Share

Episode 02

Author: Ningsi kaho
last update Last Updated: 2024-04-07 09:37:32

Namaku adalah Gebbie dan ciuman pertamaku dicuri oleh si bedebah ini!." Batin Gebbie.

"Ini...ini...di luar kendaliku. Orang-orang aku tidak akan menyelidikinya tapi kau tidak bisa memberitahu siapapun tentang hal ini." Kata pria muda dan dan berjalan meninggalkan Gebbie yang masih terdiam membisu itu.

Sontak saja Gebbie menghentikan pria muda itu pergi. Pria muda itu berbalik dan berkata, "Apa kau ingin minta tanda tanganku?" Kata pria muda itu.

"Apa?!!" Gebbie kesal dan wajahnya memerah.

"Bagaimana jika aku memberikanmu tanda tanganku?" Kata pria muda itu sambil mengeluarkan buku kecil dan sebuah pena lalu menulis sesuatu dan di berikan pada Gebbie.

Gebbie tampak binggung dengan apa yang di lakukan oleh pria muda itu. Pria muda itu dengan santainya berjalan hendak meninggalkan Gebbie, nanum lagi-lagi ia di hentikan oleh Gebbie.

Dengan santainya pria itu berkata pada Gebbie, "Jika kau ingin berfoto bersama, aku khawatir hari ini bukanlah hari yang baik." Katanya.

Gebbie menjadi semakin kesal dan ia merobek kertas kecil yang di berikan oleh pria itu lalu melemparnya di wajah tampan pria itu.

"Apa kau tahu, bahwa ini....!"

Belum sempat Gebbie mengakhiri kata-katanya, ia menampar wajah pria itu dengan sangat keras.

"Hey! Apa yang kau lakukan?" Ucap pria itu terkejut.

"Ohh! Jadi kau adalah selebritis besar itu?" Ucap Gebbie sambil menarik kerak baju pria itu.

"Lalu?" Kata pria itu.

"Mike, benar bukan?" Ucap Gebbie dengan mata melotot.

"Oleh karena itu, bisakah kau melepaskan aku?" Kata Mike.

Gebbie terpaksa melepaskan tangannya dari leher Mike.

"Tasku di ambil oleh seseorang, bisakah kau seseorang yang memiliki reputasi besar membantuku mendapatkan tasku kembali?" Kata Gebbie.

"Hmmmmm!" Gumam Mike.

"Jika kau membantu aku, kita bisa melupakan semua yang telah terjadi." Kata Gebbie.

"Apa hubungannya denganku?" Kata Mike sambil menatap serius Gebbie.

Gebbie lalu mengeluarkan jurus andalan, ia menangis dan hal itu membuat Mike merasa terganggu dan khawatir jika ada orang yang melihatnya.

"Ah sial, aku memiliki nasib buruk! Saat ini aku tidak punya uang, dan aku kelaparan, aku juga di kejar-kejar orang!" Tangis Gebbie.

Mike segera menghampiri Gebbie dan meraihnya agar ia berdiri lalu berusaha membuat Gebbie diam.

"Selain itu ciuman pertamaku di curi oleh pria pengganggu ini!" Teriak Gebbie.

"Oke-oke! Jangan menangis, aku setuju untuk membantumu, oke?" Bujuk Mike.

"Oke! Baiklah, aku akan mempercayaimu kali ini." Kata Gebbie lega.

Mike kesal dan melototi Gebbie merasa ia telah di tipu namun ia tak berdaya.

"Kamu...!" Gumam Mike.

"Apa?" Gebbie balas melototi Mike.

Sebelum Mike berbicara, Gebbie tak memberi kesempatan Mike untuk berbicara.

"He kau! Beberapa saat yang lalu kau sudah setuju." Kata Gebbie.

"Bagaimana kau bisa menipu aku?" Bentak Mike.

"Aku tidak menipumu!" Kata Gebbie.

Mike tidak mempercayai kata-kata Gebbie.

"Lihat tas ini memang bukan milikku, dan juga aku sudah mencoba memanggil orang itu tapi tidak ada jawaban." Kata Gebbie meyakinkan Mike.

Gebbie mengeluarkan isi tas itu dan mengambil sebuah ponsel di dalamnya.

"Liat ponsel ini benar-benar bukan milikku." Kata Gebbie memperlihatkan ponsel itu pada Mike.

"Bukankah ini ponsel milik Marthen?" Gumam Mike.

Mike berpikir sejenak dan mulai memikirkan rencana licik.

"Ayah, jika kau benar-benar ingin aku menghadiri pernikahanmu, maka aku akan memberimu kejutan besar." Batin Mike.

Kemudian Mike berpura-pura menelfon menggunakan ponsel itu dan berbicara panjang lebar.

"Apa katanya?" Tanya Gebbie setelah Mike selesai berbicara.

"Sikap orang ini, tampaknya sangat buruk, itu sebabnya aku memberitahumu untuk jangan pergi." Kata Mike menakut-nakuti Gebbie.

"Lalu mengapa kau tidak ikut denganku? Bukankah kau selebritis besar?" Kata Gebbie dengan senyuman licik di wajahnya.

"Ya, itu memang benar." Kata Mike mulai berpikir.

"Mereka pasti akan mendengarkan mu. Aku mohon." Gebbie memohon.

"Baiklah, karena sudah seperti ini, maka mau tidak mau aku harus mau." Kata Mike.

"Terima kasih." Ucap Gebbie sambil tersenyum manis.

Mike mengambil tas itu dan membawah Gebbie ke pemilik tas itu.

Beberapa waktu kemudian, mereka tiba di rumah pemilik tas itu.

"Itu dia, disana." Ucap Gebbie sambil menunjuk seseorang.

Segera Mike menemui orang itu.

"Tunggu sebentar, jangan bicara dulu, yang di tanganmu itu adalah tasnya, kan?" Ucap Mike.

"Ya! Lalu apa?" Jawab Marthen sambil melihat ke arah Gebbie.

"Kau harus berpikir dengan hati-hati, jangan bertindak rasional." Ucap Mike sambil menatap tajam Marthen.

"Jadi, apa yang kalian berdua inginkan?" Tanya Marthen.

Gebbie kesal dan berkata, "Sekarang, aku lihat betapa menyesatkannya dirimu! Aku tidak pernah berpikir kau akan seperti ini, kau tidak memiliki kesopanan padaku, tapi kau tidak bisa melecehkan orang ini, lihatlah! Dia ini bintang top yang di cintai jutaan orang. Apa kau tidak tau bagaimana teror para penggemarnya? Mereka akan melacak dirimu secara online dan membuatmu rata dengan tanah. " Ucap Gebbie panjang lebar pada Marthen.

Mike dan Marthen saling bertatapan tanpa sepatah katapun.

"Aku benar kan, Mike?" Kata Gebbie sambil berbalik menatap Mike.

"Ah, benar." Jawab Mike.

"Jadi mau tidak mau, aku harus mengembalikan tas ini, ya sayang sekali." Kata Marthen.

"Tentu saja." Jawab Gebbie tegas.

"Ambillah!" Kata Marthen dan melempar tas itu pada Mike.

Gebbie tersenyum senang mengetahui tasnya telah kembali.

"Jika kau tidak ingin informasimu di ketahui, cepatlah pergi." Kata Mike pada marthen.

Marthen pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ini adalah hari keberuntungan mu, kamu berani bermain-main dengan gadis seperti aku, huh?" Teriak Gebbie.

Gebbie lalu mengambil tasnya dari Mike, tapi Mike tidak memberikannya.

"Hey! Itu tasku." Kata Gebbie.

"Butuh banyak waktu untuk mengembalikan tas ini, bagaimana bisa menyerahkannya padamu?" Ucap Mike.

"Lalu apa yang kau inginkan?" Tanya Gebbie.

"Tolong bantu aku." Pinta Mike.

"Bantu apa?" Tanya Gebbie.

"Aku akan menghubungimu nanti, berikan aku nomormu." Ucap Mike.

Sambil mengerucutkan keningnya Gebbie memberikan nomor teleponnya pada Mike demi mendapatkan tasnya kembali dan berjanji akan membalas Mike jika dia membutuhkan. Setelah ia merasa Gebbie tidak berbohong ia mengembalikan tas itu dan membiarkan Gebbie pergi.

Setibanya Gebbie di rumah, ia bertemu dengan ibu tirinya Lisa, dan juga saudara tirinya Lilis yang sedang asyik makan ayam goreng sambil menonton TV.

"Aku pulang." Sapa Gebbie.

Melihatnya datang, mereka langsung mengingatkannya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah dengan lebih lagi, termasuk mencuci piring dan mengambil baju laundry yang lupa ia kerjakan.

"Eh kau, lain kali, cuci piring yang benar!" protes ibu tirinya.

Bersambung...👉

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU    EPISODE TERAKHIR

    Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren

  • SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU    Episode 105

    Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta

  • SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU    Episode 104

    Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha

  • SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU    Episode 103

    Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn

  • SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU    Episode 102

    Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka

  • SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU    Episode 101

    Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status