Share

sks 5

Penulis: ananda zhia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-01 17:40:53

Alangkah kaget dan hancur hatiku saat melihat video suamiku yang sedang bercint* dengan muridnya. Aku tak akan tinggal diam, aku akan menunjukkan video itu pada kepala sekolah nya!

SISWI KESAYANGAN SUAMIKU

Part 5

"Aku ... akan bersedia menutup masalah ini jika sudah ada bukti kalian belum tidur bersama. Hm, Lina, ayo kita ke rumah sakit sekarang. Saya ada kenalan bidan di rumah sakit. Kamu harus menjalani tes keperawanan dulu, baru saya akan percaya jika hasilnya kamu masih virgin," ujar Renita tegas.

"Apa?!" gumam Lina dan Bagas hampir bersamaan.

"Iya, uji keperawanan. Kenapa? Kamu nggak berani dengan syarat yang saya ajukan?" tanya Renita tenang.

Lina terdiam sejenak, lalu menatap ke arah istri gurunya itu.

"Apa Bu Reni tidak percaya dan meragukan keterangan saya?" tanya Lina.

"Ya, saya meragukan kejujuran kamu. Saya katakan saja sebenarnya. Apa kamu tahu kalau guru kamu ini sudah beristri?" tanya Renita.

Lina terdiam dan hanya mengangguk.

"Kalau tahu guru kamu sudah beristri, kenapa kamu ganjen dan genit pada suami saya? Kalau yang sudah ketahuan saja kamu berani mengirim selfie selfie menggoda, apalagi yang tidak ketahuan? Bisa saja kan kamu tidur dengan suami saya. Jadi daripada kita saling curiga, lebih baik, diclearkan saja semuanya. Kamu tes keperawanan dan jika kamu masih perawan, saya akan mencoba memaafkan kamu, dengan catatan kamu jangan mendekati mas Bagas lagi.

Tapi jika kamu sudah tidak virgin, kamu minta pertanggungjawaban saja pada mas Bagas. Biar saya yang pergi dari kehidupan nya," ujar Renita tegas.

Bagas, yang awalnya terkejut, menatap istrinya. “Kenapa harus begitu? Bukankah kita bisa menyelesaikan ini dengan cara yang lebih baik?”

Renita menoleh ke arah sang suami dengan mengerutkan kening nya.

"Aku hanya tidak ingin ada keraguan pada hubungan kalian. Dan menurut kamu, ada cara yang lebih baik? Cara apa itu!? Coba katakan, Mas," pinta Renita.

Bagas terdiam sejenak. Dia menatap lekat ke arah mata sang istri.

“Aku tidak akan membiarkan orang lain mengukur kesucian seorang gadis. Aku lebih memilih untuk bersumpah di atas Al-Qur'an bahwa Lina masih perawan dan kami belum pernah tidur bersama." Bagas mengalihkan pandangan nya ke arah sang anak. "Lagipula Damar seperti nya rewel. Kita selesai kan hal ini lalu segera pulang dan menidurkan Damar ya?" pinta Bagas.

Renita sontak berdiri. Enteng banget suaminya membawa - bawa sumpah al- quran? Tidaklah dia takut dengan pertanggungjawaban nya di akhirat kelak jika berbohong?

"Enak sekali kamu, Mas?! Mau sumpah Al - Qur'an? Kamu dan siswi kesayangan kamu itu bisa saja berbohong demgan membawa - bawa kitab suci agar bisa terbebas dari segala sanksi hukum dan sanksi sosial."

Mendadak Damar dalam gendongan Renita menangis keras. Mungkin dia terkejut dengan suara sang ibu yang naik satu oktaf. Mungkin juga karena dia mendengar dan merasakan denyut jantung ibunya lebih cepat karena menahan marah.

"Ssttt, sayang, jangan menangis. Cup, cup," ujar Renita lirih. Dia mengayun - ayunkan bayinya perlahan.

'Mungkin mas Bagas menolak untuk tes keperawanan karena takut ketahuan belangnya. Baiklah, aku ikutin dulu permainan kamu, Mas. Tapi jangan harap, semua nya akan sama seperti dulu,' batin Renita.

Setelah beberapa saat terdiam, Renita mengangguk. “Baiklah, kita bisa melakukannya. Aku setuju jika kamu dan Lina bersumpah di atas Al-Qur'an. Itu lebih baik daripada tes itu.”

Bagas dan Lina menghela napas lega.

"Pak, bisa minta tolong untuk diambil kan Al - Qur'an?!" pinta Bagas.

Kakek Lina mengangguk lalu berdiri dan melangkah menuju ruang tengah rumahnya. Tak lama kemudian, lelaki tua itu keluar dengan membawa kitab suci Al - quran di tangannya.

Renita menatap ke arah Bagas dan Lina secara bergantian.

"Saya sedang menggendong bayi saya. Saya meminta tolong pada bapak untuk memegangkan Al - Qur'an diatas kepala suami saya dan cucu bapak," pinta Renita. Kakek Lina mengangguk.

"Baiklah, Nak, siapa dulu yang akan bersunpah di bawah Al - Qur'an? Atas nama Allah dan atas nama Rasulullah?" tanya Kakek Lina.

Bagas dan Lina tampak ragu sejenak. Tapi akhirnya Bagas langsung maju ke arah kakek Lina.

"Bagaimana sumpah yang kamu inginkan, Nduk? Biar ditirukan oleh suami kamu," tanya kakek Lina pada Renita. Renita berpikir sesaat.

"Saya bersumpah demi Allah, nabi muhammad, dan kitab Al - Qur'an, bahwa saya dan murid saya belum pernah berhubungan atau pun bersentuhan sama sekali. Jika saya melanggar sumpah saya, saya bersedia menerima adzab yang pedih di dunia maupun di akhirat."

***

Bagas dan Renita terdiam dalam perjalanan pulang dari rumah Lina. Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Angin malam berhembus mengelus pipi keduanya. Renita beberapa kali menghela napas dalam-dalam. Tak disangka nya, jika dia harus dikalahkan dengan anak bau kencur.

"Puas kamu, Ren, setelah mempermalukan aku di hadapan kakek dan nenek Lina? Padahal sudah kubilang aku tidak pernah tidur dengan Lina. Kamu malah nggak percaya dan mengajak konfrontasi dengan pihak keluarga Lina. Kasihan tahu kakek dan nenek nya, sudah sepuh, kamu tambah - tambahin beban pikiran nya," ujar Bagas memecah keheningan. "Harusnya kamu instropeksi, kenapa aku sampai nyaman berkomunikasi dengan muridku daripada dengan istri sendiri," sambung Bagas lagi.

"Hm, aku nggak akan bertanya - tanya apa salah dan kurangku, sehingga kamu nyaman dengan siswi kamu. Mungkin masalahnya bukan di aku, tapi di kamu yang tidak pandai bersyukur. Padahal aku juga sudah berusaha menjadi istri kamu sebaik - baiknya," sahut Renita tegas.

Bagas terdiam. Tangannya yang memegang setir mengepal. Jujur saja sebagai lelaki, dia tidak mau disalahkan oleh istrinya. Baru saja Bagas akan menanggapi ucapan sang istri, saat Renita meminta berhenti di depan apotik.

"Mas, berhenti dulu. Aku mau beli vitamin untukku," ujar Renita. Bagas lalu menghentikan motor nya di halaman parkir apotek.

"Aku tunggu di parkiran saja," ujar Bagas. Renita mengangguk, lalu melangkah ke dalam apotek.

'Justru itu yang aku tunggu, Mas. Aku harus masuk sendirian ke apotek, karena aku ingin membeli obat tidur untukmu, Mas,' batin Renita tersenyum.

Next?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
top amang istrinya
goodnovel comment avatar
Rna 1122
bagusss ceweknya pinter
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 40 B ( tamat)

    "Kamu tahu nggak apa persamaan antara cintaku padamu dengan isi kartu ATM ini?" tanya Arjuna dengan senyum dikulum. Renita menggeleng. "Emang apa persamaannya?!" tanya Renita bingung. "Persamaan antara isi kartu ATM ini dengan perasaanku padamu adalah sama - sama unlimited, jadi jangan ragu - ragu kalau kamu ingin beli apapun, Yang," ujar Arjuna sambil meraih tangan Renita dan memberikan black cardnya. Renita melongo. Diraihnya tangan Arjuna dan dikembalikan lagi kartu itu pada si empunya kartu. "Lho kenapa dibalikin, Yang? Kamu nggak butuh duit?" tanya Arjuna heran. Renita tertawa. "Haha, siapa sih di dunia ini yang nggak butuh duit? Tapi nanti saja deh, kalau kita sudah menikah, baru aku mau menerima nafkah dari mu. Kalau sekarang, jangan dulu. Kan kamu juga sudah membantuku untuk mendapatkan pekerjaan," ujar Renita tersenyum. Arjuna pun manggut-manggut. "Ya sudah kalau keinginanmu seperti itu. Hm, ngomong - ngomong soal menikah, aku ingin menikah langsung setelah aku lulus k

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 40 A

    Semakin orang gila itu mendekat ke arah Renita, Renita pun terkejut saat melihat siapa sebenarnya perempuan gila yang disoraki oleh anak-anak, karena perempuan gila itu adalah Lina! Renita menahan nafas saat Lina semakin mendekat ke arahnya. Sesaat dia ragu jika perempuan gila yang sedang disoraki oleh anak - anak kecil itu adalah Lina, tapi semakin sosok itu mendekat ke arah Renita, dia pun semakin yakin bahwa perempuan ODGJ itu adalah perempuan yang sama yang telah merebut suaminya. "Lina? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kulit dan pikiran kamu rusak?" desis Renita saat Lina tepat berada di hadapannya. Tanpa diduga Lina berhenti di hadapan Renita sejenak, lalu mereka bertatapan. Dan mendadak Lina tertawa terbahak. "Hahaha! Ada set an! Haaa haaa haa!” seru Lina sambil menunjuk ke wajah Renita. Renita terperanjat dan sama sekali tidak menyangka jika Lina akan menyapanya dengan cara seperti itu. "Arghh! Setan! Setan!" seru Lina sambil merentangkan kedua tangannya dan berusaha menja

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 39 B

    "Bagaimana kalau kamu juga bekerja di kantorku? Bu Renita kan juga sarjana komputer? Hitung-hitung membantu aku di perusahaan. Nanti aku tanyakan pada HRD, apa ada posisi kosong yang bisa diisi oleh bu Renita," ujar Arjuna mantap. "Ah tidak perlu. Aku tidak mau kalau mendapatkan pekerjaan dengan cara nepotisme," kata Renita. "Ini bukan nepotisme, ini hanya memberikan posisi pada orang yang membutuhkan. Begini, Bu, misalkan ada posisi di perusahaan yang sedang kosong, apakah lebih baik diberikan pada orang yang tidak kita kenal sama sekali atau kita berikan pekerjaan pada orang yang sudah kita kenal dengan baik dan terpercaya?" tanya Arjuna.Renita hanya manggut - manggut. "Ya, kamu benar. Ya sudah, kalau begitu besok aku akan melamar kerja ke perusahaan papa kamu," ujar Renita. "Sekarang kamu tidur ya, sudah malam,” sambung Renita lagi. "Iya, Bu. Tapi sebelum tidur, sebenarnya saya itu STNK sama gurunya," ujar Arjuna. Kening Renita mengerut. "Hah, apa itu STNK?" "STNK itu Selalu

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 39 A

    Renita sedang mencari lowongan pekerjaan melalui media sosial nya saat sebuah pesan whatsapp masuk di ponselnya.Renita tersenyum saat membaca pesan whatsApp itu karena pesan itu dikirim oleh Arjuna.[Aku punya tebakan nih, Yang! Apa perbedaan antara akhir pekan dan cintaku padamu?]Renita dengan cepat membalas pesan Arjuna.[Tidak tahu. Memangnya apa bedanya, Jun?][Kalau akhir pekan itu weekend kalau cintaku padamu will never end]Balasan pesan dari Arjuna membuat Renita tersenyum. [Kamu bisa saja, Juna. Kamu belajar dari mana?][Belajar dari hati dong, Yang! Oh ya, kamu lahir tanggal satu ya?]Renita menjawab, [Enggak, emang kenapa?][Aku kira kamu lahir tanggal 1, karena kamulah satu-satunya tujuan hidupku.]Balasan chat dari Arjuna membuat Renita tertawa lepas.[Aku lahir tanggal 7 bulan depan.]Arjuna membalas dengan senyum terkembang. [Wah pantas saja kamu lahir tanggal 7, karena kamu adalah tujuan dari doa-doaku selama ini 🥰]Bunga - bunga di hati Renita seakan bermekaran.

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 38 B

    Renita mengangguk, dia kemudian menggendong Damar dan berjalan menuju ke arah mobil Arjuna. Suasana hening saat mobil melaju. Damar yang semula merengek karena ingin bermain hujan, terdiam setelah Arjuna memberikan roti coklat yang memang sudah disiapkannya untuk calon anak sambungnya itu. "Kenapa kamu diam saja, Bu Ren?" tanya Arjuna melirik ke arah Renita yang sedang menatap kaca jendela yang basah oleh air hujan. "Apa ada hal berat yang sedang bu Nita pikirkan?" lanjut Arjuna lagi. Renita menghela napas panjang. "Aku masih merasa sangat bersalah pada Mas Bagas. Apa aku harus mengatakan pada orang tua Bagas bahwa anak bungsu mereka meninggal karena menyelamatkan aku?" tanya Renita. Arjuna menggeleng. "Menurut saya hal itu tidak perlu. Bukan kamu yang bersalah. Kamu kan tidak minta ditabrak, kamu juga tidak minta untuk diselamatkan oleh Bagas kan, Bu? Jadi tidak usah mengatakan hal yang akan membuat orang tua pak Bagas justru menaruh dendam pada bu Renita," ujar Arjuna panjang leb

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 38 A

    Disusul dua batu yang mendarat dengan mulus di kaca belakang. Adi yang ketakutan, membeku di kursi belakang kemudi. Beberapa orang turun dari motor dan menyerbu mobil Adi. "Turun kamu! Atau mati!" teriak mereka murka. Adi menatap pada kerumunan orang yang berkeliling di depan mobilnya. "Ayo keluar dari mobil mu dan mempertanggungjawabkan perbuatanmu atau aku kami akan memberi pelajaran, biar kamu modyar sekalian!" teriak orang-orang yang berkerumun di depan mobil Adi.Adi sangat ketakutan. Tetapi dia tetap tidak mau keluar dari mobil karena khawatir akan diamuk massa. "Woi, budek ya?! Kalau kamu tidak mau keluar, kami akan menghancurkan mobilmu secara paksa dan menghajarmu!" teriak sebagian orang yang berkerumun di depan mobil Adi.Adi terdiam di belakang kemudi sehingga membuat jengkel orang - orang yang berkerumun di hadapannya. Dua orang lelaki yang membawa batu besar menghantamkan batunya ke kaca bagian depan mobil sehingga pecah berhamburan, tepat pada saat itu, Adi ditarik o

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status