Share

109. APA AKU BISA JIKA KEHILANGAN KAMU?!

Kediaman keluarga Meshach nampak sepi ketika Arlando dan Qeiza pulang.

"Jam berapa?!" tanya Qeiza pada suaminya.

"Sudah lewat dari tengah malam," bisik Arlando.

"Semua orang sudah tidur."

"Baguslah," gumam Qeiza berjalan sangat hati-hati karena lampu ruang yang temaram.

Klik!

Lampu ruangan berubah terang, Qeiza hampir saja meloncat kaget.

"Tuan muda, nyonya muda? Bibi pikir siapa," suara bibi memecah kesunyian.

"Aduh bibi! Bikin kaget saja! Hampir copot jantungku!"

"He-he, maaf nyonya. Bibi tidak bisa melihat dengan jelas, takutnya ada maling," bela bibi.

"Lampunya matiin lagi bi!" pinta Arlando kemudian menarik tangan Qeiza agar melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar.

Di dalam kamar, Qeiza langsung melepas sepatu high heelsnya. "Lelah banget, ingin cepat mandi dan tidur."

"Aku duluan yang mandi!" Arlando buru-buru masuk ke kamar mandi.

Qeiza menghempaskan tubuh di sofa. "Badan cape pikiran juga cape. Kenapa jadi seperti ini?!" gumamnya teringat kembali dengan pernikahan kontr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status