Hari ini Katrina mengajak Yura memasak makanan bersama di dapur untuk makan malam mereka nanti.
"Kenapa tidak memesan makanan saja Trina, kan lebih simpel? Tidak usah repot-repot memasak?" keluh Yura yang kebetulan memang tidak bisa memasak. Kini dia diminta Katrina untuk mengupas bawang merah. Meski sudah di ajarkan berkali-kali, tapi Yura tetap saja kesulitan.
"Aku sudah biasa memasak sendiri. Reyhan lebih suka memakan masakanku dari pada harus membeli di luar," sahut Katrina santai sambil terus mengaduk-aduk sup ayam di panci. Dia melirik ke arah Yura yang baru saja mengelap air matanya yang meleleh. "Kenapa menangis Yura?" tanyanya bingung.
"Aku juga tidak tahu, padahal aku tidak ingin menangis. Tapi mataku
Semoga suka, jangan lupa vote dan koment ya...
Malam sudah semakin larut. Katrina, Reyhan dan Akmal sudah sejak tadi masuk ke dalam kamar. Sementara Seo Jun dan Yura masih asik menonton televisi di ruang tengah. "Kamu tidak mengantuk Yura?" tanya Seo Jun pada Yura yang kini sedang tidur di karpet lantai bersamanya. Yura asik mengemil snack ringan. Yang menjadi kebiasaannya jika sedang menonton Tv. "Tidak. Aku masih mau nonton. Kalau kakak mau tidur, duluan saja. Nanti aku menyusul," jawab Yura cuek. Seo Jun mendengus kesal.Yura ini ternyata tidak peka sekali! "Ayo kita ke atas, masa aku di suruh tidur sendiri. Di sini dingin tidak ada selimut," ucap Seo Jun lagi mencari al
Katrina terpaku di dalam kamar mandi. Dia terus memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Sebuah bra berenda berwarna hitam dengan G-string berwarna senada dilengkapi tali temali yang saling mengaitkan dari atas dan bawah satu sama lain serta stoking jala hitam sebatas pangkal paha penuh dengan tali rumit yang melilit hingga sebatas pinggang, terlihat sangat pas melekat di tubuhnya yang ramping. Belum lagi sebuah kalung hitam berbahan kawat yang bila di pakai ukurannya persis dengan lingkaran leher Katrina. Awalnya terasa sedikit mencekik, tapi lama kelamaan Katrina mulai terbiasa, meski agak sedikit mengganggu dan risih. Jujur, Katrina kesulitan memakai semuanya tadi. Bahkan tali-tali itu rasanya ingin dia gunting saja, tapi sayangnya dia tidak melakukannya karena dia tidak ingin mengecewakan suaminya. Sampai akhirnya Katrina membutuhkan waktu hampir setengah jam hingga dia benar-benar bisa memakai
Mentari pagi kian merangkak naik dan sinarnya menyerbu masuk menerobos dinding berlapis kaca, dari arah balkon sebuah hotel berbintang lima. Seorang wanita dengan tubuh polos berbalut selimut putih terbangun dari tidurnya. Dia menoleh ke sisi kiri tempat tidur, di mana seorang pria masih terbuai dalam mimpi indahnya. Wanita itu tersenyum tipis. Dia memangku kepalanya dengan sebelah tangan. Matanya sibuk menelaah wajah tampan pria itu, yang kini tidur dalam posisi setengah miring menghadap ke arah si wanita. Bahkan sebelah tangan pria itu terlihat masih bertengger manis di atas perut wanitanya. Posisinya belum berubah. Sepanjang malam ini, Seo Jun tertidur sambil terus memeluk Yura. Setelah mereka asik bergumul dalam permainan panas nan menggairahkan tadi malam. Pengalaman baru bagi Seo Jun saat dia merasakan betapa nikmatnya hubungan sex. Membuatnya ketagihan hing
Seorang laki-laki sedang santai menikmati rebahannya di atas ranjang tempat tidurnya yang empuk. Sebelah tangannya memegang sebotol wiski yang menjadi minuman favoritnya akhir-akhir ini. Sebotol wiski dengan harga yang sangat fantastis. Kekayaan dan kekuasaan sang Ayah yang luar biasa membuatnya tak tahu lagi harus membuang-buang uangnya untuk apa. Sejak dia kecil Jimmy selalu hidup dalam gelimang harta ke dua orang tuanya. Apapun yang dia inginkan selalu terpenuhi. Meski dirinya sempat minder atas penampilannya yang tidak sempurna hingga membuatnya menjadi bahan olok-olok kawan seusianya. Masa kecil dan remaja Jimmy bisa dibilang suram. Hingga akhirnya dia menyetujui saran sang ayah untuk melakukan operasi plastik untuk merubah keseluruhan bentuk wajahnya. Dan jadilah dia seorang Jimmy yang baru. Jimmy yang selalu di elu-elukan oleh s
Sesampainya di rumah, Reyhan langsung berjalan ke arah kamar dan mengunci pintu itu dari dalam. Dia melihat ke sekeliling area kamarnya. Brengsek! Laki-laki bernama Jimmy itu mau bermain-main denganku rupanya? Reyhan terus memperhatikan sudut demi sudut kamarnya secara detail. Dia harus menemukan benda terkutuk itu. Kamera cctv yang sudah di pasang Jimmy di kamarnya. Reyhan sudah mengetahui semuanya. Hana sudah memberi tahukan mengenai semua kebusukan Jimmy padanya. Nyatanya, Jimmy itu memang laki-laki sakit jiwa. Tapi, Reyhan juga bukan laki-laki bodoh. "Kak, kenapa pintunya di kunci? Aku mau masuk?" teriak Katrina dari luar.
Goh Kun Ling baru saja mendapat teguran keras dari pemerintah Korea atas terkuaknya berita mengenai ancaman yang telah dilakukan anaknya Jimmy terhadap anak dari seorang pejabat negara di Indonesia.Keamanan warga negara asing di Korea jelas menjadi tanggung jawab penuh pemerintahan korea. Terlebih karena Reyhan bukan warga biasa. Pihak KBRI di Seoul sudah melayangkan surat pernyataan tuntutan atas ketidaknyamanan yang di alami warga negaranya sebagai turis asing di Korea. Hal itu jelas berpengaruh buruk bagi nama baik negri ginseng tersebut. Terlebih atas pernyataan yang di buat langsung oleh Bapak Wibowo Hadi Sastro Sudiro di Indonesia yang berbicara dihadapan pers mengenai ancaman dan teror yang telah di terima oleh anaknya yang kini berada di Korea."Saya tidak akan tinggal diam jika sampai terjadi sesuatu menimpa anak dan menantu saya yang saat ini berada di Busan. Pemerintahan Indonesia akan segera mengambil tindakan tegas demi melin
Sebuah gedung tua berlantai tiga yang kondisinya sudah terbengkalai terlihat dari kejauhan.Seorang wanita berjalan mengendap-endap melewati rerimbunan pohon-pohon besar disekitarnya, serta rerumputan liar sebatas dada yang memuluskan rencananya untuk bisa memasuki gedung itu tanpa harus ketahuan oleh beberapa orang yang terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.Hingga setelahnya dia menaiki tangga darurat di sisi kiri gedung yang terlihat sepi dari para penjaga itu. Karena kebanyakan dari mereka berkumpul di satu sudut pintu utama.Wanita itu kini mulai berjalan menyusuri beberapa koridor rumah sakit jiwa gonjiam yang konon katanya berhantu. Itulah sebabnya bangunan tua itu, kini tidak terurus semenjak terjadinya insiden berdarah pembunuhan sadis oleh dokter yang bekerja di rumah sakit itu sendiri.Amarah telah menguasai dirinya. Hingga membuatnya tidak lagi takut pada apapun. Kematian Ibunya menjadi alasa
Katrina berhasil meloloskan diri dari pantauan Pak Satoshi saat dirinya tadi pura-pura meminta izin ke toilet. Namun, kini dia kebingungan harus ke mana. Sebab jejak Reyhan berserta rombongan sudah tidak ada di parkiran bandara. Hingga setelahnya, Katrina mencoba kembali menghubungi Yura. Nyatanya, belum sempat Katrina memencet tombol panggil, Yura sudah lebih dulu meneleponnya. "Halo Yura? Kamu di mana sekarang? Kenapa sulit sekali menghubungimu?" cecar Katrina panik. Dia terus berjalan keluar area Bandara sebelum ada yang memergokinya berkeliaran bebas. "Aku dan Seo Jun di sekap oleh Jimmy, Trina. Sekarang aku sendirian, di hutan. Aku tidak tahu lagi harus kemana. Aku