Share

Episode 02

Namaku adalah Gebbie dan ciuman pertamaku dicuri oleh si bedebah ini!." Batin Gebbie.

"Ini...ini...di luar kendaliku. Orang-orang aku tidak akan menyelidikinya tapi kau tidak bisa memberitahu siapapun tentang hal ini." Kata pria muda dan dan berjalan meninggalkan Gebbie yang masih terdiam membisu itu.

Sontak saja Gebbie menghentikan pria muda itu pergi. Pria muda itu berbalik dan berkata, "Apa kau ingin minta tanda tanganku?" Kata pria muda itu.

"Apa?!!" Gebbie kesal dan wajahnya memerah.

"Bagaimana jika aku memberikanmu tanda tanganku?" Kata pria muda itu sambil mengeluarkan buku kecil dan sebuah pena lalu menulis sesuatu dan di berikan pada Gebbie.

Gebbie tampak binggung dengan apa yang di lakukan oleh pria muda itu. Pria muda itu dengan santainya berjalan hendak meninggalkan Gebbie, nanum lagi-lagi ia di hentikan oleh Gebbie.

Dengan santainya pria itu berkata pada Gebbie, "Jika kau ingin berfoto bersama, aku khawatir hari ini bukanlah hari yang baik." Katanya.

Gebbie menjadi semakin kesal dan ia merobek kertas kecil yang di berikan oleh pria itu lalu melemparnya di wajah tampan pria itu.

"Apa kau tahu, bahwa ini....!"

Belum sempat Gebbie mengakhiri kata-katanya, ia menampar wajah pria itu dengan sangat keras.

"Hey! Apa yang kau lakukan?" Ucap pria itu terkejut.

"Ohh! Jadi kau adalah selebritis besar itu?" Ucap Gebbie sambil menarik kerak baju pria itu.

"Lalu?" Kata pria itu.

"Mike, benar bukan?" Ucap Gebbie dengan mata melotot.

"Oleh karena itu, bisakah kau melepaskan aku?" Kata Mike.

Gebbie terpaksa melepaskan tangannya dari leher Mike.

"Tasku di ambil oleh seseorang, bisakah kau seseorang yang memiliki reputasi besar membantuku mendapatkan tasku kembali?" Kata Gebbie.

"Hmmmmm!" Gumam Mike.

"Jika kau membantu aku, kita bisa melupakan semua yang telah terjadi." Kata Gebbie.

"Apa hubungannya denganku?" Kata Mike sambil menatap serius Gebbie.

Gebbie lalu mengeluarkan jurus andalan, ia menangis dan hal itu membuat Mike merasa terganggu dan khawatir jika ada orang yang melihatnya.

"Ah sial, aku memiliki nasib buruk! Saat ini aku tidak punya uang, dan aku kelaparan, aku juga di kejar-kejar orang!" Tangis Gebbie.

Mike segera menghampiri Gebbie dan meraihnya agar ia berdiri lalu berusaha membuat Gebbie diam.

"Selain itu ciuman pertamaku di curi oleh pria pengganggu ini!" Teriak Gebbie.

"Oke-oke! Jangan menangis, aku setuju untuk membantumu, oke?" Bujuk Mike.

"Oke! Baiklah, aku akan mempercayaimu kali ini." Kata Gebbie lega.

Mike kesal dan melototi Gebbie merasa ia telah di tipu namun ia tak berdaya.

"Kamu...!" Gumam Mike.

"Apa?" Gebbie balas melototi Mike.

Sebelum Mike berbicara, Gebbie tak memberi kesempatan Mike untuk berbicara.

"He kau! Beberapa saat yang lalu kau sudah setuju." Kata Gebbie.

"Bagaimana kau bisa menipu aku?" Bentak Mike.

"Aku tidak menipumu!" Kata Gebbie.

Mike tidak mempercayai kata-kata Gebbie.

"Lihat tas ini memang bukan milikku, dan juga aku sudah mencoba memanggil orang itu tapi tidak ada jawaban." Kata Gebbie meyakinkan Mike.

Gebbie mengeluarkan isi tas itu dan mengambil sebuah ponsel di dalamnya.

"Liat ponsel ini benar-benar bukan milikku." Kata Gebbie memperlihatkan ponsel itu pada Mike.

"Bukankah ini ponsel milik Marthen?" Gumam Mike.

Mike berpikir sejenak dan mulai memikirkan rencana licik.

"Ayah, jika kau benar-benar ingin aku menghadiri pernikahanmu, maka aku akan memberimu kejutan besar." Batin Mike.

Kemudian Mike berpura-pura menelfon menggunakan ponsel itu dan berbicara panjang lebar.

"Apa katanya?" Tanya Gebbie setelah Mike selesai berbicara.

"Sikap orang ini, tampaknya sangat buruk, itu sebabnya aku memberitahumu untuk jangan pergi." Kata Mike menakut-nakuti Gebbie.

"Lalu mengapa kau tidak ikut denganku? Bukankah kau selebritis besar?" Kata Gebbie dengan senyuman licik di wajahnya.

"Ya, itu memang benar." Kata Mike mulai berpikir.

"Mereka pasti akan mendengarkan mu. Aku mohon." Gebbie memohon.

"Baiklah, karena sudah seperti ini, maka mau tidak mau aku harus mau." Kata Mike.

"Terima kasih." Ucap Gebbie sambil tersenyum manis.

Mike mengambil tas itu dan membawah Gebbie ke pemilik tas itu.

Beberapa waktu kemudian, mereka tiba di rumah pemilik tas itu.

"Itu dia, disana." Ucap Gebbie sambil menunjuk seseorang.

Segera Mike menemui orang itu.

"Tunggu sebentar, jangan bicara dulu, yang di tanganmu itu adalah tasnya, kan?" Ucap Mike.

"Ya! Lalu apa?" Jawab Marthen sambil melihat ke arah Gebbie.

"Kau harus berpikir dengan hati-hati, jangan bertindak rasional." Ucap Mike sambil menatap tajam Marthen.

"Jadi, apa yang kalian berdua inginkan?" Tanya Marthen.

Gebbie kesal dan berkata, "Sekarang, aku lihat betapa menyesatkannya dirimu! Aku tidak pernah berpikir kau akan seperti ini, kau tidak memiliki kesopanan padaku, tapi kau tidak bisa melecehkan orang ini, lihatlah! Dia ini bintang top yang di cintai jutaan orang. Apa kau tidak tau bagaimana teror para penggemarnya? Mereka akan melacak dirimu secara online dan membuatmu rata dengan tanah. " Ucap Gebbie panjang lebar pada Marthen.

Mike dan Marthen saling bertatapan tanpa sepatah katapun.

"Aku benar kan, Mike?" Kata Gebbie sambil berbalik menatap Mike.

"Ah, benar." Jawab Mike.

"Jadi mau tidak mau, aku harus mengembalikan tas ini, ya sayang sekali." Kata Marthen.

"Tentu saja." Jawab Gebbie tegas.

"Ambillah!" Kata Marthen dan melempar tas itu pada Mike.

Gebbie tersenyum senang mengetahui tasnya telah kembali.

"Jika kau tidak ingin informasimu di ketahui, cepatlah pergi." Kata Mike pada marthen.

Marthen pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ini adalah hari keberuntungan mu, kamu berani bermain-main dengan gadis seperti aku, huh?" Teriak Gebbie.

Gebbie lalu mengambil tasnya dari Mike, tapi Mike tidak memberikannya.

"Hey! Itu tasku." Kata Gebbie.

"Butuh banyak waktu untuk mengembalikan tas ini, bagaimana bisa menyerahkannya padamu?" Ucap Mike.

"Lalu apa yang kau inginkan?" Tanya Gebbie.

"Tolong bantu aku." Pinta Mike.

"Bantu apa?" Tanya Gebbie.

"Aku akan menghubungimu nanti, berikan aku nomormu." Ucap Mike.

Sambil mengerucutkan keningnya Gebbie memberikan nomor teleponnya pada Mike demi mendapatkan tasnya kembali dan berjanji akan membalas Mike jika dia membutuhkan. Setelah ia merasa Gebbie tidak berbohong ia mengembalikan tas itu dan membiarkan Gebbie pergi.

Setibanya Gebbie di rumah, ia bertemu dengan ibu tirinya Lisa, dan juga saudara tirinya Lilis yang sedang asyik makan ayam goreng sambil menonton TV.

"Aku pulang." Sapa Gebbie.

Melihatnya datang, mereka langsung mengingatkannya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah dengan lebih lagi, termasuk mencuci piring dan mengambil baju laundry yang lupa ia kerjakan.

"Eh kau, lain kali, cuci piring yang benar!" protes ibu tirinya.

Bersambung...👉

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status