Share

Rasa Bersalah

“Aku sudah tahu hari ini akan datang.” Pak Karim menggumam sendiri kala ke dua matanya menangkap nama Haris di atas layar ponsel.

Dia tidak tahu, apakah mengangkat panggilan itu merupakan langkah terbaik sekarang.

“Pak siapa?” tanya Ibu Inggit dengan nada berbisik.

Wanita itu memiliki keyakinan kalau itu pasti Haris atau istri pertamanya. Memangnya siapa yang akan menelepon tengah malam begini? Apa lagi sudah jelas perang baru saja dimulai dengan keributan di rumah ini. Sang pemilik asli telah datang, meminta Inggit pergi meninggalkan pria yang sebenarnya dia juga berhak karena telah ikut memilikinya.

Tak sabar ingin tahu siapa yang memanggil dan memastikan dugaan, wanita paruh baya itu melongok untuk melihatnya. Satu sudut bibirnya terangkat. Ibu Inggit tersenyum sinis. Dia mulai bisa membaca situasi.

“Jangan diangkat, Pak!” pintanya pada Karim.

Inggit yang juga ikut penasaran karena suara panggilan itu, menjauhkan tubuh dari sang Ibu. Sekarang bukan saatnya bermanja –manja dan meras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status