Share

Bab 10 - HIKMAH BELUM DI SENTUH

Sudah sore, aku tidak sadar sudah berapa lama aku ketiduran. Kulihat Bang Kay diruang tamu, duduk menyilangkan kaki sambil membaca Koran. Ada segelas kopi dihadapannya. Ah … dia suami yang selain baik juga begitu pengertian. Dia tau aku lelah sehingga dia tidak membangunkanku untuk membuatkan kopi untuknya.

“Sayang, sudah bangun?” ucap Bang Kay, terkejut melihatku didepan pintu kamar dengan rambut acak-acakan.

“Masih capek? Kucingmu sudah datang tuh Dek.” ucap Bang Kay menunjuk keteras rumah.

“Jam berapa datangnya Bang?” tanyaku senang.

“Belum lama Dek, barusan sampai diantar travel.” jawab Bang Kay.

‘Meong … meoong … meoong ….’ Terdengar suara merdu kucing Persia yang semalam kami beli di kota. Segera ku kucucir rambutku dan berlari kearah teras rumah.

“Duh … sayang, lucunya kamu. Bulu mu indah sekali.” ucapku mengelus kucing Persiaku.

“Siapa ya namamu, Gimana kalau aku panggil Lani mau? biar mirip sama Bang Kaylani.” sambungku, mengajak kucing bicara seolah-olah dia akan mengerti ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status