Riska kepikiran. Mungkin bener apa yang dikatakan Mila. Dia juga suatu saat akan memberitahu Hans kalau bayi yang ada dalam kandungan adalah anak Hans.Hans nggak boleh lepas tangan begitu saja. Rizka akan membuat Hans terlebih dulu menyesal. Lihat saja, mungkin dia terhalang karena mengandung. Hans pasti akan mendapatkan balasan atas perbuatan yang dilakukannya."Assalamualaikum, Kak."Rizka tersentak ketika Yudha sudah ada di depan pintu bersama dengan Zaki. Ya Zaki tahu keberadaan Rizka di sini. Zaki cukup baik komunikasi dengan Yudha. Zaki mendekati Rizka lewat Yudha.Lelaki itu menunjukkan sikap positif dan dia berjanji akan menjaga Rizka sampai bayi itu lahir. Zaki juga ingin bertanggung jawab jadi dia menunjukkan kalau dia benar-benar lelaki yang pantas untuk Rizka.Seperti biasa-biasanya juga. Zaki membawakan makanan dan hal-hal yang dibutuhkan Rizka. Rizka sudah mengatakan, jangan melakukan itu tapi Zaki menganggap itu tanggung jawabnya. Dia ingin membuktikan diri. Berharap s
SETELAH KITA BERPISAH 29.**Hans datang bersama Delia untuk meminta restu ke kedua orang tuanya. Dia akan mengakui kesalahannya, sudah menikahi Delia diam-diam. Kalau menikahi secara terang-terangan, orang tuanya juga tidak setuju jadi kini harus dilakukan Hans, mengakui kesalahannya. "Bu sekali lagi saya mohon maaf. semuanya sudah terjadi dan sekarang kami datang ke rumah ibu untuk meminta restu. Bagaimanapun Delia sudah menjadi istriku, jadi ibu harus merestuinya."Bu Nining menoleh ke arah lain. Dia tidak sudi menerima wanita yang sudah menghancurkan kehidupan anaknya. Gara-gara Delia, Hans jadi seperti ini. Hans seperti kena pelet. Meskipun dari pernikahannya dulu, Hans belum juga memberinya cucu. Tapi Bu Nining masih bisa bersabar. Pernikahan Hans baru 1 tahun. Sekarang Bu Nining tak menyangka Hans malah selingkuh dengan Delia. Hal itu membuat Bu Nining sakit hati. Di samping sakit hati juga ke Rizka yang tak mau menurunkan ego sebagai istri."Apalagi yang bisa ibu lakukan. It
Dita lalu ambil bagian. Si bungsu berada di sisi ibunya. Mengelus pundak Ibunya sekaligus memberi kesabaran. "Sabar, Bu. Itu pilihannya Bang Hans. Kalau memang dia merasa bahagia dengan perempuan itu. Ya udah." Dita menyambung. "Bagaimana kalau Hans sengsara? Bagaimana kalau rumah tangganya berantakan lagi? Ibu capek ngurusin Hans. Dia baru saja cerai tapi udah nikah lagi dengan perempuan selingkuhannya. Bagaimana kalau dia nanti selingkuh lagi dan cerai lagi?""Bu, Hans udah dewasa. Dia tahu yang mana yang baik, yang mana buruk. Seharusnya dia belajar dari pengalaman yang terdahulu kalau memang ingin rumah tangganya langgeng. Kita serahkan saja semuanya ke Allah. Ibu udah berusaha menjadi orang tua yang baik."Zaki memberi masukan. Dia juga tak suka, ibunya selalu saja khawatir ke Hans. Padahal putranya itu salah tapi terus-terusan dibela. Hans menjadi pembangkang seperti ini bertindak seenaknya menikah seenaknya dan bercerai seenaknya. Itu semua ada andil Ibu yang selalu memanjaka
SETELAH KITA BERPISAH 30.**Rizka tak kuasa menahan tangis saat bidan memberikan bayi laki-laki mungil ke tangannya. Bayi itu menggeliat, sang bayi tahu kehadiran ibunya, dia ingin ibunya memeluknya, menciumnya. Terdengar suara bayi dengan rengekannya.Rizka tidak percaya dia sudah menjadi seorang ibu. Dia membayangkan dirinya saat hamil dan akhirnya anak yang ada dalam kandungnya keluar juga.Teringat masa-masa sulit. Rizka harus hamil sendiri, berjuang sendiri dan terkadang ada rasa benci ke bayi yang ada dalam kandungan. Tapi terpikir lagi kalau bayi itu adalah anugerah dari sang maha pencipta. Jadi bagaimanapun, Rizka hanyalah manusia yang dititipi, dia harus bersyukur diberikan anugerah, diberikan kasih sayang Allah dalam hal menjadi seorang ibu.Rizka mengelap air matanya. Tak kuasa menahan haru. Semua wanita yang ada di posisinya pasti tahu rasanya seperti apa. Jika ada wanita yang berani mencemooh, bisa di pastikan wanita tersebut tidak pernah berada di posisinya, makanya tid
Malam ini Rizka hanya bersama Rani di rumah. Rizka panik dan juga bingung apa yang harus dilakukannya. Soalnya dari tadi Rahman menangis, badannya juga panas. Pasti anaknya demam. Harus segera membawanya ke dokter untuk ditangani. Bagaimanapun Rizka begitu khawatir.Mengurus bayi sangat melelahkan dan Rizka merasa benar-benar lelah. Apalagi dia mengurusnya sendiri tanpa ada pendamping. Tanpa ada suami. Beruntung Rani di rumah yang menjadi temannya. Meskipun begitu Rani adalah anak kuliahan yang hanya sekedar membantunya."Mbak Bagaimana kalau kita telepon Bang Zaki aja. Dia begitu cepat kalau datang jika menghubungi Yudha dia sekarang sedang wisata sama teman-temannya. Bagaimana kalau menghubungi Bang Zaki agar datang kemari dan membawa Rahman ke rumah sakit supaya segera ditangani."Rizka menganggukan kepalanya. Benar yang dikatakan Rani. Dia harus segera membawa anaknya ke rumah sakit. Lagi pula adiknya Yudha sedang pergi berwisata dari kampusnya dan Rizka harus menerima bantuan dar
SETELAH KITA BERPISAH 31.**Berhari-hari Rizka selalu memikirkan apa yang dikatakan Zaki kepadanya. Zaki saat itu melamarnya di rumah sakit. Meskipun bukan tempat yang tepat untuk melamar. Namun mungkin Zaki merasa kasihan kepadanya yang harus menjaga anak sendirian.Saat ini kondisi kesehatan anaknya sudah membaik. Anaknya sudah ceria lagi. Rahman sedang bermain di box bayinya. Dia memegang apa saja dan mengoceh-ngoceh di sana.Tak berselang lama Rani datang. Dia sengaja datang untuk mengganggu Rahman. Gadis itu mengambil Rahman dari boxnya dan menggendongnya untuk membawanya keluar."Mbak mandi dulu ya Rani. Tolong jagain Rahman sebentar.""Oke, Mbak," sahut Rani sambil menciumi Rahman.Setelah berada di kamar mandi dan merendam tubuhnya. Serta membiarkan air melewati sekujur tubuhnya.Rizka menutup matanya dan berpikir lagi tentang perkataan Zaki kalau dia memang nggak bisa mengurus Rahman sendiri. Apalagi dia harus mencari nafkah. Bagaimanapun Hans tidak bisa diandalkan dan mungk
Meskipun saat ini hubungan mereka rumit. Teramat rumit. Sebagai adik kandung, Hans mantan suami Rizka dari Rizka memiliki anak dengan Hans. Namun Zaki sepenuh hati sangat menyayangi Rahman dan dia rela mengurus Rahman serta Rizka. Mereka akan menjadi satu keluarga."Aku percaya kalau Bang Zaki akan menjadi imam yang baik sebagaimana Bang Zaki sudah menunjukkan selama ini kepadaku perjuangan untuk mendapatkan hatiku. Aku berharap saat ini di depan Yudha sebagai saksi. Bang Zaki akan memegang janji. Apakah Bang Zaki bersedia?"Zaki masih speechless. Dia lalu menganggukkan kepalanya dan merasa teramat senang."Tentu Rizka. Tentu saja Abang bersedia.""Alhamdulillah. Jika Abang bersedia. Tetapi aku juga memiliki syarat-syarat tertentu. Apakah Abang bersedia menerima syarat ku?""Sebelum Abang mengatakan, Abang menerima syarat Rizka atau tidak. Apakah syarat Rizka? Bagaimanapun Abang sebagai calon suami Rizka juga harus tahu syaratnya apa. Berharap syaratnya tidak terlalu memberatkan karen
SETELAH KITA BERPISAH 32.**Zaki menyetujui usulan yang diberikan Rizka kepadanya. Bagaimanapun dia yakin kalau Rizka suatu saat akan berubah. Bukankah Allah membolak-balikkan hati manusia? Dulu Rizka menutup dirinya tapi sekarang membuka hatinya. Zaki percaya suatu hari Rizka akan menerimanya seutuhnya sebagai suami.Rizka sedang trauma. Rizka sedang terpukul. Jadi dia butuh waktu dan proses. Bagaimanapun dia telah dikecewakan Hans yang adalah adik kandungnya sendiri.Zaki ikhlas menjaga Rahman. Rahman adalah keponakannya. Zaki akan menjaga Rahman dengan baik. Mengasuhnya dengan sepenuh hati dan suatu saat Hans akan menyesal sudah menyia-nyiakan Rizka. Mungkin Hans belum mendapatkan hukuman, balasan atas perbuatan yang hampir mencelakakan Rizka dan anaknya.Tapi rasa penyesalan tidak akan pernah terlupa. Zaki akan menunggu waktu ketika Hans menyesal sudah berbuat zalim ke Rizka dan anaknya."Riska. Abang setuju dengan keputusan kamu. Abang yakin kamu akan berubah seiring berjalannya