Bismillah
"SUAMI DARI ALAM LAIN"
#part_58
#by: R.D.Lestari.
"Indri!!!"
"Akhhh, Sri. Sakittt!!!" raung Indri seraya memegangi perut buncitnya. Sri terpana saat menyentuh perut Indri yang bergerak seperti ada sesuatu di dalamnya.
"Pe--perutmu, ke--kenapa, In?" Sri takut saat Indri meringis dan menutup matanya karena sakit. Pergerakan di perutnya semakin kencang.
"Kamu kenapa, Nak?" Ibu yang baru saja datang dari dapur langsung mengusap pelipis Indri yang mengeluarkan keringat besar-besar seperti biji jagung.
"Ya, Allah. Indri kenapa, Bu," Ayah yang baru sampai pun tersentak melihat Indri yang meraung kesakitan.
"Sepertinya Indri mau lahiran, Pak. Cepat bawa masuk ke kamar," Ibu berusaha menarik tangan Indri pelan, bermaksud membantunya untuk masuk kamar begitupun Ayah dan Sri. Mereka bahu membahu menolong Indri hingga wanit
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_59#by: R.D.Lestari. Plak! Satu tamparan mendarat di pipi putih James. James menyentuh pipinya sembari meringis kesakitan. Lima jari Rena membekas di sana.James menatap nanar ke arah Rena yang sekarang sedang menyeringai padanya. "Apa-apaan, kamu, Rena?" "Kau yang apa-apaan, James! apa yang kau perbuat padaku! dasar mesum!" maki Rena seraya melempar bantal ke wajah tampan James. James cepat menghindar dan bantal jatuh ke sudut ruangan. Gadis berhidung minimalis itu menggeram marah. Ia frustasi karena kelakuan James yang sudah memperlakukannya bak gadis murahan saat ini. Rena bersiap melakukan perlawanan pada James. Lelaki berhidung bangir itu harus merasakan akibat dari perbuatan mesumnya. James yang selama ini angkuh dan dingin berubah ketakutan begitu melihat perubahan pada
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_60#by:R.D.Lestari. Cahaya itu amat indah dan berpendar terang. Semakin ku dekati semakin terang dan berkilau. Aku terhipnotis oleh pesonanya. Wajah Indri seolah-olah menari di balik sinar nan menyilaukan dan penuh misteri. Seolah sinar itu mengetahui kesakitan diri akan rindunya pada kekasih hati. Aku menjejakkan kaki di tanah yang di tumbuh rumput amat subur. Tanpa ragu melangkah menuju cahaya putih berpendar yang merupakan portal gaib penghubung antara duniaku dan dunia Indri, istriku . Sedikit memejamkan mata karena sinarnya amat menyilaukan, membuat pupilku merasa sakit jika menatapnya. Sinar itu terasa amat dingin menusuk kulit dan tulangku. Serasa kakiku melangkah di atas bongkahan es batu. Hanya sepersekian detik kini aku sudah berada di ujung portal, secepat mungkin kulang
Jika aku tak bisa bersamamu, apa kau mau menjaga anak kita? ini begitu menyiksa, aku rasanya tak kuat. Tenagaku hilang, aku amat lemah," "Sayang, jangan ucapkan itu. Kamu bisa, Sayang. Kamu dan anak kita pasti selamat," "Bima, sebelum aku pergi, Ibu pernah berpesan padaku, jika aku masih manusia. Aku hanya diberi kekuatan lebih dan darahmu yang mengikatku untuk bisa bersamamu, namun utuhnya aku masih manusia, karena aku masih hidup," Kata-kata Indri selalu terngiang di pikiran Bima. Hingga sampai di rumahnya, Indri tak jua sadarkan diri. Kini, Indri berada di kamarnya, Ibu Bima sedang berjibaku, berusaha menolong Indri, menantunya. Indri, berjuang melawan maut di dalam sana. Tubuhnya lemah dan mengeluarkan banyak darah. Semua karena bayi dalam perut Indri yang mendesak ingin segera keluar. Bayi dengan kekuatan super mewarisi kekuatan Sang Ayah. &
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_62#by:R.D.Lestari. "Ibu, Ayah,Anima!" Suara Indri menggema membuat semua orang di rumah berlari serentak menuju kamarnya. Indri yang panik hanya bisa menangis histeris melihat suaminya yang tak berhenti mengeluarkan darah dari mulutnya. "Bima!" Ibu berlari menuju ke arah Bima, ia tampak sangat khawatir dengan keadaan Bima. "Bu ... Bima kenapa...," isak Indri memegangi lengan suaminya. Bima hampir saja jatuh, tubuh nya limbung. Beruntung saat itu ada Ayah yang dengan sigap memapah Bima menuju kamarnya. "Indri, kamu jangan memikirkan Bima. Ini konsekuensi untuknya karena darah keabadian di berikan pada orang yang sama," "I--Ibu, apa Kak Bima bisa sembuh? atau dia akan ... mati?" bulir beni
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_62#by: R.D.Lestari. Aroma masakan menguar, membuat hidung Rena mengendus akan aromanya yang memikat. Suara panci yang beradu dengan spatula terdengar nyaring di indra pandengarannya, membuat gadis itu terpaksa membuka kelopak mata yang terasa amat berat menggelantung di mata. "Hoaamm!" Ia merentangkan tangan dan menggeliat manja di tempat yang amat empuk baginya. Aromanya khas, seperti aroma ... kamar? Netra Rena seketika membeliak saat ia menyisir semua ruangan yang amat sangat dikenalnya. Ya, ini kamarnya. Dan aroma nikmat menggoda ini, masakan ibu Rena? Tap! Kaki kecil Rena yang berukuran tiga puluh delapan ini menjejak di lantai marmer putih yang cukup dingin, membuat tubuhnya sedikit bergidik. Tap-tap-tap! Sedikit menjinjit ia m
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_64#by: R.D.Lestari.Rena berulang kali menyebut namanya. Dalam pikiran Rena, James adalah pria terbaik yang ia temui, dan hatinya sudah bergetar saat pertama bertemu dengannya.James merasa iba. Hatinya terlanjur sakit dengan ucapan Rena yang selalu menyudutkannya. Ia hanya ingin Rena sadar akan ucapannya, dan bisa berubah.Bagaimana pun James adalah seorang lelaki. Ia lah yang akan menjadi pemimpin dalam istana cintanya kelak. Dan Rena harus bisa menuruti perintahnya. Sedangkan sekarang, Rena selalu mengucap hal buruk tentangnya. Ia tak menyangka jika gadis yang di cintainya itu punya sifat yang menurutnya buruk.Seorang gadis baginya harus punya jiwa keibuan, berkata lembut dan penyayang. Itu sangat berbeda dengan karakter Rena yang barbar dan suka mengumpat.
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_65#by: R.D.Lestari."Kak Bima ... sudah berangsur membaik, tapi ia harus istirahat lebih lama, darah keabadian yang ia berikan untuk Kakak, membuat Kak Bima harus menerima rasa sakit yang lumayan lama,"Anima tersenyum getir menatapku."Sampai kapan aku harus memendam rasa kangen pada suamiku?" batinku. Kupandangi bayi mungil cantik yang sedang menyusu padaku."Nak, sabar ya, Papa pasti segera sembuh, dan Mama yakin, setelah ini kita akan bahagia," aku mengecup bayi kecil itu sayang. Seperti tau akan lara di hatiku, bayi kecil itu mengerjapkan mata cantiknya padaku."Kak, sabar ya, saat ini Kak Bima harus memulihkan tenaganya, kalau tidak ...," Anima seolah enggan melanjutkan ucapannya padaku. Membuat rasa penasaranku membuncah."Kalau tidak , apa Dek?"
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_66#by: Ratna Dewi Lestari Indri mengikuti langkah kedua orang tua Bima menuju kamar mereka. Benar saja, kondisi Bima memang sangat memprihatikan. Seketika netra Indri basah, mengucur hingga ke dada. Dingin menyergap hatinya yang di liput cemas akan nasib rumah tangganya. Indri luruh tepat di samping Bima yang saat ini sedang menutup matanya. Napasnya satu-satu, terkadang napasnya terdengar tercekat dan nampak Bima amat susah payah mengambil udara sekitar. "Kak ... bangun, Kak. Ayo, buka m