Share

BAB 32

"Cieee .... yang dilamar Ayang!" Euis menggoda Indah yang memperlihatkan cincin di jari manisnya.

"Ini cincin dapat dari makanan tadi waktu di kampung bambu," jawab Indah sambil mencubit pipi adiknya.

"Mana ada cincin di makanan?" Euis mengeringkan matanya.

"Beneran, Is. Kalau ngga percaya tanya saja sama Kang Milan!"

"Euis ngga percaya. Teteh itu di kerjain sama Kang Milan!"

"Yee, Euis ngga percaya. Kata Kang Milan, ada temanya yang makan di sana terus dapat hadiah cincin."

"Coba Euis lihat cincinnya." Euis menatap Indah yang langsung melepaskan cincin dari jari manisnya.

Dengan seksama Euis memperhatikan cincin milik kakaknya. "Tuh, kan, Teteh ngga percaya sama Euis!"

"Maksud Euis?" Indah, Bu Diah dan Pak Indra menatap Euis yang sedang senyum-senyum.

"Tuh, masa iya cincin hadiah ada namanya." Euis memperlihatkan tulisan yang berada di bagian dalam cincin.

"Iya, Sayang. Tuh ada tulisan Indah & Milan." Bu Diah mendekatkan cincin pada Indah.

"Berarti Indah dikerjain Kang Milan, ya, Bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status