Share

69. KEKERINGAN DI DESA HUBEI

Tubuh Huli Hong jatuh ke tanah, bersimbah darah. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada, Siluman Rubah Merah merayap menjauhi Xue Yi. Tangan kanannya teracung ke depan berusaha menjangkau sang kakak yang bersembunyi di balik rimbunnya dedaunan di atas pohon agak jauh darinya.

Huli Bai tak cukup memiliki keberanian untuk menolong karena diri sendiri menderita luka dalam sangat parah. Ia hanya bisa menahan isak tangis menyaksikan adiknya meregang nyawa.

“Aku akan membalaskan dendammu, Adikku!” desis Siluman Rubah Putih sebelum memutar tubuh lalu menghilang di kegelapan malam.

Bibir Huli Hong bergetar, air mata pun luruh melihat kenyataan kakak tertua memalingkan muka darinya dan memilih melarikan diri.

“Kkk … ka … kak …,” kepala dan tangan Huli Hong akhirnya terkulai ke tanah, siluman rubah malang itu menghembuskan napas terakhir. Tak lama wujudnya berubah kembali menjadi seekor rubah.

“Di mana Saudara Muda Yu Ping?” Xue Yi memperhatikan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status