan aku berlari mengelilinginya, hidup ini memang berliku-liku dan terkesan misterius bila harus direnungkan,
Pagi kemudian berangsur menjadi siang, setelah berbincang begitu lamanya akhirnya aku pun mengerti dan berterima kasih pada cuing setelahnya lalu ku pun pulang bersama hatiku yang kini sudah tenang kembali kulihat dari binar mata yang kembali cerah dan caraku tersenyum kembali,
aku hanya mempunyai keyakinan di dalam hati ini, bahwa suatu saat nanti aku akan memilih, kesendirian akan menjadi pilihan terakhir dalam pencarian cintaku yang berliku.
Aku tidak pandai menyimpan kenangan. Bagiku, masa lalu hanyalah jejak yang akan lenyap tersapu air hujan. Hilang tanpa bekas. Aku tidak suka mengenang, apalagi menyimpannya dalam pahatan memoriku. Mungkin aku perempuan aneh di antara deretan perempuan lainnya. Kebanyakan perempuan ditakdirkan sebagai pengingat ulung, yang susah melupakan kenangan, teraniaya oleh masa lalu. Tetapi, aku lebih menyukai hal-hal yang akan kulalui, bukan yang sudah kulalui.
Begitu pula kenanganku tentangmu. Tak ada satu pun yang ku ingat.
Kisah cinta yang harusnya menorehkan kenangan manis, tetapi, toh, ketika perpisahan kita terjadi, aku melupakanmu dalam waktu yang singkat. Aku menggantikanmu dengan orang-orang baru. Lalu orang baru berganti dengan yang lebih baru. Begitu seterusnya hingga jejakmu benar-benar hilang tanpa bekas.
Manusia terlahir mempunyai hati, namun membutuhkan pikiran untuk mengendalikannya. Manusia juga terlahir mempunyai jiwa, namun membutuhkan perasaan untuk mengendalikannya.
Dan meskipun hati dan jiwa itu tidak dikendalikan, tetap saja tidak akan hilang, karena yang bisa menganggap hilang adalah perkataan orang lain, bukan yang terlahir memiliki jiwa dan hati itu sendiri.Hari demi hari aku menunggu kabar darimu, hari-hariku suram dan kulalui dengan hati yang gelisah serta pikiran yang selalu bertanya-tanya, mengapa ia tega pergi tanpa perasaan dan membuat luka dalam yang menusuk tajam, pergi tanpa alasan yang jelas dan meninggalkan benih cinta yang harus ku jaga.
Amara yang teburu-buru membuat para karyawan merasa heran, Amara Daft dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana juga disiplin, entah apa yang membuatnya tiba-tiba meninggalkan kantor tanpa memperdulikan meeting yang masih berlanjut dengan para manejer.Gaung Sam yang juga melihat tingkah aneh Amara Daft dengan wajah sedikit memuat bergegas mengejarnya, firasatnya mengatakan apa yang terjadi berhubungan dengan putri mereka. Saat keluar dari pintu kantor Amara Daft sudah berlalu dengan mobilnya, Gaung Sam segera menghubungi salah satu kenalannya yang bekerja di bandara untuk mengecek daftar penumpang untuk hari ini.Setelah itu Gaung Sam kembali keruang meeting untuk menyelesaikan pembahasan dengan para manejer***Pukul empat sore Amara tiba di kota A, kota dimana putri semata wayangnya melanjutkan studi, ia bergegas menuju klinik asrama Putrinya setelah menghubungi guru pembimbing akademi.Hampir sejam perjalanan Amara tiba di Klinik asrama d
Saat meeting Sang Pemberi Informasi sering kali mencuri pandang pada Amara Daft. Amara Daft sama sekali tifak memperdulikan kehadiran Sang Pemberi Informasi, ia hanya fokus pada pembahasan meeting saat itu dan berharap masalah TNcorp bisa cepat terselesaikan agar ia dapat segera mengakhiri kerjasama bersama Sang Pemberi Informasi.Waktu menunjukan pukul dua belas siang hari meeting bersama para manejer dan Sang Pemberi Informasi diakhiri dengan perjamuan makan siang bersama, Eva mempersilahkan semua untuk menyantap makan siang yang telah tersedia sebelum mereka melanjutkan kegiatan mereka pada saat itu. Amara Daft memilih kembali ke ruang kerjanya dan menyantap makan siangnya disana, ia ingin menghindari Sang Pemberi Informasi, namun tanpa ia sadari Sang Pemberi Informasi mengikuti langkahnya keruangan kerjanya dan membuat Amara Daft tudak bisa lagi menghindarinya."Apa kau harus seperti ini? Jika kau pikir kau dapat menghindari ku, maka ku pastikan pada mu, aku akan menca
Kisah pahit yang selalu ingin dilupakan Amara Daft, cerita dibalik perjalanan hidupnya yang membuat Amara berjuang keras menjalani hari-hari dengan menyibukan diri dengan larut dalam dunia kerjanya hingga ia melupakan semua kenangan pahit untuk kesalahan yang telah ia perbuat di masa lalu..Tok ... tok ...tok ...Suara ketukan dari balik pintu ruang kerja Amara membuatnya tersentak kaget dan tersadar akan lamunan pahit yang masa lalunya."Iya, silahkan masuk.""Maaf Non, rapat sepuluh menit lagi akan di mulai," ucap Eva saat tiba di hadapan meja Amara"Apa semua sudah berkumpul?" tanya Amara tersenyum pada Eva"Manejer pemasaran dan manejer keuangan belum hadir di ruang meeting, saya telah menghubungi mereka agar bisa segera hadir sebelum jadwal yang ditentukan untuk meeting hari ini," jawab Eva membalas pertanyaan Amara Daft"Baikla! Jika semua telah berkumpul tolong beritahukan pada ku agar aku juga bisa segera keruang meeting, sekarang kau boleh
Malam hari nya Amara mulai menelpon Gaung."Orang tua dan Kakak ku, telah mengetahui kehamilan ku dan mereka menginginkan aborsi. Aku akan menghubungi mu lagi setelah aborsi telah selesai dilakukan." Ucap Amara saat mengetahui panggilannya terhubung. Amara pun mengakhiri panggilan nya tanpa mendengar jawaban dari Gaung***Dua hari kemudian setelah waktu aborsi di jadwalkan Kakak sepupu. Kakak mengantar Amara kerumah Kakak sepupu untuk bersama-sama ke rumah bidan senior yang akan melakukan tindakan aborsi, pukul sepuluh mereka tiba di rumah bidan Jean. Saat bidan Jean melihat kedatangan kami, Amara di ajak masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan diminta untuk berbaring diatas ranjang pemeriksaan. Semua telah di persiapkan, sepuluh menit kemudian bidan Jean, memasukan alat dan obat untuk melakukan tindakan aborsi, hampir setengah jam Amara berbaring diatas ranjang menahan rasa sakit." Sudah selesai, kita tunggu paling lambat dua kali dua puluh empa
Hari berlalu serasa cepat, usia kandungan Amara hampir lima bulan. Suara bising mulai sayup-sayup terdengar di telinganya tentang kehamilannya. Amara seakan-akan menjadi sorotan semua mata dan menjadi bahan gunjingan, saat ia berada di lingkungan sekolah, entah dari mana dan siapa yang menyebar tentang kehamilannya.Amara mulai merasa tidak nyaman, ia pun mulai aktif membolos dan menghindari semua teman-teman sekolah dan juga tiga sahabat yang sejak kelas satu selalu bersama nya. Timbul kecurigaan pada Cuing karena hanya Cuinglah yang mengetahui cerita tentang kehamilannya.Rasa kecewa membuat Amara memilih tidak ke sekolah, hampir sebulan sudah Amara memilih mengurung diri di rumah. Amara beralasan sedang masa tenang sekolah, kadang pula Amara berpura-pura berangkat dan kembali lagi ke kamarnya mengurung diri.***"Ra, nanti siang tolong ke bank, transfer uang bulanan kakak-kakakmu." Perintah mama pada Amara melihatnya keluar dari kamar"Jam berapa, M
Setelah tak lagi berkomunikasi Amara mulai kembali menghubungi Gaung. Saat ia mengetahui dirinya tak datang bulan, hanya dalam kurun waktu satu bulan, dalam dua kali berhubungan intim. Amara hamil, ia menyadari itu setelah selesai ujian semester."Malam ini kita harus bicara." Pesan singkat yang dikirim Amara pada Gaung"Apa masih ada yang perlu kita bicarakan!" Jawab singkat Gaung acuh tak acuh saat membalas pesan Amara "Ya, aku harap kau harus datang dan ini sangat penting." "Oke!"Pukul delapan malam Gaung sudah menunggu Amara di depan gang seperti janji mereka."Aku ada masalah." Ucap Amara saat telah berhadapan dengan Gaung."Masalah apa?" Tanya Gaung dengan raut wajah binggung tapi tetap cuek"Aku belum datang bulan.""Apa kau yakin dan apa hubungannya dengan ku?" Ucap Gaung seakan-akan tidak percaya untuk apa yang ia dengar dari bibir Amara"Sangat yakin, terakhir datang bulan dua minggu sebelum kit