"Semoga Kau Menjadi Milikku" Menyajikan kisah cinta rumit antara tiga saudara dari keluarga konglomerat dan juga menampilkan beragam kejutan tidak terduga setelah Gebbie menjalankan misi mengubah hubungan tiga bersaudara dari keluarga konglomerat tersebut. Cerita/Drama ini juga Menggambarkan tentang Persahabatan yang Kuat. Ceritanya sederhana namun indah... Bagaimanakah kisahnya? Check this out and Read!đ Selamat Membaca...đ€ Dukung terus and jangan lupa like, Comment, share and vote ya, teman-teman! Dukungan kalian semua sangat berharga untukku.đ Godbless...!!!
View MoreGebbie sedang bekerja di sebuah restoran pizza yang letaknya di tengah kota.
"Gebbie, tolong antar pesanan pizza ini ke universitas depan walikota itu, ya?" Kata bosnya."Ah, iya baik bos." Jawab Gebbie penuh semangat.Gebbie tanpa menunda-nunda waktu lagi, ia segera mengantarkan pesanan pizza itu ke universitas yang di katakan oleh bosnya."Wah, pemandangannya bagus sekali, tunggu saja ya, aku akan segera menjadi mahasiswa." Gumam Gebbie.Gebbie segera turun dari motornya dan berteriak memanggil para anak muda yang sedang bermain basket di lapangan basket."Kakak-kakak.... Pizza pesanannya sudah datang!" Panggil Gebbie.Parah anak muda itu segera berhenti bermain basket dan melambaikan tangan pada Gebbie memberi tanda kalau merekalah yang telah memesan pizza itu."Adik kecil disini." Panggil mereka.Gebbie segera menghampiri mereka dan memberikan pesanan itu pada mereka dan langsung pulang setelah itu."Ini pesanannya kakak-kakak." Ucap Gebbie sembari tersenyum manis.Di perjalanannya kembali, tiba-tiba ia melihat ada seorang laki-laki dengan wajah tertutup helm full face merebut sebuah tas dari tangan empat orang pria. Perkelahian pun terjadi dan Gebbie memperhatikannya tidak jauh dari mereka.Gebbie mengira bahwa ia adalah seorang penjahat."Anak itu, beraninya dia! Mati kau ya!" Ucap Gebbie.Gebbie pun berusaha mengejarnya."Astaga, dia cepat sekali, aku harus lebih cepat lagi jangan sampai aku kehilangan dia." Kata Gebbie sambil menarik gas motornya.Belakangan ia baru tahu bahwa justru empat pria pria tersebut telah menjambret tas tersebut dari seorang wanita dan si pria berhelm itu mengambilnya kembali lantas menyerahkannya pada si wanita tanpa mau memberitahukan identitasnya."Ini tasmu!" Kata pria itu."Terima kasih banyak. Aku ingin mentraktir mu minum kopi, boleh aku minta informasi kontakmu?" Ucap wanita itu.Namun pria itu menolak dan langsung pergi."Eh, aku sungguh ingin membalas Budi baikmu." Kata wanita itu lagi.Tapi pria itu telah pergi menjauh dari wanita itu, segera Gebbie menghampiri wanita itu."Kenapa dengan pria tadi itu?" Tanya Gebbie pada si wanita."Aku merasa seperti aku telah menemukan pangeranku tadi, dia bahkan baru saja mengembalikan tasku." Jawab wanita itu sambil terus menatap pria itu yang semakin menjauh pergi."Oh, jadi ini tasmu?" Ucap Gebbie sedikit terkejut."Tas ini bagaikan sepatu kacaku." Kata wanita itu.Gebbie mengerutkan keningnya dan wanita itu juga pergi setelah melihat jam tangannya."Sepatu kaca? Apanya! Tapi setidaknya masih ada pria baik di luar sana." Kata Gebbie sambil tersenyum kecil.Tiba-tiba ponsel Gebbie berdering dan itu adalah panggilan telepon dari bosnya."Astaga! Halo bos, aku barusan selesai mengirim pizzanya dan aku sekarang dalam perjalanan kembali ke sana." Kata Gebbie dan segera menghidupkan motornya dan pergi.Sekembalinya di toko tempat ia bekerja, Gebbie mengambil semua makanan yang hampir kadaluarsa yang sudah siap dibuang oleh bossnya."Astaga, menjijikan!" Kata bosnya.Dengan jijik si boss memperbolehkan ia melakukannya."Apa? Ini kan belum kadaluarsa sampai hari ini berakhir! Lagipula nanti kau akan membuangnya, jadi akan aku makan semua ini." Kata Gebbie."Terserahlah! Ambil! Ambil saja semuanya." Kata bosnya."Kau memang yang terbaik bos! Kau baik sekali." Ucap Gebbie."Astaga." Kata bosnya lagi."Sampai jumpa bos." Ucap Gebbie sambil melambaikan tangannya."Sana, pergilah!" Kata bosnya. Dalam perjalanan pulang Gebbie bertemu dengan segerombolan berjas putih sedang mencoba menarik seorang wanita muda masuk ke dalam mobil, melihat wanita itu berusaha kabur dan meminta tolong, segera Gebbie menghubungi taxi. Kemudian ia berjalan ke arah mereka setelah mengetahui sopir taxi telah menunggu di tempat yang Gebbie katakan, dengan santai ia berjalan seolah-olah tak tau apapun, dan dengan cepat ia menarik tangan wanita itu lalu mereka kabur.Karena Gebbie mengetahui area itu ia bisa bersembunyi dari para pria berjas putih itu dan membawah wanita itu segera pergi ke sopir taksi yang telah menunggu."Terima kasih, nona aku akan membalas kebaikanmu, siapa namamu?" Ucap si wanita."Tidak ada waktu, pergilah." Kata Gebbie.Gebbie merasa lega merasa telah menolong wanita itu, namun kini ia menjadi target dari para pria berjas putih itu."Dia disana!" Teriak salah satu pria berjas putih.Gebbie segera berlari dengan cepat. Jelas terlihat Gebbie berlari-lari dengan tergesa-gesa saat melarikan diri dari beberapa pria berjas putih yang tengah mengejarnya. Dia baru berhenti setelah ia merasa cukup aman dari mereka dan dengan napas ngos-ngosan dan wajah coreng moreng."Ya ampun, mereka sangat cepat, mereka bahkan tidak membiarkan aku mengatur nafas walau hanya sebentar." Kata Gebbie.Di depannya, dia melihat seseorang yang memakai rok panjang dan berambut berambut panjang, sedang ganti baju di depan umum. Yah, walaupun tempat itu sepi. Wanita itu sungguh tak percaya melihatnya."Apa wanita di daerah ini berjiwa sebebas itu?" Kata Gebbie tak percaya dengan apa yang ia lihat.Tapi kemudian wanita itu berbalik... dan membanting wignya di depan Gebbie."Wkwkwk! Cowok ternyata, tapi cantik euy." Gebbie tertawa kecil.Awalnya Gebbie jelas melongo saking kagetnya. Tapi dia tak punya waktu memikirkannya lebih jauh karena tepat saat itu juga, terdengar suara orang-orang yang mengejarnya semakin mendekat."Sepertinya nona itu lari ke arah sana!" Kata orang-orang yang sedang mengejar Gebbie.Panik luar biasa, Gebby sontak berlari ke arah pria itu dan meminta pria itu untuk meminjamkan tubuhnya."Biarkan aku meminjam mu sebentar saja." Kata Gebbie sambil melepas jaketnya.Gebbie lalu melingkarkan tangan pria itu ke pinggangnya seolah-olah mereka lagi bermesraan dan hal itu sukses mengecoh para rombongan yang mengejarnya."Akhirnya mereka pergi juga, terima kasih." Ucap Gebbie.Begitu para pria berjas putih itu pergi, mendadak muncul sekumpulan pria berjas hitam dan sepertinya mereka tengah mengejar si pria muda itu."Sepertinya tuan muda lari ke arah sana!" Kata orang-orang itu.karena mendadak pria muda itu panik lalu menyudutkan Gebbie ke tembok."Biarkan aku meminjam mu sebentar saja!" Kata pria muda itu kembali."Bagaimana hal semacam ini bisa give and take?" Kata Gebbie protes.Saat wanita itu protes, si pria sontak mengancam akan menciumnya kalau dia protes terus."Bergerak sekali lagi, aku akan benar-benar menciummu!" Kata pria muda itu.Tapi saat sekumpulan pria berjas hitam itu lewat, seseorang di antara mereka tak sengaja menyenggol si pria muda itu dan chu~~~ bibirnya mendarat tepat di bibir Gebbie dan kontan membuat mereka berdua sama-sama melotot kaget.Bersambung...đDalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. âTerima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.â gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. âSatu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang âberkhianatâ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. âAku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.â Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. âTetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,â ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. âKamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?â tanya Jimmie. Ia melanjutkan, âAku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.â Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. âMaaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,â ujar Jimmie. âAku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.â Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments