SUAMI ONLINE 20 B
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Kini ia baru bisa memahaminnya. Rasanya nanti malam bisa tidur dengan nyenyak. Hati yang hampir menghitam sekarang mulai memutih perlahan.
~
Matahari pagi telah bersinar dengan warna kekuningan di ufuk timur. Lukisan alam yang selalu saja membuat rindu semua makhluk bumi. Awan-awan seakan berlomba menjadi kecantikan yang luar biasa. Perpaduan alam itu akan selalu memberi memori indah bagi siapa saja yang melihatnya.
Seperti kehidupan rumah tangga Kenes yang selalu diselimuti banyak warna, entah biru, putih, dan hitam. Mereka menjalani hari-hari seperti biasa. Selalu berangkat bersama dan saling perhatian. Meskipun kegiatan yang dilakukan selalu sama, tetapi perasaan mereka kian bertambah. Apalagi setalah cincin pernikahannya ketemu dan masalah yang ada sudah selesai. Hidupnya seakan berada dalam satu kata, sempurna.
SUAMI ONLINE 20 COleh: Kenong Auliya ZhafiraKenes bangkit dan berdiri sembari menghirup napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Jalan takdir memang unik dan tidak pernah bisa ditebak. Ia percaya kalau usaha dan doa ibu akan selalu menjadi senjata utama untuk merayu Tuhan."Mungkin lantainya udah kering setelah istirahat beberapa menit. Tinggal mengumpulkan baju kotor dan mencucinya. Faighty!" ucapnya penuh semangat empat lima.Kenes melangkah memasuki rumah yang langsung terasa sejuk setelah dibersihkan. Wangi lavender juga masih tercium kuat oleh hidungnya. Ia menuju ke kamar dan membawa keranjang berisi pakaian kotor. Namun, sebelum itu Kenes membereskan kamarnya. Mulai dari melipat selimut dan menata bantal.Biasanya ia hanya melipat dengan asal, tetapi kali ini ia melipatnya dengan rapi. S
SUAMI ONLINE 21 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraSetiap kekurangan yang kita punya pasti tidak ingin terlihat di depan pasangan. Entah itu sifat atau pun kebiasaan. Bukan karena tidak boleh mengenal lebih bagaimana karakter asli kita, melainkan karena hati yang belum siap menanggung rasa malu.Dengan langkah yang dibuat setenang mungkin seperti pencuri, Kenes berjalan mengendap menuju kamar mandi. Kedua matanya melotot menatap mesin cuci yang isinya kosong, tetapi colokan masih tertanam pada stopkontak.Perlahan tangan Kenes menarik colokan dan meletakkan di atas mesin cuci. Kepalanya terus mengingat kejadian saat di mana dirinya duduk di kursi menunggu bilasan baju berhenti."Tadi siang aku duduk di sini, apa mungkin aku ketiduran lalu digendong Danesh? Lalu di mana baju-bajunya," batinn
SUAMI ONLINE 21 BOleh: Kenong Auliya Zhafira"Sudah gak usah bahas masalah yang sudah berlalu. Mau goreng pisang?" tawar sang ibu yang sudah menyiapkan semua bahannya.Kenes memasukkan pisang yang sudah dibalut gandum ke wajan. Ia menunggu dengan sabar hingga matang. Rasanya tidak sabar untuk mencicipi pisang goreng rumahan dan bercanda dengan keluarga. Hampir tiga puluh menit kedua wanita itu berteman dengan dapur.Satu piring pisang goreng kini berada di meja ruang tamu. Bapak terlihat antusias mencium aroma yang menggiurkan. Dengan semangat, tangannya mengambil satu pisang goreng yang masih panas. Lalu bergantian dengan yang lainnya.Danesh mengunyah sembari menilai rasa."Enak, kan, Nak? Dulu aku sama ayahmu sering makan pisang goreng ini sambil cerita banyak tentang hidup." Bapak mertua
SUAMI ONLINE 21 COleh: Kenong Auliya Zhafira"Semoga keinginan kita semua didengar Tuhan," ucap Kenes yang diamini oleh semua keluarga.Harapan akan selalu ada jika mau bersungguh-sungguh berusaha menggapai mimpi. Danesh percaya itu.~Waktu terasa begitu cepat apabila keluarga melebur menjadi satu. Sekarang saatnya mereka berpisah. Setelah semua piring kotor dibersihkan oleh ketiga wanita tangguh dengan kerja sama luar biasa, mereka berpamitan pulang.Orang tua Kenes pulang lebih dulu karena sudah menginap satu malam. Tidak ada oleh-oleh istimewa yang diberikan Kenes pada sang ibu. Karena semua sudah tersedia di rumah. Hanya satu oleh-oleh yang belum bisa diberikan, yakni cucu."Ibu sama Bapak pulang dulu. Kamu hati-hati, jangan bertengkar, yang rukun. Kalau ada masalah dibic
SUAMI ONLINE 22 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraPerdebatan hati tentang hal yang belum jelas semakin membuat Danesh bingung. Ia masih berpikir kalau panasnya Kenes tidak ada sangkut pautnya dengan kehamilan. Sejauh yang ia tahu orang mengandung bawaannya mual dan muntah. Namun, Kenes tidak memiliki gejala seperti itu.Danesh mengingat sekali lagi wajah sang istri yang pucat dan terlihat sangat lelah. Ia tidak mungkin tega membangunkannya karena baru beberapa menit terlelap."Buruan, Dan ... malah bengong," ucap sang mama lagi yang merasa geregetan karena anaknya tak kunjung berangkat."Kalau harus bawa ke sana ... kayaknya gak mungkin, Ma. Kasian ... selama ini Kenes selalu sibuk dan pulang malam. Mungkin sekarang tubuhnya butuh istirahat," jawab Danesh."Kalau gitu kamu jemput aja ke s
SUAMI ONLINE 22 BOleh: Kenong Auliya Zhafira"Ma ... kok, mukanya begitu?" tanya Danesh bingung."Mama pikir tadi Kenes lagi hamil. Makanya suruh kamu panggil bidan. Takut salah kasih obat," jawabnya terdengar kecewa. Besar harapannya jika Kenes saat ini benar-benar mengandung cucu pertamanya.Bu Rose yang mendengar hanya menahan tawanya. Memang kalau pengantin baru godaannya selalu tentang buah hati. Padahal prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.Beberapa obat tersimpan dalam plastik berwarna bening, lalu Bu Rose memberikan pada pria yang wajahnya sudah tidak sekhawatir saat pertama bertemu.Sebelum bidan itu berlalu pergi, mamanya Danesh ingin bertanya tentang seputar kehamilan. Rasanya ingin sekali mempunyai cucu secepatnya."Maaf, Bu ... apa ada cara untuk membuat m
SUAMI ONLINE 22 COleh: Kenong Auliya Zhafira"Siang menjelang sore, Bu ...," sapa Abang penjual sayur."Siang juga, Mas. Boleh milih-milih, kan?" tanyanya meminta izin."Boleh, Bu."Mamanya Danesh kepikiran untuk memasak semua menu dengan olehan toge. Kebetulan sekali ada beberapa plastik toge."Mas, aku ambil togenya, ya? Berapa semuanya?"Penjual sayur itu melirik lima plastik toge yang tersisa. "Lima ribu, Bu."Semua toge telah berpindah di kantong plastik, dan beberapa daun bawang juga ikut masuk dalam belanjaan. Bahkan tempe dan tahu juga dibeli sebagai pelengkap."Semuanya jadi berapa?" Mamanya Danesh menunjukkan semua barang belanjaannya."Tempe lima, satu plastik tahu, daun bawang, sama toge, semuanya empat belas r
SUAMI ONLINE 23Keadaan yang tidak seperti biasa membuat kepala tiba-tiba pusing, tenaga juga serasa melemah. Apalagi kalau harus menghubungkan sesuatu hal yang tidak ia ketahui. Kepalanya masih mencoba merajut hubungan antara toge dan cucu. Entah kenapa hatinya menciut mendengar penuturan mama mertua. Pasti ia menaruh harapan besar pada dirinya. Akan tetapi, belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat.Andai cucu bisa dipesan ....Rasa bersalah seakan menggulung dan menyapu bersih isi hatinya. Matanya bergantian menatap sayur toge dan pria yang kini tengah diliputi perasaan tidak enak. Wajah prianya seakan ingin meminta maaf atas perilaku mamanya. Namun, bibirnya seakan terkunci."Makan yang banyak, ya, Sayang ...." Suara mama mertua kembali terdengar di rungunya.Kenes mencoba menahan semua keingintahuannya dalam dada. Biarlah nanti d