Share

Part 16

Suami Miskinku di Ruang Nasabah Prioritas

Part 16

Esok harinya.

Aku bangun agak siang. Dan saat aku membuka pintu kamar, ibu sedang terburu-buru hendak pergi keluar.

"Eh Bu, mau kemana? Kok buru-buru amat?"

"Ibu mau lihat, itu di depan rumah Bu Sabeni pada ngapain sih? Kok rame banget."

"Masa sih?" Cepat kutengok ke arah luar.

Benar ternyata, di depan rumah Bu Sabeni yang katanya sekarang udah jadi rumah si Arin dan suaminya itu sedang rame banget. Banyak orang antre sampe ke luar pagar.

"Pada ngapain sih mereka?"

"Makanya itu, kamu mau ikut gak? Ibu mau ke sana, kepo."

"Ish Bu, janganlah Bu, malu. Masa kita nimbrung mereka."

"Ah gak apa-apa. Ayo." Ibu maksa pergi ke sana.

Aku akhirnya mengekor juga.

"Itu lagi pada ngapain sih di sana, Bu? Kok rame banget?" tanya Ibu pada tetangga rumah yang juga habis ikutan antre di depan rumah Bu Sabeni.

"Lagi bagi-bagi daging dan sembako Bu, masa Ibu gak tahu, si Arin 'kan anak Ibu."

Mataku melebar. Bagi-bagi daging dan sembako? Gak salah? Hih, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status