Share

12. Sebuah Awal

Setelah selesai makan, dan berbincang sebentar, Wina dan Sari pamit untuk pulang kepada tante Indah dan Zidan.

Didalam mobil, Wina yang sedang menyetir sesekali tersenyum melirik  Sari, Sari yang merasa aneh kenapa dengan tingkah Wina, seraya berkata.

"Dari tadi senyam - senyum terus melirikku, kenapa sih, ada yang aneh denganku emang?" 

Wina tertawa dan berkata. "Lagi mikirin gimana kalau sahabatku ini sama Zidan."

"Kok Zidan, bisa - bisa ya mikir kesitu, kamu saja sama Zidan," jawab Sari dengan ketus.

"Dih gitu aja ngambek, Zidan naksir kamu kayaknya, dari tadi merhatiin terus kamu."

"Masa sih, ah itu mah bisa - bisa nya kamu saja."

"Serius Sar, kamu gak nyadar saja."

"Udah ah, jangan mikir yang nggak - nggak, aku itu masih belum ingin dekat cowok manapun."

"Iya - iya aku paham Sar, tapi Zidan itu sudah tampan baik orangnya, mapan lagi."

"Ya terus..."

"Gak pake teruslah, kayak tukang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status