Share

5 - Keterpesonaan Alena

Author: Di_evil
last update Last Updated: 2020-10-10 22:26:21

Alena hanya dapat tidur dengan nyenyak tidak lebih dari empat jam saja. Ia terbangun pukul enam pagi. Walau kurang beristirahat dari waktu yang dirinya telah tentukan, tak dirasakan pengaruh pada energi. Alena tetap bugar. Ditambah dengan mengonsumsi vitamin. Maka, tenaganya tidak akan habis cepat. Bisa bertahan dengan baik hingga malam nanti.

Alasannya tak dapat tidur lelap karena masih dalam proses penyesuaian akan tempat baru. Ya, ia sudah pindah ke apartemen luas nan mewah milik Davae Hernandez sejak semalam sesuai kesepakatan yang telah mereka berdua setujui secara bersama-sama.

Alena memang memiliki kebiasaan buruk yang tak bisa beradaptasi secara cepat dengan lingkungan dan akan berpengaruh pada pola tidurnya. Walau, rasa nyaman sangat kental menggambarkan situasi di apartemen sang atasan. Tak ada gangguan.

Alena tentu sudah bertekad akan mampu sesegera mungkin menunjukkan pengendalian. Turut diberi rangsangan positif ke dalam pikiran sehingga dapat menciptakan ketenangan yang lebih untuk dirinya. Ia tak bisa terus membiarkan. Bagaimana pun juga harus dapat secepatnya dilakukan penyesuaian. Ia akan tinggal selama beberapa bulan di apartemen Davae. Ya, sampai kontrak kerja nanti berakhir.

"Ckck." Alena berdecak seraya menjauhkan ponsel pintarnya berwarna merah dari telinga kanan.

Kaki-kaki jenjangnya yang putih pun lantas dengan cepat dilangkahkan ke arah pintu ruangan tidur Davae Hernandez, ingin memastikan bahwa ia tidak salah menangkap alunan musik. Ia yakin berasal dari ponsel sang atasan guna menandakan adanya panggilan masuk. Dan, memang dirinya menelepon pria itu. Sudah dilakukan sebanyak empat kali sejak setengah jam yang lalu. Namun, tak diangkat.

"Apa yang dia sedang lakukan sehingga tidak dapat mendengar? Atau dia memiliki penyakit tuli?" Alena menggumam dengan nada heran yang bercampur sedikit kekesalan. Namun, belum sampai marah.

"Oke, mungkin saja dia tidur begitu lelap dan tidak bisa mendengar deringan handphone." Alena lanjut bermonolog, melontarkan jawaban yang muncul di dalam kepala atas pertanyaan diluncurkannya tadi.

"Tapi, tidak mungkin aku membiarkan dia terus tidur sampai siang. Kita harus berangkat ke kantor. Jadi, aku akan memastikan dia segera bangun." Alena berujar dengan tegas seraya memikirkan cara yang hendak digunakan untuk menghadapi sang atasan.

Kedua bagian bibir sudah dirapatkan. Ide-ide yang telah muncul tidak segera diutarakan lewat kalimat. Dipikirkan ulang. Menimbang-nimbang cara paling efektif yang bisa diambil dengan hasil sesuai akan ekspektasi. Berupaya diputuskan secepatnya.

"Baiklah, aku akan mengetuk pintu ini sekeras yang aku bisa. Aku juga akan memanggil dengan suara keras agar dia bisa mendengar. Bagaimana ak--"

Alena tidak melanjutkan ucapan karena terkejut pintu kamar tidur Davae Hernandez yang ternyata tak terkunci. Ia pun memutuskan untuk segera masuk. Diabaikan kesan tidak sopan. Yang terpenting kini adalah membuat sang atasan secepatnya bangun dari tidur karena harus berangkat ke kantor.

"Dia tampan sekali." Alena bergumam spontan saat menyaksikan sosok Davae Hernandez berbaring di atas kasur dengan lelap. Ia pun tersenyum.

"Dia juga seksi. Aku yakin dia hebat di ranjang dan memuaskan wanita. Partner yang sempurna. Aku jamin kami akan sama-sama cocok bercinta." Alena pun kembali menggumam, intonasi tetap kecil. Senyuman melebar.

Dengan langkah kedua kakinya yang pelan berjalan menuju ke ranjang karena tak ingin menimbulkan suara dan nantinya akan mengganggu. Pusat pandangan masih terus dirinya arahkan pada sang atasan. Senyuman di wajah pun tak bisa untuk dipudarkan akibat fantasi dalam kepala mulai tercipta.

Pikiran liar yang tidak mampu untuk dihentikan, walau telah berupaya untuk diabaikan. Nyatanya, ia terbayang dengan tubuh gagah sang atasan tanpa mengenakan atasan sehingga memerlihatkan otot-otot perut yang indah. Memanjakan mata.

Dulu, para mantan kekasihnya juga punya. Namun, apa yang ada di tubuh Davae adalah salah satu terbaik. Dalam artian dapat untuk membuatnya mudah terangsang. Hasrat pun tak sulit dibangkitkan. Padahal, sudah lama dirinya absen tidur dengan pria.

"Aku sudah tidak sabar ingin bercinta denganmu." Alena berujar begitu pelan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)   26 - Usaha Luluhkan Hati Alena

    Sejak pemberitahuan dari Amanda Geovant, Davae tidak bisa tenang. Isi kepalanya hanya tentang Alena dengan beragam pertanyaan mengarah pada hal-hal negatif juga terpikirkan. Tidak ada konsentrasi yang tercurah pada pekerjaan atau rancangan strategi-strategi bisnis baru seperti biasa.Pertemuan bersama Amanda hanya berlangsung 30 menit saja. Ia bahkan tak menyantap apa-apa selama di restoran. Jam makan siang dilewatkan begitu saja. Rasa lapar menyerangnya, namun tidak ada keinginan untuk mengisi perut. Bahkan, minum air saja tidak sampai habis satu botol.Logika Davae terus mengirimkan perdebatan-perdebatan masuk akal ke dalam kepala. Tentang bagaimana dirinya yang bisa begitu kacau dan gundah disebabkan seorang wanita. Prinsip selama ini telah dipegang, tidak dapat untuk diterapkan. Kelemahan baru yang muncul karena Alena. Wanita itu benar-benar memiliki kekuatan untuk memengaruhinya. Atau memang kesalahan terletak pada dirinya yang tidak bisa memberlakukan pengendalia

  • SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)   25 - Kepindahan Alena

    Alena meninggalkan apartemen Davae mendekati pukul tujuh pagi secara diam-diam, sebelum sang atasan bangun. Alasannya karena tidak ingin sampai Davae mengetahui tempat tujuannya. Lebih baik pergi tanpa ada pemberitahuan sama sekali, daripada harus mengatakan kepada sang atasan. Pastinya akan menimbulkan kecurigaan seba orang yang akan ditemuinya adalah Amanda Geovant.Untuk tiba di apartemen bos wanitanya itu hanya memakan waktu dua puluh menit saja. Tentu, kunjungan yang ia lakukan tak ada janji malam sebelumnya. Datang secara mendadak. Namun, saat dalam perjalanan, sudah dikirimkan pesan singkat yang berisikan ia akan menemui secara pribadi di apartemen. Tentang pembahasan akan dibicarakan masih dirahasiakan dari Amanda Geovant.Sudah sebanyak tiga kali bel dibunyikan, belum ada tanda-tanda bos utamanya itu membukakan pintu. Dan, Alena memilih menunggu saja sembari menyandarkan punggung di dinding. Tidak akan dilakukan pembunyian bel lagi karena enggan mengganggu. Ji

  • SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)   24 - Penolakan Menjadi Kekasih

    Dan terakhir kali, bertemu dengan Davae adalah tadi pagi, saat sarapan bersama. Sebelum ia ditinggalkan pergi, entah ke mana. Sang atasan memang libur hari ini sesuai apa yang dikatakan padanya semalam.Alena tak bertanya, walau sedikit penasaran. Namun, dicegah dirinya mencari informasi secara langsung. Alena mementingkan egonya. Mengabaikan rasa ingin tahu. Lebih baik, mengikuti apa yang sang atasan berikan perintah kepada dirinya tanpa mengajukan pertanyaan sama sekali.Sampai pada pemberitahuan yang diterima sekitar satu jam lalu melalui telepon dari seseorang. Wanita itu mengatakan seorang pelayan restoran mewah, tempat di mana Davae sedang mabuk. Ia diperintahkan agar pergi ke sana menjemput pria itu. Alena tak ada pilihan selain mengiyakan saja. Kontrak kerja masih diutamakan.Segera saja, ia bergegas ke restoran yang dimaksud. Jaraknya tak cukup jauh. 15 menit sudah mampu ditempuh. Sesampai di sana, wanita mengaku pelayan dan menelepon tadi mengantarkann

  • SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)   23 - Kemesraan Intim (Mature Content)

    Penyesalan memanglah selalu ada diakhir, kewarasannya sudah mulai bisa dengan baik bekerja. Ya, setelah percintaan panasnya dan Davae berakhir. Sekitar satu jam lalu.Terus dirutuki kebodohannya yang hanya mementingkan pemuasan atas gairah dari pada kenyataan. Alena tidak akan mampu menyalahkan siapa-siapa, apalagi Davae. Justru dirinya yang berperan penting dalam menggelorakan gairah pria itu bercinta.Alena bukannya tidak ingin bersikap tenang. Ia sudah berusaha menganggap semuanya sebagai permainan belaka. Lagipula, Davae tidaklah satu-satunya pria yang pernah tidur dengannya. Namun, harus diakui jika setiap sentuhan dan juga ciuman dilakukan oleh pria itu membawa rasa bahagia tersendiri. Berbeda karena ia melibatkan perasaan.Alena tidak kuasa membendung air matanya seiring kesesakan menghantam dada, ketika pikiran rasionalnya terus memberi sugesti bahwa keberlanjutan hubungan di antara dirinya dan Davae tidak akan ada. Mungkin sebatas rekan kerja. Lalu, ses

  • SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)   22 - Jagonya Davae (Mature Content)

    Alena menempatkan jari telunjuk di bibir Davae. Menyebabkan pria itu jadi berhenti berbicara. Lantas, Alena mengangguk pelan. Diiringi juga dengan senyuman lebar.Davae jelas senang akan pengabulan atas permintaan. Ia tidak membuang waktu lagi. Segera melepaskan semua pakaian melekat pada tubuh, tanpa sehelai benang.Pergerakannya cepat dalam mengambil pengaman disimpan di salah satu laci nakas dekat meja kerjanya. Setelah memasang dengan benar pada bukti gairahnya yang semakin mengeras, Davae kembali naik ke kasur. Melebarkan kedua paha Alena seraya menatap lekat wanita itu, tak berkedip."Kau sangat cantik," pujinya dengan suara menggoda. Lalu, memberikan ciumannya."Aku menyayangimu, Sayang."Alena tak hanya dibuat kaku oleh ucapan bernada manis Davae saja, melainkan juga penyatuan yang sudah terjadi di antara mereka. Pria itu memasukkan bukti gairah ke lipatan basahnya tanpa ada kendali. Tidak dirasakan sakit karena milik Davae yang tak terlalu

  • SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)   21 - Percikan Gairah (Mature Content)

    Debaran jantung terus saja berpacu kencang bersamaan dengan ketegangan pada tubuh yang membuatnya tak bisa bergerak. Tetapi, tetap bisa merasakan kehangatan mulut dari Davae di dadanya. Termasuk tangan-tangan pria itu yang tengah menari-nari di sana.Kekakuan sedang melanda pun berusaha dihilangkan segera dengan mengalihkan perhatian. Tidak berfokus pada aksi Davae. Melainkan, hal lain. Sesuatu yang dapat ia lakukan guna merangsang pria itu.Ide datang secara cepat. Maka, langsung saja dipraktikkan. Kedua tangan diletakkan di kepala Davae. Belaian-belaian yang halus diberikannya. Rasa geli pun hadir tidak lama kemudian, akibat gesekan wajah Davae di dadanya. Pria itu sedang tersenyum. Tawa sang atasan dapat terdengar oleh telinganya.Alena menyeringai cukup lebar, saat Davae memandang dengan tatapan nakal. Masih berada di atasnya dengan topangan kedua tangan. Mata pria itu semakin berkilat oleh bara gairah. Ia gemas, lantas melayangkan ciuman di bibir pria itu,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status