Share

Delapan belas

Mentari memilih menunggu Benji di luar. dia duduk di sebelah mobil Benji yang sedang terparkir.

Mentari menghapus air matanya, agar Benji tidak melihatnya. Dia berharap semoga Benji tidak mengetahui kalau tadi dia menguping pembicaraan Benji dan papinya.

Dia juga tidak pamit pada oma bukanya tidak sopan, namun tidak enak kalau harus mengganggu oma yang sedang istirahat.

Mentari menghembus kan napasnya dia tidak menyangka bahwa hidup Benji sesedih ini.

"Masuk" ujar Benji yang baru saja keluar dan langsung masuk ke mobil.

Mentari mengikutinya masuk ke dalam mobil.

Tidak ada yang bicara mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Mentari menoleh ke arah Benji memperhatikan wajah pria itu. Masih sama terlihat datar seolah tak terjadi apa-apa.

"Jangan lihatin gue kayak gitu, gue nggak suka" ujar Benji dingin. Dia tidak suka ketika Mentari menata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status