Home / Urban / SUAMI DARI ALAM LAIN / Kembali Pulang

Share

Kembali Pulang

last update Last Updated: 2021-07-20 00:35:09

Bismillah 

     "SUAMI DARI ALAM LAIN"

#part_5

#by: R.D. Lestari.

   

     "Sudah siap semua?" Kak Bima menatap kami bergantian. Rena dan Sri salah tingkah, aku pun juga. Gimana ga salah tingkah gitu, ni orang gantengnya kebangetan. Bakalan terjadi perebutan di antara kami kayaknya.

     Kami mengangguk serentak. Perlahan mobil berjalan. Kami mulai melalui jalan tanah yang bergelomang dan berbatu. Sebenarnya dalam hati menyimpan keanehan. Bagaimana bisa di dalam hutan begini ada jalan yang cukup bagus seperti di daerah perkampungan. Walaupun di kanan kiri pepohonan tinggi dan lebat menjulang. Seingatku selama perjalanan menuju basecamp tak pernah melihat ada jalan. 

   "Hei, ngapain ngelamun, In?" suara Sri membuyarkan lamunanku. Aku segera berpaling padanya. 

   "Ah, nggak, Sri. Aku hanya menikmati pemandangan aja," bohongku.

    Beberapa kali kepalaku terantuk karena jalan yang di lalui kemungkinan melewati jalanan berbatu.

    "Aww!" tak sengaja mulut ini menjerit. Semua mata lansung tertuju padaku. Aku salah tingkah sambil memijat pelipis yang lumayan sakit.

   "Sabar, ya, In. Sebentar lagi kita ketemu jalan bagus. Kira-kira sepuluh menit lagi," ulas Kak Bima. Ia menatapku iba. 

   "Sakit, ya?" Ia melirikku dari kaca, aku hanya mengulas senyum tipis sambil menggeleng pelan.

   Hatiku berdebar amat kencang mendapat perhatian darinya, wajahku pun bersemu merah . Sempat menatap wajah Rena yang berubah masam. Apa ia cemburu padaku?

   Benar kata Kak Bima, jalani yang kami lalui perlahan mulai mulus dan mobil pun melaju lebih kencang. Pepohonan lebat mulai memasuki perkampungan rumah penduduk.

    Rena dan Sri tak henti mencari perhatian dengan cara mengajak berbincang Kak Bima terus menerus, hingga kulihat lelaki itu mulai jengah dan banyak diam. Hanya anggukan sebagai responnya.

    Aku sama sekali tak tertarik dengan obrolan mereka dan lebih memilih melihat pemandangan yang di lewati. Rumah-rumah penduduk di sini adalah rumah berbentuk panggung dengan ciri atap yang sama dan bermaterialkan kayu. 

   Walaupun terbuat dari kayu tapi rumah di sini tertata rapi dan nampak amat kokoh. Halaman nya pun asri dan bersih. Amat nyaman. 

   Padahal letaknya tak jauh dari hutan malah sepertinya berada masih dipinggiran hutan,tetapi yang aku herankan penduduk di sini punya mobil dan motor yang bagus. Sepertinya keluaran terbaru.

    Sepanjang perjalanan pun tak nampak satu orangpun berada diluar . Padahal matahari sudah menampakkan diri dan sinarnya mulai terik.

   Detik berikutnya mobil mulai memasuki jalan aspal yang amat mulus. Pemandangan kanan dan kiri kembali ke pepohonan lebat dan tinggi menjulang. Aku menikmati pemandangan ini dan mencoba bertanya dalam hati. Dimanakah sebenarnya kami? karena seumur hidup baru kali ini melewati jalan yang kanan kirinya hanya nampak pepohonan. Tak ada rumah satupun terlihat.

    Kira-kira tiga puluh menit perjalanan, barulah kami melihat ada satu dua rumah di sisi kanan dan kiri jalan. Namun, herannya sedari tadi aku tak melihat satupun kendaraan yang lewat kecuali mobil punya Kak Bima ini. 

    Satu jam perjalanan kami memasuki jembatan yang lumayan panjang, sekitar sepuluh menit kami akhirnya sampai di ujung jembatan dan inilah kali pertama kami bisa melihat hilir mudik kendaraan dan aktifitas orang-orang di sekitar. Hatiku mulai merasa lega. Dan jalan ini sepertinya sama dengan jalan yang kami lewati sebelum masuk hutan. Tapi, aku merasa dulu tak selama ini perjalanannya.

     Sekitar tiga puluh menit akhirnya kami sampai di depan kampus. Kak Bima akhirnya berpamitan setelah kami turun dari mobilnya. Ia sempat mengulas senyum yang teramat manis hingga wajahnya tampak semakin tampan.

    Ia mengangguk dan mobilnya berjalan begitu kencang hingga dalam hitungan detik sudah tak nampak dari pandangan.

***

    "Indri! kamu kemana saja, Nak?" Ibu meraung sembari memeluk erat tubuhku.

     Bapak dan Kakek menuntunku masuk kedalam rumah begitupun dengan Ibu. Ibu tak henti melepas pelukannya.

     Aku dengan lugas menceritakan dengan detail semua kejadian yang aku dan kedua temanku alami selama kami berada di dalam hutan. Dan juga penyebab kami bisa tersesat disana.

   Bapak, Ibu dan Kakek mendengarkan dengan seksama. Hingga ku jelaskan berapa hari kami tersesat dan di tolong oleh sekelompok tentara yang berperawakan seperti orang asing. 

    "Tiga hari kami tersesat, dua hari kami menginap di basecamp tentara," ungkapku di akhir cerita.

     "Jadi, maksudmu lima hari, Nak," Bapak menatapku tak percaya.

   "Iya, Pak. Sekitar lima harian lah, Pak," aku menjawab sejujur-jujurnya. 

   "Tapi, kamu hilang hampir sebulan, Nak!" tukas Bapak dengan wajah yang tegang.

     "Sebulan? aku hilang sebulan?" 

 

... bersambung  ...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_131{ the End}

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_130

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_129

    BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_128

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part 127

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_126

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_125

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part_124

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba

  • SUAMI DARI ALAM LAIN   Part 123

    Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status