Share

24. Pendarahan

Semua heboh melihat Hilmi yang tiba-tiba pingsan. Kompor dimatikan, aktifitas semua berhenti karena pingsannya Hilmi. Ada yang benar-benar khawatir hingga heboh, ada yang hanya sebatas melihat dan berlalu lagi. Ada juga yang tak peduli sama sekali, walau hanya sekedar melihat kondisinya saat ini. Hilmi di gotong oleh beberapa ibu-ibu dan di baringkan di atas tikar yang sudah di gelar di lantai ruang tengah.

Ummi Zakia mengambil minyak kayu putih yang ada di dalam kamarnya lalu mengoleskan di perut Hilmi serta bagian bawah hidungnya. Ada yang mengipas Hilmi, Ada juga yang memijat kaki Hilmi. Ada pula sebagian yang melanjutkan pekerjaan yang tadi sempat tertunda.

Hampir satu jam, Hilmi tak jua sadarkan diri membuat yang ada di sana semakin khawatir, apalagi kondisi Hilmi saat ini sedang hamil muda. Mereka takut terjadi apa-apa pada kandungan wanita yang sudah tak punya suami tersebut.

"Bagaimana ini, Ummi?" tanya Bu Rahmi yang sedari tadi menemani ummi Zakia yang menunggui kesadaran Hil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status