Share

SENJA YANG KELABU
SENJA YANG KELABU
Penulis: 295 channel

1. Ulang Tahun Naura

Malam ini, acara ulang tahun Naura yang diadakan dirumah megahnya dengan nuansa modern dan mengundang dj terkenal untuk memeriahkan acara ulang tahun Naura.

Naura Sinatra, adalah anak orang kaya terpandang, tidak sulit baginya untuk merayakan ulang tahun dengan sangat mewah, Naura mengundang hampir semua teman kampusnya dari teman fakultasnya dan beberapa teman dari fakultas lainnya juga, yang Naura kenal,  termasuk Sari dan Wina, yang mana Sari adalah kekasih dari Dika sepupu Naura.

Dika sendiri diminta orangtua Naura untuk mengurus semua kebutuhan pesta dan menemani Naura, karena urusan bisnis, orang tua Naura masih berada dijerman, belum bisa kembali karena cuaca disana sedang tidak baik, sementara bagi Dika ini suatu kehormatan karena bisa membantu om dan tantenya sebagai nilai plus Dika dimata mereka.

"Naura selamat ulang tahun ya," Sari menyerahkan kado kepada Naura.

"Selamat ulang tahun ya," sambung Wina.

"Terima kasih Sari, Wina," balas Naura sembari tangannya mempersilakan Sari dan Wina untuk menikmati hidangan.

Hidangan Yang memang di atur secara prasmanan dengan meja panjang yang mewah, dengan hidangan makanan dari berbagai jenis masakan yang enak - enak, ditambah suasana penyimpanan meja di area pinggir kolam renang, menambah suasana yang elegan.

Sari dan Wina pun melangkah menuju kedalam, belum terlalu jauh mereka melangkah Dika menghampiri dari arah samping Wina berjalan.

"Aku kira kamu tidak jadi datang karena masih marah sama aku, tanya Dika.

"Aku dan Wina pasti datang! karena Naura," dengan wajah yang datar.

"Jangan marah lagi dong...sayang," dengan suara lirih dan posisi tangan meminta maaf.

Sari tidak merespon ucapan Dika seakan males banget harus lama - lama mengobrol dengan Dika, bagaimana tidak males kalau sifat dan sikap Dika membuat Sari hampir stress, sikap curiga dan cemburuannya Dika yang kadang di luar batas.

Dika bersikap kasar kalau sudah terbakar cemburu, ditambah rasa kurang percayanya terhadap pasangannya sendiri, kalau sudah bertengkar selalu saja Sari menjadi orang yang disalahkan padahal hanya hal - hal sepele saja, sudah bisa memicu pertengkaran, sikap Dika yang kekanak - kanakan dan tidak tahu tempat kalau sudah marah kadang membuat Sari menjadi ilfil, bagaimana tidak ilfil cuma karena Sari tidak bisa menemani Dika jalan - jalan atau menemaninya menonton, sementara Sari sedang banyak tugas kampus dan kadang sedang tidak vit karena sedang PMS, Dika tidak bisa mengerti dan malah menuduh kalau Sari sudah tidak cinta atau ada laki - laki lain yang sedang dekat, kata - katanya sama sekali tidak mencerminkan kepribadian yang mencintai.

Sari tetap bertahan selama ini karena disisi lain, Dika ada baiknya, walau kalau harus di ukur secara logika, banyak tidak baiknya, tapi sari berusaha mempertahankan hubungannya dengan Dika, berharap dengan kesabaran yang Sari miliki mungkin Dika perlahan bisa berubah lebih baik dalam hubungan.

Hubungan mereka sudah berjalan delapan bulan, diawal pdkt Dika sangat baik dan lembut, setelah berjalan beberapa bulan, Dika menunjukan sifat aslinya, memang Dika tidak pernah nakal dengan perempuan lain, tapi sikapnya yang terlalu posesif dan overprotektif membuat Sari mulai merasa terkekang dan tidak bisa menjadi diri sendiri, ruang gerak yang serba terbatas, semua hal harus di atur sesuai kemauan Dika, sementara Sari punya pendapat lain juga, tapi tak pernah Dika hiraukan.

Perjuangan Dika dulu, untuk mendapatkan cinta Sari membuat Sari perlahan luluh dan mau menjadi kekasihnya, Sari merasa yakin bila bersama Dika pasti hidupnya akan bahagia karena Dika sangat mencintainya, dilihat dari cara dan perjuangan Dika untuk bersama selama ini, tapi semua itu ternyata modus dan kisah yang indah seperti impiannya Sari sebagai seorang perempuan yang bahagia dicintai dengan tulus, itu hanyalah klise belaka dan hanya ada didunia khayalan dan drama - drama serial TV.

Dan hari ini, mereka bertengkar cuma karena Sari minta ijin, untuk datang ke Naura dengan Wina, dan meminta Dika untuk tidak menjemput, kalau tetap mau menjemput, Sari minta kepada Dika untuk bareng - bareng jemput Wina, karena Wina sedang tidak ada kendaraan, mobilnya di pinjam kakaknya keluar kota, sementara mobil kakaknya sedang masuk bengkel.

Dika harusnya bisa bersikap bijak, toh Wina adalah sahabat baik Sari, Sari juga meminta ijin karena memang Dika yang lebih dulu menolak untuk menjemput Wina setelah menjemput Sari, biar bisa barengan datang keulang tahun Naura, rumah Wina juga kan tidak jauh, sekitar  dua puluh menit dari rumah Sari, tapi Dika bersikeras menolak karena sibuk menjadi penanggungjawab acara, sikap keras kepala dan mau memang sendirinya itu membuat sari akhirnya memilih mengabaikannya dan mematikan ponselnya.

Wina sendiri tidak mungkin tidak mengijinkan kakaknya menggunakan mobilnya karena bagaimanapun mobil yang wina pakai dikasih kakaknya sebagai hadiah ulang tahunnya dua tahun yang lalu dan kakaknya harus keluar kota untuk urusan bisnis.

Sebagai sahabat tidak mungkin Sari membiarkan Wina menggunakan kendaraan umum, apalagi nanti pasti pulang malam, karena rencananya pulang dari Naura, Wina menginap di rumah Sari, sekalian mengerjakan proposal sidang kuliah mereka.

Sari mencoba menahan rasa kesalnya karena persoalan menjemput yang berujung pertengkaran, bagaimanapun yang waras ngalah, fikir Sari.

"Bukannya kamu sibuk, ya," ucap Sari.

"Sudah tidak terlalu sekarang," kenapa kamu ngomong begitu?

"Tidak apa - apa, cuma tidak mau mengganggu orang yang sedang sibuk, nanti ujung - ujungnya aku lagi yang salah," sindir Sari.

"Kamu ngomong apaan sih, sayang...sekarang karena kamu sudah disini dan juga Wina, kita duduk disana, ya? aku siapkan hidangan spesial buat kalian, aku yang akan membawanya sendiri.

Dika menunjuk kearah tempat duduk pinggir kolam, dan berjalan meninggalkan Sari untuk mengambil minuman serta snack di ruang dalam, agar bisa santai - santai minum sambil mengobrol sebelum acara puncak dimulai.

Sari membiarkan Dika melakukannya dan menurut untuk duduk diarea yang Dika maksud karena bagaimanapun Dika masih kekasihnya.

"Kamu kok jutek sekali sama Dika? lagi berantem, ya?" tanya Wina.

"Biasalah Win, kesal sama sikapnya, yang tidak bisa berubah, kamu hapal sendiri, Dika itu gimana orangnya.

"Ya sudah jangan cemberut dong sahabatku yang cantik, malu sama katak," tukas Wina.

"Kok katak!"

Wina membalas dengan tersenyum, lucu melihat ekpresi Sari.

Saat sedang asik mengobrol mereka dikagetkan oleh seorang pemuda tampan berusia sekitar dua puluh tiga tahunan.

"Abang," ucap Sari menatap, seperti tak percaya.

"Apa kabar gadis kecilku yang cantik?" dengan tangan yang mengusap acak rambut Sari.

"Alhamdulillah baik Bang," kok Abang ada dibandung nggak ngabarin! tidak kerumah juga, kesel ih! dengan wajah yang sedikit cemberut tapi senang.

"Maaf Sari, Abang baru juga sampai sore tadi, kalau kerjaan Abang sudah selesai, Abang pasti mampir kerumah, kesini juga karena teman Abang yang ngajak, itupun gak akan lama - lama, sebenarnya ingin istirahat tapi tidak enak menolak, jadi...ya sudah Abang ikut, soalnya yang ulang tahun sepupu dari teman Abang."

"iya Bang, oh iya Bang, hampir lupa, kenalin teman baikku," tukas Sari.

"Adriansyah, cukup panggil Adrian, aku sepupunya Sari dari karawang," mengulurkan tangannya ke arah Wina.

"Wina sebastian, panggil saja wina," membalas uluran tangan Adrian."

Sari dan Adrian begitupun Wina mengobrol begitu seru, ada saja yang menjadi bahan pembicaraan.

Tanpa mereka sadari dari jauh Dika yang membawa satu botol wine dan dua gelas jus jeruk, wajahnya berubah cemberut dan memerah menahan amarah.

Dika bergegas menghampiri mereka,  dalam hati Dika berguman, baru ditinggal sebentar saja, Sari sudah manja - manja dengan cowok lain dan sialnya cowok itu lebih tampan dariku, membuat gejolak emosinya semakin meningkat.

Baru saja Dika berjalan akan menghampiri mereka, Adrian sudah pergi meninggalkan Sari dan Wina, karena Adrian tidak enak meninggalkan temannya lama - lama.

"Sampai lupa, kalau kita harus ke tempat duduk yang di pilihkan oleh Dika, ayo Win, kita bergegas ke sana, takut keburu ada yang ngambek karena tidak nurutin maunya," ungkap Sari.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status