Share

Chapter 41

Shania tertegun sesaat, mendengar penuturan nan resah Alan. Nyonya muda itu bahkan belum sempat memberitahukan kabar petualangannya, namun sang sekutu ternyata telah lebih dulu menangkap sinyal magis dari situasinya yang memang mengkhawatirkan. Dalam kekagumannya akan ikatan batin yang erat itu, sang nyonya dikejutkan dengan suara mengagetkan Alan yang semakin serius.

"Shania!" seru Alan. "Kenapa diam saja? Apa semuanya baik-baik saja?"

"Oh," jawab sang nyonya terkejut, "iya. Oh, maksudku tidak. Tidak begitu baik."

"Tidak begitu—apa maksudmu?"

"Em, begini, kamu tidak perlu ke rumah. Aku tidak ada di rumah. Alan, apa kamu ingat Pak Adrian? Saudara jauh Pak Zidan? Yang waktu itu berpapasan dengan kita di depan rumah Pak Zidan?"

"Orang mencurigakan itu?"

"Yah!" Shania membenarkan. "Aku ingin mengabarimu, Alan, bahwa dugaanmu itu ternyata benar!" 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status