Memasuki dealer tersebut, tidak satu pun salesman atau salesgirl yang menjemput dan melayaninya. Sebenarnya yang ia inginkan Audi tipe A6. Selain mengantar jemput Melly, dia juga bisa menggunakannya untuk pembicaraan bisnis yang dirintis dimasa depan. Bagaimanapun juga, istrinya adalah pemimpin proyek . mobil taruna yang sering digunakannya sudah saatnya di ganti.
Tentu saja, Radit mampu membeli mobil yang jauh lebih mahal dan mewah, tetapi dia takut Melly nanti curiga padanya.kv emarin pada saat dia memborong semua pakaian di toko, untung saja Melly tidak terlalu banyak mempertanyakannya. Atau kalaupun istrinya itu bertanya, ia pasti kebingungan menjawabnya.
Langkahnya terhenti pas didepan sebuah mobil tipe A6 warnah hitam metalik, . seseorang salesman yang dari tadi mentertawakannya akhirnya datang menghampiri.
“ Kami juga punya Tipe A3 pak untuk level pemula. Jika bapak tertarik, kami bisa memperlihatkannya,” kata salesman menawarkan dengan
Kurang dari pukul 4 sore, dokumen pembelian sudah selesai dan transaksinya juga sudah beres. Radit bisa langsung pergi.Radit tidak butuh hal hal merepotkan seperti pengiriman yang dinilai lama dan bertele tele. Sebelum dia pergi dengan mobil yang baru dibelinya, dia menoleh dan bertany,” Bisakah Sepeda motor listrik saya ditinggal disini sementara waktu? Aku akan datang lagi besok untuk mengambilnya”“ Tentu saja pak, mungkin bapak mau diantarkan sepedanya sampai rumah? Silahkan tinggalkan alamat bapak.” Tawar sales yang melayaninya tadi.“ Tidak usah repot repot, aku akan datang lagi besok untuk mengambilnya.”Setelah Radit melaju pergi, beberapa sales saling memandang dan melirik si sales yang berhasil melayaninya dengan muka tersenyum kecut.“ Kamu ganti mobil?”Setelah memarkinkan mobilnya, Radit berjalan ke kantin ketika si bos pemilik kantin berkata dengan senyuman diwajahnya.&ld
Melly lalu masuk kedalam mobil dan sama sekali tidak menggubris ancaman Dany.Radit dari tadi tidak berniat untuk memandangi muka Dany.Saat mobil sudah melaju kearang rumah, Melly tiba tiba bertanya pada suaminya, “ Berapa banyak sebenarnya uang yang kau miliki?”Radit sadar bahwa dia akan mengahadapi masalah ini cepat atau lambat, jadi dia menjawabnya dengan hati-hati.” Aku tidak membayar mas kawin saat kita menikah dulu jadi aku masih mempunyai sedikit tabungan..”Melly menoleh dan menatap Radit. Tapi mobil ini sangat mahal.Kemarin suaminya itu menghabiskan lebih dari seratus juta. Ditambah hari ini sudah pasti lebih dari satu millyard! Ini bahakan lebih kaya dari keluarga mereka sendiri.Tapi Melly tidak bertanya lebih banyak. Meskipun dia adalah istri sah Radit, keduanya telah mandiri secara finansial selama bertahu-tahun. Mereka tidak saling bertanya masalah uang. Tidak ada alasan untuk membahasnya.Saat
“ Ibu mengira aku menggunakan uang perusahaan untuk membeli mobil baru. Dia ingin ayah yang menyetir.” Melly merasa bahwa ibunya ( Anggy) terlalu berlebihan, tapi mau bagaimana pun juga Anggy adalah ibu kandungnya.“ Tidak apa-apa kok, sudah biarkan saja” ujar Radit tidak terlalu memperdulikan.“ Apa kamu tidak merasa keberatan? Mobil itu kan kamu yang membeli dengan uangmu sendiri,” ujar Melly.“ Mereka kan orang tuaku juga. Tentu saja aku sangat menghormati mereka,”Ketika Melly mendengar ucapan Radit, perasaannya semakin tidak enak. Ini tidak adil bagi suaminya, dia telah diremehkan dirumah ini selama tiga tahun terakhir tetapi dia tidak pernah mengeluh sedikitpun. Justru sebaliknya,dia sangat care dan baik pada orang tuanya.“ Makan malam sudah siap, jika kamu tidak keberatan, bisa tolong aku mengeluarkan beberapa piring dan sendok,” kata Radit.Melly membantu suaminya mengeluar
Ketika sales lain mengetahui kalau Radit telah memberikan mobilnya pada orang lain dan sekarang dia datang untuk mendapatkan satu unit lagi, mereka sangat terkejut. Mereka sangat menyesal dan mereka merasa bersalah kenapa bukan mereka yang melayani Radit kemarin. Jika saja mereka yang melayani Radit kemarin, mereka pasti akan mendapatkan pelanggan yang super duper kaya.“ Tidak ada gunanya iri dengki sekarang, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri karena tidak punya uang.”“ Apa artinya tidak punya rezeki? Ini adalah pe;ajaran berharga. Jika ada pelanggan yang datang, siapapun dia harus dilayani dengan baik. Walaupun penampilan Radit terlihat biasa saja, namun dia bisa membeli mobil Audi Tipe A6 dengan santai. Ini baru orang kaya sesungguhnya.”“ Pak Radit sangat rendah hati dan kami semua sudah meremehkannya.”Proses jual belinya terjadi sama seperti kemarin, tapi kali ini ekspresi Radit terlihat sangat serius.
“ Apa sudah terjadi sesuatu? Beritahu aku secepatnya.” Setelah masuk kedalam mobil, Melly tidak sabar untuk bertanya. Jika ibunya benar- benar sudah menganggap Radit sebagai menantu dan mulai menerimanya, dia pasti akan sangat bahagia sekali.“ ehhemm.....” Radit mendehem.” Apakah kamu percaya yang namanya keberuntungan?”“ Keberuntungan saja tidak akan merubah pemikiran ibuku.” Jawab Melly“ Kemarin pas aku membeli mobil. Ada kupon undian yang diberikan, dan kebetulan saya yang jadi pemenang utamanya. Beli satu dapat satu gratis.” Ucap Radit serius.Melly memandang Radit dengan heran. Kemudian, dia kembali memandang dengan tatapan kagum,” Wah, kamu sungguh luar biasa. Kamu bisa memenangkan hadiah, beli satu dapat satu, GRATIISSS pula.”Radit merasa bersalah. Keringat dingin mengalir di dahinya. Dirinya hanya memandang lurus kedepan.” He he he Iya”Mell
Kejadian booking Room/ reservasi seluruh restoran mahal ini hanya terjadi satu kali. Itupun dua tahun yang lalu, seorang pria kaya melamar calon istrinya di restoran Slavia. Hal itu menimbulkan dampak yang luar biasa pada saat itu banyak wanita yang berharap ingin dilamar ditempat mewah seperti itu. Kejadian ini sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada saat pernikahan Radit.“ Tidak masalah, apakah bapak memerlukan pengaturan khusus?” Manajer menawarkan dengan senang hati. Jarena pelanggan ini uang bukan masalah , sisanya juga pasti tidak ada masalah.“ Bisakah kau meletakkan sebuah piano di tengah tengah nantinya? Tanya Radit“Tentu saja tuan, selama cocok dengan harganya, apapun yang tuan inginkan kami akan usahakan.” Ujar sang manajer.Setelah membahas beberapa hal, Radit membayar uang mukanya lalu pergi meninggalkan resto.Hal ini membuat para karyawan disana mengingat kembali kejadian dua tahun lalu y
Semasa sekolah dulu, Linda memang berbeda. Semua orang mengatakan bahwa dirinya yang sekarang berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa yang anggun dan rupawan. Banyak anak laki-laki yang dulunya tidak pernah melirik dan menyukai Linda sedikitpun.“ Aku kasih tahu yah Lin. Jangang terlalu berharap dengan si pangeran piano itu. Kau hanya melihat punggunya saja, belum tahu kepribadian dan latar belakang keluarganya seperti apa. Ada pepatah mengatakan, semakin besa harapan, maka semakin besar juga kesempatan untuk kecewa. Kau tahu maksudku kan?” Melly mengingatkan sahabatnya.Linda menundukkan kepalanya. Dia sebenarnya telah memikirkan hal itu juga, tapi sungguh tak tahan melihat pesona sang pangeran pianonya itu. Setiap kali dia menonton videonya kekkhawatirannya itu seolah olah sirnah menjadi kekaguman.“ Tidak masalah. Selama dia belum menikah, aku akan terus maju dan tidak akan mundur. Toh hidup cuman sekali.” Sahut Linda dengan yakin.
Setelah amanda pergi dari ruanngan itu, Linda berusaha menghibur Melly. “ sudahlah Mell, tidak usah dimasukkan kedalam hati. Wanita macam amanda itu memang hanya bisa menghina saja.”Melly tersenyum pahit dan berkata , “ memang benar pada tanggal 27 agustus tiga tahun lalu, aku benar benar sangat merasa putus asa. Tapi untuk sekarang ini aku sudah mulai menerimanya.”“ aku tidak tahu orang kaya macam apa yang melakukan booking/ reservasi di tanggal yang sama dengan anniversary pernikahanmu itu, sepertinya dia sengaja melakukannya.” Linda tampak marah. Hal ini mengundang perbincangan di kota Jaksel karena otomatis mengingatkan mereka semua dengan pernikahan Melly. Jelas sekali keduanya akan jadi perbandingan.“ Tanggal 27 itu momen pertunangan orang lain. Tanggal itu bukan cuman milikku. Bagaimana bisa itu dikatakan bahwa itu sengaja ditujukan padaku” Melly lagi lagi menjawab dengan tersenyum pahit.Linda han