Share

Bawaan Hamil

Suamiku 90cm

Bab 17 : Bawaan Hamil

"Zilla gak ke kantor, Mas. Jadi, duluan saja berangkat kerjanya," ucapku sembari berbaring membelakanginya yang berdiri di samping tempat tidur.

"Iya, Dik. Cuma Mas bimbang juga mau meninggalkan Dik Zilla sendirian di rumah."

"Gak apa kok, Mas."

"Gimana kalau Mas telpon Ibu saja? biar bisa menemani dik Zilla," usulnya.

"Boleh juga, mas." Aku setuju dan kemudian memejamkan mata.

Dan tiba-tiba rasa mual itu kembali lagi, dengan cepat aku segera berlari menuju kamar mandi.

"Sebentar lagi Ibu datang ke sini, Dik." Suara Mas Syafril terdengar samar-samar dan kemudian meninjauku di kamar mandi.

"Aduh, Dik. Kasian sekali kamu," ucapnya prihatin dan hanya berdiri saja di belakang, kemudian menyentuh pinggangku.

Ya elah, inilah resiko punya suami kecil. Aku berharap disaat seperti ini akan ada suami yang memijit pundak untuk meredakan mualku seperti disinetron-sinetron. Ini mah boro-boro bisa mijit, gak sampai atuh tangannya ke pundak. Tangannya cuma sampai p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
nasib nasib....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status