Kisah Amara Daft sosok wanita cantik , Dirut yang baru diangkat dari sebuah perusahaan terbesar dan ternama yang bermasalah. TNcorp. Sementara Amara memulai tugas baru nya, ia menemukan dirinya terbenam di bawah sekian banyak laporan berbagai departemen di perusahan itu. Menemukan apa penyebab masalah adalah sebuah tantangan. TNcorp sebuah perusahaan ternama di salah satu kota berkembang yang sedang bermasalah, pabrik-pabriknya banyak ditutup, karyawan banyak yang di PHK dan pesaing utama TNcorp semakin kuat. Dewan Direksi berkumpul dan milih Amara Daft menjadi presiden sekaligus Dirut nya yang baru. Amara Daft memiliki rekor sukses. Ia telah menjadikan dan mengubah 3 perusahaan lain dari posisi bangkrut menjadi untung di bawah kepemimpinan nya. Amara Daft mempunyai kemampuan yang unik untuk menemukan inti permasalahan dan mengimplementasikan solusi-solusi yang efektif dan efisien. Ia dinamis, tidak ragu mengambil keputusan, positif, dan berani. Dewan yakin Amara adalah orang yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah TNcorp. Amara menawarkan 1 tahun kebebasan penuh untuk mengimplementasikan perubahan TNcorp ke arah yang lebih baik. Dewan menerima syarat itu. Tantangannya pun di mulai. Awal mula kembalinya kisah cinta Amara Daft bersama Gaung Sam sosok pria tampan berkarisma, disiplin, pintar yang secara misterius memperkenalkan diri nya sebagai pemberi informasi. Apakah Amara Daft mampu menyelesaikan tantangan nya merubah TNcorp menjadi lebih baik? Bagaimana kisah cinta Amara Daft dan Gaung Sam? Siapa sebenarnya Gaung Sam dalam hidup Amara?
view morePagi yang cerah untuk memulai aktifitas. Amara Daft mengeluarkan mobilnya dari garasi dan bergegas menuju kantor. Sementara ia memasuki lalulintas pagi ini, ia merasa bersemangat melalui prospek yang akan ia kerjakan hari ini.
Dalam perjalanan ia bayangkan strategi jangka pendek yang telah ia rumuskan untuk mengubah TNcorp menjadi lebih baik. Kemungkinan besar ia akan memberhentikan orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas situasi perusahaan saat itu.
Amara tau ia juga membutuhkan solusi jangka panjang untuk memastikan pertumbuhan perusahaan di masa depan. Sementara ia mendekati gedung TNcorp yang mengesankan itu untuk memulai hari pertama nya sebagai Dirut Baru. Ada suatu ide yang berkecamuk di benak nya.
Kalau tidak mengetahui apa yang salah, bagaimana mungkin bisa memperbaikinya. Amara Daft telah mempelajari laporan keuangan TNcorp dan ia curiga ada beberapa faktor penyebab nya.
Ketika tiba dikantornya Amara mulai dengan rencana awalnya untuk mencari penyebab masalah yang terjadi diperusahaan TNcorp. Ia menyapa sekretaris nya, Eva
"Selamat Pagi, Eva Tolong sampaikan pada direktur keuangan untuk bertemu dengan ku."
"Selamat pagi, Non. Baik akan saya sampaikan." Sahut Eva
Beberapa menit kemudian sosok pria beruban masuk ke ruangan nya. Amara menyapa Reyn dan kedua nya duduk
"Menurut anda kenapa TNcorp ini bermasalah?" Tanya Amara memulai obrolan mereka.
"Menurut saya ini adalah akibat dari kinerja pendahulu anda. Ia terlalu cepat berekspansi dan terlalu luas berdiversifikasi, ia memaksa kita untuk menggali pasar modal sedangkan reputasi kredit perusahaan sedang memburuk. Pembiayaan yang tinggi dan tidak ada nya keahlian membuat kita tidak bisa bersaing memenuhi ke butuhkan pelanggan." Kata Reyn
Penilaian Reyn hampir sama dengan pandangan Amara. Tetapi Amara tidak senang mendegar Reyn menyalahkan orang lain dalam memberi keterangan. Maka ia pun mengucapkan "Terimakasih." Dan mengantarkannya ke luar.
Amara pun menyampaikan pada sekretaris nya untuk memanggil wakil presiden
10 menit kemudian Tom, pria paruh baya telah menunggu di ruang tunggu depan ruangan Amara dengan gugup dan ketika masuk ke dalam ruang Amara, ia hanya terdiam menunggu Amara memulai percakapannya
"Tolong jelaskan apa masalah sebenarnya di TNcorp?" Tanya Amara
Tom merasa terancam dan menjadi tegang dibuat nya.
"Saya saya mewarisi banyak masalah ketika saya mengambil alih jabatan tugas wakil presiden. Namun, kondisi saat ini jauh lebih baik dari awal saya menerima jabatan ini." Tom pun menceritakan kisah nya secara detail.
Amara mendengarkan penjelasan Tom dengan serius. Tapi yang ia tidak mengerti mengapa departemen tidak bekerjasama untuk menyelesaikan masalah TNcorp. Ia pun mengucap "Terimakasih." Lalu mengantar Tom keluar dan kembali berkata pada Eva
"Tolong panggilkan wakil presiden".
Pitter tidaklah persis seperti ia perkirakan. Terbalik dari dua rekan yang sebelum nya telah bertemu Amara, Pitter lebih berani meledek-ledek dengan antusiasme.
"Mengapa TNcorp ini bermasalah?" Ucap Amara memulai pertanyaan yang sama pada Pitter
" Non, menurut saya masalah utama kita adalah kualitas produk yang buruk dan terlambat nya pengiriman. Banyak pelanggan kita yang mengharapkan pengiriman tepat waktu tapi kita berulang kali mengecewakan mereka. Karena dua masalah itu kita telah kehilangan pelanggan kita. Kami lah yang sering kena maki ketika pelanggan marah dan banyak produk cacat yang dikembalikan para pelanggan."
Komentar Pitter menyadarkan Amara akan masalah yang tengah di hadapi TNcorp. Ia ingin bertanya lebih banyak pada Pitter dan ia memutuskan untuk menunda pertanyaan nya.
"Terimakasih pak, atas masukan yang telah pak Pitter sampaikan." Ucap Amara dan mempersilahkan Pitter pergi.
Amara termenung, ia sadar bahwa ia membutuhkan detail lebih rinci dan informasi yang lebih bisa ia andalkan. Ia pun memanggil Eva ke ruangan nya
"Selama satu minggu, saya ingin melihat semua laporan yang masuk ke mejamu." Ucap Amara saat Eva menghampiri dan berdiri di depannya.
"Baik Non, dan ini adalah daftar orang yang ingin berjumpa dengan non." Ucap Eva Menyerah laporan pertemuan pada Amara
"Terima kasih, kecuali mendesak, saya memilih menjumpai mereka minggu depan, saya tidak mau di pusing kan dengan rapat selama seminggu ini." Setelah terdiam sejenak, Amara memandang Eva dan berkata, " saya mau anda membantu saya mengenali lebih jauh tentan perusahaan ini."
Eva tersenyum. "Akan saya usahakan sebaik nya. Bagaimanakah non ingin memulainya?" Tanya Eva
"Pertama tolong atur pak Ken untuk bertemu saya."
Eva mengangguk dan keluar sebentar dan kemudian kembali membawa tumpukan berkas lalu meletakan di meja Amara
"Silahkan membaca!" Kata Eva dengan senyum simpatik
Satu jam kemudian Ken tiba
"Saya harap anda lah yang bisa membantu saya." Ucap Amara saat Ken telah duduk berhadapan dengan nya
"Apa yang non butuhkan?" Tanya Ken
"Saya butuh informasi tentang produk, pelayanan, pelanggan dan pemasaran kita."
"Ijinkan saya tulis dulu kategori informasi yang non butuhkan, dan nanti dengan senang hati akan saya siapkan laporan nya untuk non." Kata Ken
"Pertama saya butuh laporan keuangan semua unit masing-masing pabrik. Kedua, saya butuh informasi spesifik operasi kita dan kualitas produk menurut persepsi pelanggan. Ketiga, saya ingin tau penjualan dan bagaimana produk kita dibanding pesaing. Keempat saya ingin mengetahui harga unit dan biaya produk secara detail."
Ken menulis semua permintaan Amara, semakin panjang daftar nya wajah nya semakin serius lalu bertanya
"Apa non ingin mengetahui semua informasi ini dari masing-masing pabrik?"
"Tentu." Ucap Amara santai
"Saya coba yah non." Kata Ken ragu
"Kapan?" Amara kembali bertanya
"Saya akan mempelajari nya dulu. Mungkin beberapa minggu. Tidak tau juga saya tidak bisa memastikan."
"Tetapi saya ingin informasi nya besok!" Tegas Amara
"Mustahil non, menyusun laporan seperti ini dalam waktu singkat. Non kan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum pernah diajukan orang sebelum nya. Jadi saya belum siap memberi jawaban instan."
"Jadi selama ini Anda belum pernah memberikan informasi seperti ini? Apa tidak ada laporan yang bisa saya lihat?"
"Ada, saya berencana mengambil informasinya dari berbagai laporan, lalu dirangkum dan itu akan memakan waktu yang lama sekali."
"Ya sudah Tolong beri saya laporan apa ada nya dulu." Ucap Amara
"Ok! Kalau begitu besok sudah bisa saya serahkan." Ucap Ken menjabat tangan Amara lalu keluar.
Amara menyusun jadwal di kalender nya lalu keluar ke tempat Eva.
"Tolong panggilakan Luck, manajer SDM."
10 menit kemudian Luck tiba dan Amara mempersilahkan wanita itu.
"Kita sama-sama tahu bahwa sumber daya manusia yang menjadikan perusahaan ini sukses atau tidak, saya ingin mengenal orang-orang yang terlibat dan termotivasikan untuk bekerja menjadi team dan saya butuh bantuan anda." Ucap Amara memulai obrolan
"Apa yang bisa saya bantu?" Ucap Luck tersenyum
"Saya butuh informasi tentang orang-orang kita. Mencakup jumlah dan data diri karyawan, upah, prestasi dan bagaimana perusahaan memberi imbalan atas prestasi tersebut?"
Luck binggung dan bertanya. " Mengapa non mau memberi imbalan kepada orang-orang walaupun perusahaan sedang permasalah?"
"Saya tau perusahaan merugi. Tetapi bukan berarti tidak ada yang berprestasi bukan? Saya mau mengenal semua bukan hanya sekedar mereka-mereka yang beruntung diekspos. Saya ingin mengetahui siapa yang benar-benar layak diakui."
"Non menginginkan seluruh informasi itu dari saya?" Luck bertanya
"Siapa lagi kalau bukan anda? Anda tentunya lebih tau orang-orang kita dibanding yang lain."
Luck binggung. Amara memperhatikan wajah Luck dan sadar ia menuntut terlalu banyak.
"Tolong kumpul kan saja informasi sebisa Anda, nanti kita lihat bagaimana jadi nya."
"Ok!" Luck setuju tetapi ragu. "Kapan?"
"Besok." Kata Amara
"Saya coba ya non, apa yang bisa saya hasilkan besok sore."
"Boleh." Ucap Amara mengantar Luck ke luar ruangan nya.
***
Ketika Amara kembali dari makan siang, ia melihat tumpukan kertas diatas meja tulis nya.
"Apa ini? Tanya nya pada Eva
"Itu semua laporan pertama yang masuk siang ini. Dan sesuai pemintaan non saya letakan semua nya di meja non." Jawab Eva
"Terima kasih. Kau boleh pergi."
Amara duduk dan mulai membuka dan membaca semua surat-surat tersebut. Hampir setengah tumpukan ia baca, ia menemukan sebuah surat yang aneh, bunyi surat itu. "Yang terhormat nona Amara Daft : saya bisa membantu nona, memecahkan masalah informasi yang nona butuhkan." Amara mulai tertawa geli dan melempar surat itu ke tempat sampah dan kembali membaca laporan yang lain nya
Sepuluh menit kemudian, Amara kembali mencari surat yang di buang nya tadi
"Bagaimana orang ini mengetahui aku punya masalah informasi?" Amara bertanya dalam hati. Ia kembali membaca salam hormat "pemberi informasi." Amara kembali membuang surat itu sambil menghela napas panjang. "Seandai nya saja di tanda tangani oleh manusia super." Ia pun tersenyum sinis
Amara menghabiskan sisa hari nya hanya dengan membaca laporan.
Amara yang teburu-buru membuat para karyawan merasa heran, Amara Daft dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana juga disiplin, entah apa yang membuatnya tiba-tiba meninggalkan kantor tanpa memperdulikan meeting yang masih berlanjut dengan para manejer.Gaung Sam yang juga melihat tingkah aneh Amara Daft dengan wajah sedikit memuat bergegas mengejarnya, firasatnya mengatakan apa yang terjadi berhubungan dengan putri mereka. Saat keluar dari pintu kantor Amara Daft sudah berlalu dengan mobilnya, Gaung Sam segera menghubungi salah satu kenalannya yang bekerja di bandara untuk mengecek daftar penumpang untuk hari ini.Setelah itu Gaung Sam kembali keruang meeting untuk menyelesaikan pembahasan dengan para manejer***Pukul empat sore Amara tiba di kota A, kota dimana putri semata wayangnya melanjutkan studi, ia bergegas menuju klinik asrama Putrinya setelah menghubungi guru pembimbing akademi.Hampir sejam perjalanan Amara tiba di Klinik asrama d
Saat meeting Sang Pemberi Informasi sering kali mencuri pandang pada Amara Daft. Amara Daft sama sekali tifak memperdulikan kehadiran Sang Pemberi Informasi, ia hanya fokus pada pembahasan meeting saat itu dan berharap masalah TNcorp bisa cepat terselesaikan agar ia dapat segera mengakhiri kerjasama bersama Sang Pemberi Informasi.Waktu menunjukan pukul dua belas siang hari meeting bersama para manejer dan Sang Pemberi Informasi diakhiri dengan perjamuan makan siang bersama, Eva mempersilahkan semua untuk menyantap makan siang yang telah tersedia sebelum mereka melanjutkan kegiatan mereka pada saat itu. Amara Daft memilih kembali ke ruang kerjanya dan menyantap makan siangnya disana, ia ingin menghindari Sang Pemberi Informasi, namun tanpa ia sadari Sang Pemberi Informasi mengikuti langkahnya keruangan kerjanya dan membuat Amara Daft tudak bisa lagi menghindarinya."Apa kau harus seperti ini? Jika kau pikir kau dapat menghindari ku, maka ku pastikan pada mu, aku akan menca
Kisah pahit yang selalu ingin dilupakan Amara Daft, cerita dibalik perjalanan hidupnya yang membuat Amara berjuang keras menjalani hari-hari dengan menyibukan diri dengan larut dalam dunia kerjanya hingga ia melupakan semua kenangan pahit untuk kesalahan yang telah ia perbuat di masa lalu..Tok ... tok ...tok ...Suara ketukan dari balik pintu ruang kerja Amara membuatnya tersentak kaget dan tersadar akan lamunan pahit yang masa lalunya."Iya, silahkan masuk.""Maaf Non, rapat sepuluh menit lagi akan di mulai," ucap Eva saat tiba di hadapan meja Amara"Apa semua sudah berkumpul?" tanya Amara tersenyum pada Eva"Manejer pemasaran dan manejer keuangan belum hadir di ruang meeting, saya telah menghubungi mereka agar bisa segera hadir sebelum jadwal yang ditentukan untuk meeting hari ini," jawab Eva membalas pertanyaan Amara Daft"Baikla! Jika semua telah berkumpul tolong beritahukan pada ku agar aku juga bisa segera keruang meeting, sekarang kau boleh
Malam hari nya Amara mulai menelpon Gaung."Orang tua dan Kakak ku, telah mengetahui kehamilan ku dan mereka menginginkan aborsi. Aku akan menghubungi mu lagi setelah aborsi telah selesai dilakukan." Ucap Amara saat mengetahui panggilannya terhubung. Amara pun mengakhiri panggilan nya tanpa mendengar jawaban dari Gaung***Dua hari kemudian setelah waktu aborsi di jadwalkan Kakak sepupu. Kakak mengantar Amara kerumah Kakak sepupu untuk bersama-sama ke rumah bidan senior yang akan melakukan tindakan aborsi, pukul sepuluh mereka tiba di rumah bidan Jean. Saat bidan Jean melihat kedatangan kami, Amara di ajak masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan diminta untuk berbaring diatas ranjang pemeriksaan. Semua telah di persiapkan, sepuluh menit kemudian bidan Jean, memasukan alat dan obat untuk melakukan tindakan aborsi, hampir setengah jam Amara berbaring diatas ranjang menahan rasa sakit." Sudah selesai, kita tunggu paling lambat dua kali dua puluh empa
Hari berlalu serasa cepat, usia kandungan Amara hampir lima bulan. Suara bising mulai sayup-sayup terdengar di telinganya tentang kehamilannya. Amara seakan-akan menjadi sorotan semua mata dan menjadi bahan gunjingan, saat ia berada di lingkungan sekolah, entah dari mana dan siapa yang menyebar tentang kehamilannya.Amara mulai merasa tidak nyaman, ia pun mulai aktif membolos dan menghindari semua teman-teman sekolah dan juga tiga sahabat yang sejak kelas satu selalu bersama nya. Timbul kecurigaan pada Cuing karena hanya Cuinglah yang mengetahui cerita tentang kehamilannya.Rasa kecewa membuat Amara memilih tidak ke sekolah, hampir sebulan sudah Amara memilih mengurung diri di rumah. Amara beralasan sedang masa tenang sekolah, kadang pula Amara berpura-pura berangkat dan kembali lagi ke kamarnya mengurung diri.***"Ra, nanti siang tolong ke bank, transfer uang bulanan kakak-kakakmu." Perintah mama pada Amara melihatnya keluar dari kamar"Jam berapa, M
Setelah tak lagi berkomunikasi Amara mulai kembali menghubungi Gaung. Saat ia mengetahui dirinya tak datang bulan, hanya dalam kurun waktu satu bulan, dalam dua kali berhubungan intim. Amara hamil, ia menyadari itu setelah selesai ujian semester."Malam ini kita harus bicara." Pesan singkat yang dikirim Amara pada Gaung"Apa masih ada yang perlu kita bicarakan!" Jawab singkat Gaung acuh tak acuh saat membalas pesan Amara "Ya, aku harap kau harus datang dan ini sangat penting." "Oke!"Pukul delapan malam Gaung sudah menunggu Amara di depan gang seperti janji mereka."Aku ada masalah." Ucap Amara saat telah berhadapan dengan Gaung."Masalah apa?" Tanya Gaung dengan raut wajah binggung tapi tetap cuek"Aku belum datang bulan.""Apa kau yakin dan apa hubungannya dengan ku?" Ucap Gaung seakan-akan tidak percaya untuk apa yang ia dengar dari bibir Amara"Sangat yakin, terakhir datang bulan dua minggu sebelum kit
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments